Berita Nasional

Ucapan Budiyanto Ini Bikin Petugas Koperasi Tak Lapor, Fakta Keluarga Kalideres Simpan Mayat Reni

Petugas koperasi dan dua mediator ternyata sempat melihat jasad dari Reni Margaretha membusuk dikamar tak melapor ke polisi setelah

Editor: Moch Krisna
(KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI)
Tim gabungan polisi mendatangi rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (16/11/2022). Tim datang sejak pukul 16.50 WIB untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Petugas koperasi dan dua mediator ternyata sempat melihat jasad dari Reni Margaretha membusuk dikamar tak melapor ke polisi setelah mendengar permintaan Budiyanto adik ipar korban, Kamis (24/11/2022).

Titik terang kematian satu keluarga tewas di Kalideres mulai membuka tabir misteri yang sempat dipertanyakan publik.

Melansir Kompas,  Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, mengatakan petugas koperasi dan mediator jual beli tanah datang ke rumah di Kalideres lantaran Budiyanto hendak menggadaikan sertifikat tempat tinggal tersebut.

Ternyata sertifikat rumah tersebut atas nama Reni Margaretha.

Pada 13 Mei 2022, petugas koperasi dan mediator yang datang ke rumah tersebut sudah mencium bau busuk saat berada di depan gerbang.

Tiga orang tersebut kemudian bertemu dengan Dian.

Saat ditanya mengenai keberadaan Reni Margaretha, Dian berdalih bahwa sang ibu sedang tidur di dalam kamar.

Petugas koperasi lalu meminta agar diantarkan ke dalam kamar tersebut.

Setelah pintu dibuka, petugas mencium bau yang lebih menyeruak.

Dian juga mengingatkan agar mereka tidak menyalakan lampu alasannya karena sang ibu sensitif terhadap cahaya.

Tanpa sepengetahuan Dian, petugas koperasi menyalakan lampu flash ponselnya dan mendapati bahwa Reni Margaretha sudah menjadi mayat.

Petugas lalu berteriak terkejut melihat adanya mayat.

Setelah menyelesaikan proses gadai, mereka lalu keluar rumah.

Budiyanto pun mengejar dan berkata,”Tolong pak, jangan sampai dilaporkan ke polisi, jangan dilaporkan ke pihak RT atau warga. Tolong.”

Petugas koperasi dan dua mediator tersebut kemudian tak melaporkan kasus tersebut.

Sebelumnya, Dian dan Budiyanto, dua anggota keluarga di Kalideres yang tewas, ternyata sempat ketahuan menyimpan mayat di rumahnya.

Mayat tersebut adalah ibu dari Dian atau Margaretha.

Setelah ketahuan oleh petugas, Budiyanto sempat mengejar dan meminta agar hal itu tak dilaporkan polisi maupun ketua RT.

Kasus penemuan 4 mayat sekeluarga di Kalideres kini kian menemui titik terang.
Pada Kamis (10/11/2022), satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tewas mengenaskan.

Mereka adalah Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri Margaretha (68), anak bernama Dian (40), serta adik Rudyanto yakni Budiyanto Gunawan (69).

Dari hasil penyelidikan polisi, ibu atau Margaretha telah meninggal sejak 13 Mei 2022.

Hal ini terungkap dari tiga saksi yang telah diperiksa oleh polisi yakni dua orang mediator jual beli rumah dan satu petugas koperasi simpan pinjam.

Polisi awalnya membeberkan bahwa satu keluarga di Kalideres yang ditemukan tewas tersebut jarang berkomunikasi dengan pihak luar.

 Namun polisi menemukan adanya sejumlah komunikasi terkait dengan penjualan perabotan rumah.
Salah satu korban yakni Budiyanto ternyata juga menghubungi seorang mediator untuk menjual rumah yang mereka tinggali tersebut.

Berikut penjelasan polisi mengenai isi handphone keluarga yang tewas di Kalideres sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

Percakapan Tentang Emosi

Hengki mengungkapkan, pihaknya juga menemukan percakapan yang berisi kata-kata tentang emosi.

"Kami temukan komunikasi satu arah dari satu HP ke HP yang lain."

"Jadi banyak sekali kata-kata berisi tentang emosi yang bersifat negatif," jelasnya.

Percakapan dengan Kata-kata yang Rapi

Meski demikian, ditemukan pula chat dengan kata-kata yang baik di handphone keluarg tersebut.

Hengki menjelaskan, pihaknya menemukan riwayat percakapan dengan tata bahasa yang baik.

"Kata-katanya sangat rapi, terlihat berpendidikan, ada bahasa Inggris di sela-sela tulisan tersebut," ungkapnya, Selasa.

Dari keteraturan tata bahasa itu, pihak kepolisian menduga pesan tersebut ditulis oleh seorang perempuan.

"Sepertinya wanita yang menulis," lanjut Hengki.

Namun, temuan itu masih didalami oleh tim ahli psikologi forensik.

Sebab, ponsel tersebut digunakan oleh sekeluarga secara bersama-sama.

"Lagi dianalisis tim ahli dari psikologi forensik karena HP itu di pakai sama sama," imbuh Hengki.

Ada Aplikasi PeduliLindungi

Dari keempat orang tersebut, satu handphone digunakan oleh masing-masing dua orang.

Hengki mengatakan, terdapat aplikasi PeduliLindungi dalam handphone keluarga tersebut.

"Dan kami lihat di sini ternyata ada aplikasi PeduliLindungi atas nama masing-masing dua orang," ungkapnya.

Tak Ada Pesan soal Utang Piutang

Dilansir Kompas.com, Polda Metro Jaya tidak menemukan informasi atau pesan terkait utang piutang dari dua handphone milik sekeluarga di Kalideres tersebut.

Hal itu juga berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang sudah dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya bersama tim ahli digital forensik.

"Enggak, enggak ada di sana mengenai utang," kata Hengki, Selasa (22/11/2022).

Diketahui, empat orang ditemukan tewas di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).

Keempatnya yakni seorang bapak, Rudiyanto Gunawan (71); anak, Dian (42); ibu, R Margaretha Gunawan (66); dan paman, Budiyanto Gunawan (68).

Hasil penyelidikan terbaru, polisi menyebut satu orang atas nama Reni Margaretha telah meninggal dunia sejak Mei 2022.

Hal ini diketahui berdasarkan keterangan dari saksi yang sempat datang ke rumah korban pada bulan itu.

Sebelumnya, polisi menyebut tidak ada tanda kekerasan pada jasad mereka.

Selain itu, juga belum ditemukan zat/unsur berbahaya di organ dalam.

Lalu, tidak ditemukan sari-sari makanan di lambung keempat korban tewas tersebut.

Polisi pun masih menyelidiki penyebab kematian satu keluarga itu dengan melibatkan ahli di bidang medical forensik kolegal, ahli di bidang patologi anatomi, ahli toksikologi, dan ahli DNA.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved