Pembunuhan di 24 Ilir

Isak Tangis Keluarga Ahmad Mulkan Korban Tewas Duel Maut di Jalan AKBP HM Amin, Istri Syok

Isak tangis keluarga Ahmad Mulkan korban tewas duel maut di Jalan AKBP HM Amin saat di kamar jenazah RS Bhayangkara. Andriani istri almarhum syok.

Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Isak tangis keluarga Ahmad Mulkan korban tewas duel maut di Jalan AKBP HM Amin saat di kamar jenazah RS Bhayangkara, Jumat (16/12/2022). Andriani istri almarhum syok. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Isak tangis keluarga Ahmad Mulkan tak terbendung saat berada di ruang jenazah Bhayangkara.

Istri almarhum, Andriani (37) mengaku syok lantaran Ahmad Mulkan suami yang biasanya berjualan saat ini meninggalkan dirinya selamanya. 

Ahmad Mulkan tewas setelah ditusuk pelaku saat keduanya terlibat duel maut di Jalan AKBP AM Amin Kelurahan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil depan Percetakan Cabe Kecik, Jumat (16/12/2022).

Andriani mengakui dirinya dan suami kenal dengan pelaku, karena pelaku sempat ada masalah sebelum kejadian ini.

"Dulu sempat ada masalah si pelaku ini dengan kami, itu terkait perihal utang. Pada saat ditagih pelaku tidak terima," ujar Andriani.

Ahmad Mulkan korban tewas setelah ditusuk duel maut di Jalan AKBP AM Amin Kelurahan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil depan Percetakan Cabe Kecik, Jumat (16/12/2022).
Ahmad Mulkan korban tewas setelah ditusuk duel maut di Jalan AKBP AM Amin Kelurahan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil depan Percetakan Cabe Kecik, Jumat (16/12/2022). (TRIBUN SUMSEL/FRANSISKA KRISTELA/TANGKAP LAYAR)

Andriani juga menuturkan pelaku juga sempat menuduh korban mengadu ke bos tempat pelaku bekerja yakni di sebuah toko percetakan untuk memberhentikan pekerjaan pelaku dari tempatnya bekerja.

Padahal korban sama sekali tidak pernah mengadu kepada bos percetakan yang dimaksudkan oleh pelaku.

Baca juga: Heboh Mayat Wanita Muda Rambut Pirang di Jalan Noerdin Pandji Palembang, Warga OKI

Pada saat berada di ruang Jenazah hadir juga adik angkat korban Mimi yang tak henti juga menangis dan mengucap istighfar saat sang kakak terbaring di ruang jenazah.

Mimi menjelaskan korban merupakan orang yang sangat baik dan juga humoris.

"Tadi pagi aku datang bawa roti untuk Aak, dan aku terkejut saat Aak sudah tidak ada lagi," tangis Mimi.

Mimi juga menuturkan bahwa dirinya kenal dengan pelaku.

"Kayak tidak ada otak si Agus itu, dulu dia juga sempat punya masalah sama orang karena bawa-bawa carter dan berurusan dengan kepolisian," ujar Mimi.

Meskipun hanya seorang pegawai, Agus sering membuat masalah lebih lagi dengan keluarga korban

"Waktu itu pernah saat aku hanya meletakkan helm di kursi dia lalu kursi itu dihempaskan di depan aku," tuturnya.

Rencananya korban akan dimakamkan di makam keluarga yang berada di Pemakaman Serelo Palembang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved