Anak Racuni Keluarga Magelang
5 Fakta Dhio Daffa Syadilla Anak Durhaka Racuni Ayah Ibu dan Kakak di Magelang, Ngaku Pegawai BUMN
Aksi sadis Dhio Daffa Syadilla tega meracuni ayah ibu dan kakak perempuannya dengan racun arsenik hingga berujung meninggal dunia sontak menghebohkan
TRIBUNSUMSEL.COM -- Aksi sadis Dhio Daffa Syadilla tega meracuni ayah ibu dan kakak perempuannya dengan racun arsenik hingga berujung meninggal dunia sontak menghebohkan warga Magelang, senin lalu (28/11).
Kekejian Dhio Daffa bak anak durhaka yang tak ada rasa iba terhadap orang terdekat tega menghabisi nyawa dengan begitu mudah.
Motif Dhio Daffa sendiri dikuak lantaran merasa sakit hati diminta untuk membantu perekonomian keluarga setelah sang ayah pensiun dari pekerja.
Kini Dhio Daffa sudah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam dengan hukuman mati atas perbuatan kejianya.
Berikut Tribunsumsel.com, rabu (30/11/2022) beberapa fakta dari sosok anak durhaka Dhio Daffa Syadilla.
1.Habiskan Uang Rp 32 Juta UntuK Kursus Bahasa Inggris tiap bulan.
Kelakuan Dhio Daffa ternyata kerap menghamburkan uang orangtua akhirnya dikuak.
Tak tanggung-tanggung, Dhio Daffa sempat menghabiskan uang senilai puluhan juta dengan alibi untuk kursus bahasa inggris.
Hal tersebut terkuak dari curhatan almarhumah Heri RIyani ibunda kepada sang kakak Sukoco.
Melansir Tribunwow, Sukoco mengaku pernah mendengar cerita bahwa Dhio diberi jatah Rp 32 juta sebulan untuk membayar kursus.
Namun saat ditegur, orangtua korban justru enggan melakukan pengecekan dan percaya sepenuhnya pada pemuda tersebut.
"Seperti waktu almarhuman adik saya, Heni Riyani, pernah beberapa bulan yang lalu ketemu sama saya, mengatakan bahwa, 'Mas, ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan itu Rp 32 juta, untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya," tutur Sukoco.
"Saya katakan, 'Apakah tidak kau cek di mana dia kursus, benar atau tidaknya?', tapi almarhumah, 'Wes aku percoyo, yakin'. ujar Sukoco menirukan jawaban Heri Riyani.
2. Sempat Mengaku pegawai KAI
Fakta menariknya terkait pekerjaan Dhio Daffa Syadilla yang dikuak mantan guru ngajinya bernama Ahmad Anwari.
Meski tidak mengetahui pasti, Ahmad Awanari pernah mendengar jika Dhio pegawai dari KAI.

"Saya juga tidak tahu, katanya pegawai di KAI tapi setelah di cek tidak ada. Dia (DSS) juga tidak pernah kelihatan pergi bekerja, kalau ditanya ke orangtuanya yaitu kerja online.
Kalau pernah kuliah atau tidak saya juga tidak mengetahui, memang ada rencana mau coba TNI,"ucapnya.
3. Berubah Sejak Alami Kecelakaan buat tangannya Cacat.
Perubahan Dhio Daffa Syadilla mulai terlihat saat masuk ke bangku sekolah menengah atas (SMA)
Ahmad Anwari guru ngaji mengatakan jika dulu Dhio anak yang baik dan rajin mengaji.
Dirinya mengakui, sifat tersangka DSS mulai berubah sejak lulus sekolah menengah atas (SMA).
Terlebih, setelah dirinya mendapat kecelakaan yang membuat dirinya kehilangan beberapa jarinya.
"Sejak kecelakaan itu, ya sewaktu lulus SMA dia (tersangka) mulai tidak pernah ke masjid. Bahkan, Salat Jumat pun tak pernah kelihatan,"ungkapnya.
4. Tak Mau Jasad Ayah dan Ibu serta Kakaknya di Autopsi
Polisi menemukan kejanggalan yang justru menguatkan bahwa pelaku pembunuhan adalah Daffa.
Salah satu kejanggalannya adalah Daffa menolak jenazah keluarganya dilakukan autopsi. Padahal, keluarga lainnya mengizinkan.
"Pihak saudara korban minta jenazah diotopsi tapi anak kedua ini tidak ingin. Tapi kami tetap otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," ujar Sajarod Plt Kapolresta Magelang.
Kejanggalan lainnya, kata dia, polisi tidak menemukan sisa muntahan ketiga korban saat melakukan olah TKP.
"Korban yang meninggal akibat keracunan biasanya ada sisa muntahan tapi di TKP clear, tidak ada," kata Sajarod.
Selanjutnya, polisi melakukan gelar perkara penetapan tersangka pada Senin (28/11/2022) malam.
Lalu, keesokan harinya terbit surat perintah penahanan terhadap tersangka.
5. Tak Bersedih Usai Membunuh Ayah dan Ibunya
Dhio Daffa Syadilla dikabarkan tak mengalami rasa sedih setelah menghabisi nyawa ayah ibu dan kakak dengan menggunakan racun.
Bahkan Dhio Daffa dengan sadar memberikan penjelasan terkait cara dirinya memasukan racun ke minuman teh.
Sebelumnya, Dhio Daffa juga ikut mengotong korban ayah, ibu dan kakak perempuan pingsan.
Hal tersebut diutarakan asisten rumah tangga (ART) keluarga DDS bernama Sartinah.
Saat itu mendapat telepon dari tersangka, sekitar pukul 07.30 WIB.
"Tadi saya ditelepon sama anaknya (DDS) karena bapak, ibu, kakak gitu di kamar mandi, terus saya suruh nolongi, tapi sudah pada pingsan semua," ujarnya, Senin.

Saat tiba di rumah itu, Sartinah bersama DDS dan seorang tetangga menggotong korban yang tergeletak di kamar mandi ke kamar terdekat.
Sartinah tidak mengetahui bahwa ketiga majikannya sudah tewas diracun.
Dia beranggapan Abas, Riyani dan Dea hanya pingsan.
"Iya, saya tolongin bawa ke kamar, tadi sudah pingsan semua. Bawanya saya bertiga, saya, sama di sini sama DDS itu dan Pakde (tetangga)," ujarnya dikutip dari TribunJateng.
Setelah itu, Sartinah sempat menggosokkan minyak kayu putih ke tubuh korban, hingga warga membawa ketiganya ke rumah sakit.
"Saat dikasih minyak kayu putih itu diam. Mungkin masih (hidup), tapi saya enggak tahu, walaupun masih ada napas.
Masih anget (badan korban)," ungkap perempuan yang sudah bekerja selama 15 tahun di rumah keluarga Abas ini.
(*)
Baca berita lainnya di Google News