Berita Nasional

Unggahan Dhea Chairunnisa Kini Jadi Sorotan Usai Tewas Diracun Bersama Ayah dan Ibunya Oleh Dhio

Kini, unggahan sang kakak Dhea Chairunnisa usai terjadinya pembunuhan tersebut menjadi sorotan.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Unggahan Dhea Chairunnisa Kini Jadi Sorotan Usai Tewas Diracun Bersama Ayah dan Ibunya Oleh Dhio 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus pembunuhan yang dilakukan dengan cara diracun oleh Dhio, pemuda asal Magelang ini terus menjadi sorotan.

Bagaimana tidak, ia tega meracuni ayah, ibu, dan kakaknya.

Kini, unggahan sang kakak Dhea Chairunnisa usai terjadinya pembunuhan tersebut menjadi sorotan.

Seperti diketahui, seorang pemuda asal Magelang, Jawa Tengah bernama Dhio tega meracuni satu keluarganya hingga tewas.

Belakangan, polisi mengungkap fakta baru terkait aksi pembunuhan berencana yang dilakukan Dhio alias DSS.

Tak cuma dari pihak Polda Jateng, fakta terkini perihal sosok korban Dhio pun terkuak dari media sosial.

Publik dibuat terkejut dengan postingan terakhir Dhea, kakak kandung yang dibunuh oleh Dhio.

Sebelumnya diwartakan, satu keluarga yakni Abbas Ashar (58), Heri Riyani (54), dan anaknya,  Dhea Chairunnisa (24) meninggal dunia.

Sebelum meregang nyawa, tiga keluarga yang dikenal harmonis itu sempat meminum teh hangat dan es kopi di rumahnya di Jalan Sudiro, Gang Durian, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022).

Tak disangka-sangka, ternyata teh dan kopi tersebut telah dicampur dengan racun oleh Dhio.

Sebelum teh dan kopi, Dhio rupanya sempat memasukkan racun ke minuman dawet untuk keluarganya.

Namun racun jenis arsenik itu tak membuat keluarganya meninggal.

Tak menyerah, Dhio pun mencoba cara lain, yakni membeli racun jenis sianida dengan dosis tinggi.

Postingan Terakhir Korban

Meregang nyawa di tangan adiknya sendiri, Dhea jadi sorotan.

Dikabarkan sebentar lagi bakal menikah, nasib Dhea pilu.

Namun kepiluan itu tak ditampakkan Dhea kendati memiliki permasalahan keluarga dengan adiknya, Dhio.

Melalui akun media sosial TikTok-nya, mantan pegawai bank itu hanya membagikan momen bahagia dan menyejukkan.

Dhea bahkan beberapa kali membagikan momen kebersamaannya dengan sang adik, Dhio.

Meski tak sering membuat konten, unggahan Dhea belakangan jadi sorotan.

Pasalnya, Dhea membuat caption bak sebuah firasat.

Mendiang Dhea menyinggung soal racun dan tubuh kaku.

"Racun taehyungg, tp nape kaku banget," tulis Dhea pada Juli 2022 di akun @dheachr15.

Tak hanya itu, Dhea juga sempat membagikan foto idolanya, Jungkook BTS sedang melambaikan tangan.

Foto tersebut lantas ramai dikomentari khalayak ramai.

ansalmaaa: seperti sudah firasat captionnya

Ditha Rachmi: trnyta sudah menunjukkan tanda tnda nya husnul khotimah ya dea

aca: Kaget bgt liat caption nya ada kata racun jg

Motif Pembunuhan

Terkait motif tega melakukan tindakan keji, Dhio mengungkap alasannya ke polisi.

Ternyata selama ini Dhio menyimpan perasaan sakit hati terhadap orangtua dan kakaknya.

Hal itu lantaran Dhio selalu dibebankan oleh keluarganya untuk bekerja guna membantu perekonomian keluarga.

Sementara kakak Dhio, mendiang Dhea tidak dibebani hal yang sama.

Hal tersebut diungkap oleh Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jogja, pelaku mengaku sakit hati pada orangtua dan kakaknya karena didesak membantu perekonomian keluarga usai sang ayah, Abbas pensiun dua bulan lalu.

Ya, usai sang kepala keluarga pensiun, pemasukan keluarga hanya bersumber dari uang pensiunan saja. Adapun Dhea dan Dhio tidak bekerja.

Bukan cuma untuk sehari-hari, keluarga pensiunan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) itu juga butuh uang untuk pengobatan mendiang Abbas.

Merasa gusar karena selalu dibebani perekonomian keluarga, Dhio pun sakit hati dan langsung merancang pembunuhan keluarganya.

"Anak pertama (DK) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua tidak bekerja. Tapi dia (DDS) dibebani untuk membantu keuangan keluarga. Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati," ungkap Plt Kapolres Magelang Mochammad Sajarod Zakun dilansir dari Tribun Jogja.

Baca juga: Curhat Keluarga, Tak Terima Dhio Ngaku Racuni Ayah, Ibu, dan Kakak Karena Menanggung Beban, Faktanya

Baca juga: Postingan Terakhir Dhea Chairunnisa Sebelum Dibunuh Dhio Daffa Pakai Racun di Magelang Bak Firasat

Ungkap kasus pembunuhan berencana di Magelang terhadap sekeluarga di Dusun Prajen, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang satu per satu memunculkan bukti-bukti baru.

Satu di antaranya, Polresta Magelang mengamankan satu unit mobil jenis minibus Innova berpelat K 17 DA.

Plt Kapolresta Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, satu unit mobil yang diamankan sebagai barang bukti yang dipakai tersangka DDS (22) untuk mengambil dan menyimpan zat sianida, dan arsenik.

"Mobil ini milik orang lain atau statusnya disewa.

"Yang mana kendaraan tersebut atau mobil tersebut digunakan tersangka untuk mengambil barang bukti zat kimia (arsenik dan sianida) yang dibelinya secara online ke kurir.

"Dan, (mobil itu) digunakan untuk menyimpan sisa barang-barang (zat beracun) yang digunakan untuk menghabisi keluarga terdekatnya,"ujarnya.

Ia menerangkan, tersangka mengambil sendiri zat sianida, dan arsenik yang dibelinya secara online.

Di mana, zat tersebut diambil dari salah satu kurir di wilayah Kabupaten Magelang.

"Berdasarkan keterangan dari pelaku, pelaku mengambil sendiri. Cash on Delivery (COD), ada disalah satu kurir yang belanja online di wilayah Kabupaten Magelang,"terangnya.

Sebelumnya, dia menjelaskan, tersangka membeli zat sianida dan arsenik secara online.

"Tersangka membeli golongan sianida sebanyak 100 gram, dan arsenik sebanyak 10 gram.

"Arseniknya sendiri itu masing-masing belinya dua barang, dan masing-masing barang itu (ukuran) 5 gram. Itu yg digunakan pada hari Rabu untuk percobaan pertama pembunuhan,"ungkapnya.

Pada percobaan pertama pelaku melancarkan aksinya dengan mencampurkan zat arsenik ke dalam minuman es dawet.

Namun kata Sajarod, karena dosisnya terlalu sedikit jadi tidak berpengaruh sampai menyebabkan korban meninggal dunia.

"Sehingga, yang bersangkutan mencoba mengulangi dengan menggunakan sianida. Semuanya belanja dengan online, pembeliannya berbeda-beda dalam kurun waktu yang rentannya tidak terlalu lama. Yang pertama dibeli arsenik,"ucapnya.

Pekerjaaan

Selain itu polisi juga mengungkapkan tersangka ternyata tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran.

"Memang sempat tersangka mengaku memiliki pekerjaan di salah satu perusahaan milik negara pada tahun 2018-2021,

"Namun setelah dilakukan cross check ternyata tidak ada data yang bersangkutan bekerja di sana. Sepertinya demikian tersangka memberikan keterangan bohong,"lanjut Kapolres.

Ia melanjutkan, untuk kondisi psikis maupun kejiwaan tersangka saat dilakukan penyelidikan mampu memberikan keterangan secara detail.

"Kemarin Ibu Kabiddokkes dan kami, selaku penyelidik melakukan wawancara interogasi dan pemeriksaan.

"Dan tersangka lancar dalam hal memberikan jawaban, memberikan kronologis secara detail. Sehingga dengan gambaran seperti itu bahwasannya yang bersangkutan memiliki ketahanan jiwa yang bagus,"ungkapnya.

Sementara itu untuk pemeriksan masalah kejiwaan tersangka, pihaknya masih memfokuskan pada penyidikan kasus terlebih dahulu.

"Kami fokus ke penyidikan terlebih dahulu, itu hanya tambahan nanti kita akan koordinasikan dengan pihak jasa perlu tidaknya dilakukan pengecekan kejiwaan,"tuturnya.

Adapun untuk ancaman hukuman kepada tersangka, Polresta Magelang tetap menjerat Pasal 340 KUHP Juncto 338KUH dengan pidana ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

"Sedangkan, untuk keterangan palsu tersangka nanti dengan berjalannya waktu apakah dengan kebohongannya itu bisa terjerat UU pidana juga. Namun, saat ini, kami fokus pada kejadian ini dulu,"urainya. (Tribunjogja.com/Ndg)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dan di TribunnewsBogor.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved