Berita Viral

Heboh Wanita Meracau Disebut Kesurupan di Posko Pengungsian Gunung Semeru

Heboh di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita kesurupan di posko pengungsian Gunung Semeru dan menyinggung kesombongan warga..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
instagram/ndorobei.official
Heboh Wanita disebut Kesurupan di Posko Pengungsian Gunung Semeru 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Heboh di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita disebut kesurupan di posko pengungsian Gunung Semeru.

Wanita tersebut meracau dan ditonton banyak orang.

Diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu (4/12/2022) hingga membuat warga sekitar terpaksa mengungsi.

Salah satu tempat pengungsiannya di Kantor Kecamatan, Candipuro.

Baca juga: Kaesang Latihan Lafalkan Ijab Kabul Sejak 6 Bulan Lalu, Erina Gudono : Dia Tampan dan Pemberani

Sebuah video yang memperlihatkan wanita ngamuk jadi sorotan lantaran menyebut jika bencana Gunung Semeru terjadi karena warga yang sombong, dilansir dari akun instagram @ndorobei.official, Senin (5/12/2022).

Dalam video tersebut terlihat sosok wanita dengan memakai baju merah bersandar kepada seorang pria.

Namun wanita tersebut meracau dan mengamuk hebat dan mengungkapkan alasan Gunung Semeru terjadi bencana erupsi.

Wanita yang kesurupan itu tampak berteriak marah dan mengatakan jika erupsi Semeru saat ini yang diakibatkan oleh kesombongan warga.

Bahkan wanita tersebut juga memberikan peringatan, tentang sikap warga yang seolah sombong, setelah diberi bencana erupsi pada akhir tahun 2021 lalu.

Meskipun dikelilingi oleh banyak orang, wanita tersebut terus berteriak dengan menggunakan bahasa Jawa.

"Elingo menungso, sik setahun dikei peringatan, gak eling kabeh, sombong kabeh. (Ingatlah manusia semua, baru satu tahun dikasih peringatan, nggak ingat, sombong semua)," ucap wanita itu.

Baca juga: Rangkuman Sinetron Cinta Alesha 4 Desember 2022: Sandra Curi Diary Alesha Untuk Bongkar Rahasia Rani

Baca juga: Sosok Wali Nikah Erina Gudono, Allen Adam Rinaldy Gudono, Punya Paras Tampan dan Segudang Prestasi

Ia juga menyinggung orang orang yang kerap memamerkan harta tanpa mengingat tuhan.

"Sombong kabeh yoh.

Pamer emas, pamer duit, sugi sugihan" teriaknya menujuk orang sekitarnya.

Wanita Kesurupan Ngamuk Karena Gunung Semeru, Sebut Bencana Ulah Warga Sombong
Wanita Kesurupan Ngamuk Karena Gunung Semeru, Sebut Bencana Ulah Warga Sombong (instagram/ndorobei.official)

Sejumlah netizen yang mengetahui hal tersebut sontak memberikan komentar.

"Kadang kadang Jin ada benernya juga".

"Pikirannya kosong, dalam tekanan kondisi saat ini.".

"Jin botol opo jin gendul? Mau diperingatkan alarm tiap menit juga, klo emang jaman udah akhir ya wallahu alam. Bencana datang juga bisa jadi pengingat, fenomena alam, kehendak tuhan, klo azab juga bila manusianya pda berbuat dosa. Lalu apa hubungannya duit+sombong??".

"Berita gempa cianjur juga ada yg kek kesurupan kek gini".

Baca juga: Jokowi Bocorkan Persiapan Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Sebut Proses Sudah 99 Persen

Gunungapi Semeru kembali muntahkan Awan Panas Guguran (APG) sejak pukul 02.46 WIB, Minggu (4/12/2022). Muntahan APG dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.
Gunungapi Semeru kembali muntahkan Awan Panas Guguran (APG) sejak pukul 02.46 WIB, Minggu (4/12/2022). Muntahan APG dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak. (BNPB)

"Setan kadrun ada juga ternyata suka julid".

"terlepas benar apa ga? Setidak'y ibu itu ingetin kl jd manusia jgn sombong...".

"Tertekan karena harus mengungsi keknya. Hhmmm yg sabar ya bu..." ungkap beberapa netizen.

Masa Tanggap Darurat Bencana

Dilansir Tribunnews, Bupati Lumajang Jawa Timur Thoriqul Haq mengatakan masa tanggap darurat bencana akibat erupsi disertai awan panas guguran (APG) Gunung Semeru selama 14 hari.

"Tanggap darurat 14 hari sejak hari ini dan SK Bupati segera saya tandatangani," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat dikonfirmasi di Pos Pengungsian Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Minggu (4/12/2022) dikutip dari Antara.

Menurut Thoriqul Haq, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status Gunung Semeru naik dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).

"Untuk itu masyarakat yang berada di zona merah diminta untuk mengosongkan tempat dan mengevakuasi diri di posko pengungsian yang telah disediakan," jelasnya.

Pihaknya memerintahkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk melakukan konsolidasi untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

"Hal tersebut agar bisa diintervensi karena para pengungsi tersebar di beberapa tempat dan penyebarannya lebih luas," ucap Bupati.

"Belum mendapatkan laporan adanya korban, hanya beberapa penanganan yang harus ditangani tim medis, tadi ada bayi umur beberapa bulan tetapi sudah mendapatkan penanganan medis di puskesmas," tambahnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi) seiring dengan meningkatnya status Gunung Semeru menjadi Awas.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.

Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Kemudian mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

21 titik lokasi pengungsian

Warga yang terdampak bencana erupsi disertai awan panas guguran (APG) Gunung Semeru bisa mengungsi di 21 titik lokasi yang tersebar di sejumlah balai desa dan fasilitas umum lainnya.

"Berdasarkan pendataan kami tercatat ada 21 titik yang digunakan warga untuk mengungsi yakni sejumlah balai desa, masjid, lapangan, dan lembaga pendidikan yang tersebar di Kecamatan Candipuro," kata Sekretaris Kecamatan Candipuro Abdul Aziz di Lumajang, Sabtu malam (3/12/2022) dikutip dari Antara.

Ia juga mengatakan kawasan Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro sudah dikosongkan sejak setahun setelah terjadi bencana APG Semeru yang sangat dahsyat.

"Sebagian besar warga yang mengungsi karena panik dan masih trauma dengan bencana APG Semeru yang mengakibatkan keluarga mereka meninggal dunia," tuturnya.

Menurutnya penyintas yang terdampak APG Semeru setahun yang lalu sudah menempati hunian tetap dan hunian sementara yang direlokasi di Desa Sumbermujur yang lokasinya lebih aman dari bencana erupsi Semeru.

Meski begitu, sebagian warga masih menggarap kebun di wilayah Kajar Kuning dan sekitarnya.

"Saat ini ada sebagian warga yang kembali ke hunian tetapnya di Desa Sumbermujur untuk istirahat, namun masih ada juga yang trauma dan memilih di posko pengungsian yang tersebar di 21 titik itu," katanya.

Katanya jumlah pengungsi yang tersebar di 21 titik tersebut diperkirakan mencapai 2.000 orang dan terbanyak warga memilih mengungsi di Kantor Kecamatan Candipuro sebanyak 500 orang.

"Untuk menyuplai makanan para pengungsi, Dinsos sudah mendidirikan dua dapur umum di Balai Desa Penanggal dan Desa Tumpeng. Lokasi dapur umum kemungkinan akan berubah disesuaikan dengan lokasi para pengungsi," ujarnya.

Pemkab Lumajang menetapkan masa tanggap darurat bencana akibat erupsi disertai APG Gunung Semeru selama 14 hari sejak Minggu seiring dengan peningkatan status gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl menjadi Awas atau Level IV.

 

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved