Berita Sriwijaya FC

Liga 2 Belum Jelas, Sriwijaya FC Belum Panggil Para Pemainnya, Siap Jika Harus Bermain Sistem Bubble

Sriwijaya FC hingga kini masih belum memutuskan untuk memanggil skuadnya kembali untuk TC pemusatan latih di Palembang. 

Editor: Slamet Teguh
Media Officer Sriwijaya FC
Liga 2 Belum Jelas, Sriwijaya FC Belum Panggil Para Pemainnya, Siap Jika Harus Bermain Sistem Bubble 

TRIBUNSUMSEL.COM - Tak mau jadi korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) ketidakpastian kelanjutan kompetisi Liga 2.

Sriwijaya FC hingga kini masih belum memutuskan untuk memanggil skuadnya kembali untuk TC pemusatan latih di Palembang. 

"Belum ada info, belum tahu kapan rencana bakal pemanggilan tim Sriwijaya FC untuk melakukan kembali TC untuk persiapan kelanjutan kompetisi Liga 2 2022-2023," ungkap Media Officer Tim Sriwijaya FC, Rizky Perdana ST kepada Sripoku.com menanggapi wacana digulirkannya kompetisi, Minggu (27/11/2022). 

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengatakan bahwa Liga 1 2022/2023 dilanjutkan dengan sistem bubble hanya berjalan selama enam pekan saja.

Seperti diketahui, Liga 1 2022/2023 sedang terhenti pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022.

PT LIB berencana untuk melanjutkan kembali Liga 1 2022/2023 pada 2 Desember 2022.

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia itu berhenti di pekan ke-11.

PT LIB berencana untuk melanjutkan kembali selama enam pekan sampai putaran pertama Liga 1 2022/2023 berakhir.

"Untuk putaran pertama ini, kami rencananya habiskan dengan sistem bubble dahulu selama enam pekan," kata Ferry Paulus, Kamis (24/11/2022).

Ferry Paulus menambahkan, untuk putaran kedua Liga 1 2022/2023 akan ada perubahan format.

Nantinya 18 klub Liga 1 2022/2023 bisa kembali bermain di kandangnya dan menjalani laga tandang.

"Kalau untuk putaran kedua baru kembali lagi dengan sistem kandang tandang," kata Ferry Paulus. Mulai dari pekan ke-18 sampai pekan ke-34," katanya.

Adapun untuk sistem bubble selama enam pekan ini rencananya digelar di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Ada empat stadion yang sudah disiapkan oleh PT LIB untuk menggelar enam pekan pertandingan Liga 1 2022/2023.

"Sistem bubble ini digelar di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kami akan pakai empat venue di sana yakni Stadion Jatidiri (Semarang), Stadion Maguwoharjo (Sleman), Stadion Sultan Agung (Bantul), dan Stadion Moch Soebroto (Magelang)," terang Ferry Paulus. 

Terkait berkembangnya pemberitaan tersebut, menurut Rizky, Tim Sriwijaya FC masih mengambil langkah menunggu dulu realisasi kepastian Liga kapan akan digulirkan. 

"Kalau memang sistem bubble to bubble yang diwacanakan itu berlaku nantinya, kita tim siap-siap saja menjalaninya. Kalau memang Liga ini berlanjut," ujarnya. 

Rizky yang juga Wakil Sekretaris KONI Sumsel berkeyakinan bawah Indonesia ini kan negara hukum sehingga segala hal harus berlandaskan aturan. 

"Kalau kita harus menunggu kepastian dulu. Dari TGIPF, dll. Jangan berandai-andai. Karena sekarang ini baru sebatas wacana, belum ada keputusan resmi dari pihak manapun. Belum ada yang bisa memberikan jaminan," tegasnya. 

Baca juga: Jajaran Pelatih Sriwijaya FC Minta Para Pemain Konsisten Lakukan Latihan Mandiri, Liga 2 Belum Pasti

Baca juga: Manajemen Sriwijaya FC Berharap Kompetisi Segera Digulirkan Usai PT Liga Gelar RUPSLB

Sebelum kick-off Liga 1, Panpel kompetisi liga dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti workshop standarisasi penyelenggaraan 23-25 November 2022.

Menurut Rizky, panitia Liga 1 itu dipanggil untuk diberikan pembekalan, pemahaman bahwa jangan sampai terulang lagi tragedi Kanjuruhan Malang.

Bukan menyatakan Liga digulirkan tanggal sekian, lantas panitia pertandingan ini dipanggil. Pembekalan biasa seperti sebelum kompetisi dimulai. Security officer, GC (General Coordinator), Media Officer, kalau yang belum ada sertifikat

Jadi itu sebenarnya normal. Efek dari kejadian kemarin semua pihak wajib untuk hadir. Kita wait and see karena patokannya TGIPF itu. Pihak-pihak yang lain banyaklah yang menunggu kepastian itu.

"Kita intinya jangan memberikan harapan palsulah. Kalau harapan kita semua agar PSSI itu memberikan informasi itu yang jelas dan tegas. Jangan membuat wacana. Dari kemarin-kemarin melontarkan opsi alternatif-alternatif. Bukan itu yang kita inginkan," katanya 

Sebaiknya PSSI bertemu pemerintah, kemudian sampaikan hasilnya kompetisi digelar tanggal sekian-sekian. 

"Itu yak kita inginkan. Buka membuat alternatif-alternatif wacana sendiri. Kan kasihan insan sepakbola yang mengharapkan di sini. Masih wait and see. Tapi gak tahu dengan Pak Dirtek," pungkasnya. (SP/Fiz) 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved