Anak Racuni Keluarga Magelang
Dulu Apik, Dhio Daffa Syadilla Berubah Sejak Alami Kecelakaan, Fakta Ayah Ibu dan Kakak Diracuni
Ahmad Anwari guru ngaji kaget bukan main saat mendengar kabar Dhio Daffa Syadilla muridnya tega meracuni ayah ibu dan kakak perempuannya di Magelang.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Ahmad Anwari guru ngaji kaget bukan main saat mendengar kabar Dhio Daffa Syadilla muridnya tega meracuni ayah ibu dan kakak perempuannya di Magelang.
Melansir dari Tribunjogja, selasa (29/11/2022) Dhio Daffa Syadilla kini ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dikenal Ahmad sebagai anak 'Apik'.
"Saya tidak menyangka anak ini melakukan ini. Dari kecil saya mengajar dia mengaji. Anaknya itu sebenarnya apik, saya ya kaget tau-tau anaknya seperti itu. Orangtuanya juga apik, keluarganya sangat apik,"ujarnya dengan nada kecewa.
Saat mengetahui bahwa tersangka pembunuhan tiga anggota keluarga itu adalah DDS, dirinya pun langsung lemas.
Dia tak menyangka anak didiknya yang dikenalnya sebagai anak baik hati, berubah menjadi sosok pembunuh sadis.
"Ya Allah, langsung lemes soalnya cah apik (anak baik) itu. Soalnya anaknya apik itu sedikit pun saya tidak curiga.Semalam pas ibunya semaput dia itu sempat ibu ini kenapa, pas dawet itu. Lalu, pas ayahnya keracunan dia juga sempat menolong, tidak ada curiga,"tuturnya.
Namun dirinya mengakui, sifat tersangka DSS mulai berubah sejak lulus sekolah menengah atas (SMA).
Terlebih, setelah dirinya mendapat kecelakaan yang membuat dirinya kehilangan beberapa jarinya.
"Sejak kecelakaan itu, ya sewaktu lulus SMA dia (tersangka) mulai tidak pernah ke masjid. Bahkan, Salat Jumat pun tak pernah kelihatan,"ungkapnya.
Sementara itu, saat disinggung terkait keseharian tersangka DDS termasuk pekerjaannya, Dia mengaku tidak mengetahui pasti.
"Saya juga tidak tahu, katanya pegawai di KAI tapi setelah di cek tidak ada. Dia (DSS) juga tidak pernah kelihatan pergi bekerja, kalau ditanya ke orangtuanya yaitu kerja online. Kalau pernah kuliah atau tidak saya juga tidak mengetahui, memang ada rencana mau coba TNI,"ucapnya.
Kekecewaan yang dirasakan Ahmad Anwari pun masih tersimpan.
Bahkan, dirinya enggan untuk menjenguk tersangka yang saat ini sudah ditahan di Polresta Magelang.
"Enggak (mau menjenguk). Kalau untuk hukuman, kami serahkan kepada aparat negara,"urainya.
Sebelumnya, Nasib Dhea Chairunnisa sungguh pilu lantaran tewas diracun adik kandungnya sendiri bernama Dhio Daffa Syadilla sontak membuat warga Magelang heboh.
Lebih mengerikan, tak hanya Dhea Chairunnisa diracun, ayah dan ibunya turut jadi korban tewas dari aksi psikopat sang adik lelaki.
Dhio Daffa Syadilla nekat memberikan racun arsenik kedalam minuman teh lalu diberikan kepada Dhea Chairunnisa dan Ayah ibunya.

Adapun motif tindakan Dhio Daffa Syadilla lantaran sakit hati dengan kedua orangtuanya.
Kematian Dhea Chairunnisa dan kedua orangtuanya bak jadi kisah memilukan lantaran dibunuh orang terdekat sendiri.
Berdasarkan penelusuran Tribunsumsel.com, sosok Dhea Chairunnisa sendiri dikabarkan agar segera menikah namun hal tersebut harus pupus lantaran tewas ditangan adik kandungnya.
Hal tersebut diungkap Pakde dar Dhea Choirunnisa yakni, Agus Kustiardo (58) mengatakan, diketahui korban DK akan menikah namun untuk waktunya belum diketahui.
"Memang ada informasi akan menikah, tetapi belum tahu kapannya. Soalnya belum ada rembugan dengan keluarga," terangnya pada Senin (28/11/2022) malam.
Soal rencana pernikahan korban DK juga diketahui oleh Kepala Desa Mertoyudan Eko Sungkono.
Ia membenarkan, kalau informasi korban akan menikah.
"Iya, setau saya memang akan menikah. Namun, memang kapannya belum diketahui. Belum ada juga laporan ke KUA," urainya.
Diketahui, Dhea Chairunnisa ternyata sempat berkerja sebagai tellar bank Jawa Tengah selama lebih kurang 3 tahun.
Dhea Chairunnisa juga merupakan lulusan dari Universitas Muhammadiyah Magelang.
Hal tersebut diketahui dari id Linkedin.com
Cara Dhio Bunuh Dhea kakaknya dan Orangtuanya
Sebelumnya,DDS alias Dhio (22) tega menghabisi nyawa orang tua dan kakak perempuannya di Magelang dengan cara diracun, Senin (28/11/2022).
Terungkap cara Dhio menghabisi nyawa orang tua dan kakak kandungnya.
Dhio yang merupakan anak kedua di keluarga tersebut diduga memasukkan racun ke dalam teh dan es kopi yang kemudian diminum ketiga korban meninggal.
Untuk diketahui, ketiga korban yakni Abbas Ashar (58), Heri Riyani (54), dan Dhea Choirunnisa (24).
Dugaan sementara mereka tewas karena keracunan.
Tampang Dhio Daffa Anak Durhaka Tega Racuni Keluarga nya Lantaran Sakit Hati (Kolase Twitter/Tribunnews.com)
"DDS mengakui melakukan pembunuhan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy, Senin (28/11/2022) dikutip dari Tribun Jateng.
Berdasarkan keterangan DDS, ia mengakui sudah mencampur racun ke dalam minuman para korban.
Ia mengaku mendapatkan racun dengan membelinya secara online.
"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," kata Iqbal.
Adapun motifnya lantaran sakit hati
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun.
Sajarod mengungkapkan motif Dhio meracun ayahnya Abas Ashar; ibu, Heri Riyani; dan kakak, Dea Khairunisa adalah karena sakit hati.
Sakit hati tersebut, kata Sajarod, lantaran Dhio dibebani keluarga untuk membantu perekonomian keluarga setelah Abas pensiun dua bulan lalu dikutip dari Tribun Jogja.
Sementara Dea tidak dibebani hal tersebut.
Sajarod pun mengungkapkan sumber penghasilan keluarga tersebut hanya berasal dari uang pensiun Abas.
Sedangkan Dhio dan Dhea tidak bekerja.
Beban ekonomi keluarga tersebut pun semakin bertambah ketika Abas jatuh sakit dan perlu biaya pengobatan.
Deretan permasalahan ekonomi ini membuat Dheo dibebani keluarga untuk membantu keluarga.
"Anak pertama (Dhea) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua tidak bekerja."
"Tapi dia (Dhio) dibebani untuk membantu keuangan keluarga. Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati," kata Sajarod.
Ketiganya Ditemukan di Kamar Mandi
Sartinah (47) asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah tersebut mengatakan, ia mengetahui kejadian setelah ditelepon oleh DDS.
"Saya ditelpon sekitar pukul 07.30 WIB, saya kan posisinya tidak menginap. Terus, saya diminta untuk menolong tapi korban sudah pada pingsan semua, pingsannya itu di dalam kamar mandi semua," ujarnya, Senin (28/11/2022) dikutip dari Tribun Jateng.
Ketiganya ditemukan di tiga kamar mandi berbeda di dalam rumah tersebut.
Ia pun menolong korban yang keadaan pingsan ke kamar.
Sartinah mengaku dibantu oleh anaknya dan anak kedua korban.

"Itu digotong bertiga, saya sama anak saya, sama anak kedua itu. Gotong semua, terus saya taruh di kasur."
"Ya, tadi kayaknya masih nafas tapi saya tidak mengetahui sekali ya, badannya masih hangat. Sempat saya kasih minyak kayu putih juga," tuturnya.
Sartinah menyatakan, selama ini korban tidak ada pernah mengeluh sakit berat.
Namun, tiga hari yang lalu korban sempat mengalami keracunan juga yaitu dari es dawet.
"Itu pernah waktu kemarin sekitar tiga hari lalu, kayak keracunan es dawet tapi itu sudah berobat, kok."
"Terus ibu sama anaknya yang perempuan sudah sembuh cuma bapak lagi pemulihan. Kalau sakit lain paling cuma biasa kayak masuk angin tidak ada sakit yang berat," ungkapnya.
(*)
Baca berita lainnya di Google News.