Gempa Cianjur

Kisah Dewi Korban Gempa Cianjur Melahirkan di Pengungsian, Ridwan Kamil Beri Nama Gempita

Ditengah pengungsian korban bencana gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat lahir seorang bayi perempuan ditenda pengungsian jadi sorotan.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Instagram/@ridwankamil
Di tengah pengungsian korban bencana gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat lahir seorang bayi perempuan ditenda pengungsian jadi sorotan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Di tengah pengungsian korban bencana gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, lahir seorang bayi perempuan di tenda pengungsian.

Dikutip unggahan Instagram terbaru Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tampak tengah menjenguk para korban di tenda pengungsian.

Ridwan Kamil juga mendatangi salah satu korban gempa yang baru saja melahirkan bayi perempuan.

Seorang ibu tersebut bernama Dewi, yang meminta Gubernur Jawa Barat untuk memberikan nama bayi yang lahir.

Baca juga: Terpaksa Tidur dengan Sejumlah Mayat, Cerita Pilu Korban Gempa Cianjur Mengungsi di Tenda Darurat

"Di tengah kebencanaan yang melanda Cianjur, berkah rahmat Allah juga lahir seorang bayi lucu, perempuan." ungkap Ridwan Kamil.

"Ibu Dewi melahirkannya di tenda, dan ibu Dewi meminta saya memberi nama, saya kasih nama yang baik sesuai peristiwa tapi sesuai juga doa." sambungnya.

Baca juga: Indri Rahmawati Ibu Hamil Hilang Usai Gempa Cianjur, Warga Sempat Dengar Suara Lirih Minta Tolong

Ridwan Kamil memberi nama bayi tersebut Gempita Shalihah Kamil karena lahir dalam suasana gempa yang mengucang Cianjur.

"Jadi saya beri nama Gempita Shalihah Kamil." ungkap Kang Emil.

Kang Emil langsung menggendong bayi itu dan menjelaskan arti nama karena dalam peristiwa bersejarah bertepatan dengan adanya sang Gubernur.

"Karena lahir saat gempa didoakan jadi anak sholehah dan perstiwa itu sejarahnya ada pak Ridwan Kamil." terangnya.

Baca juga: Inul Daratista Menangis Posting Emoji Patah Hati : Tak Ada Penyesalan, Pelajaran yang Baik

Bukan tanpa alasan, nama yang indah itu ternyata mengandung makna khusus.

Menurut Kang Emil, nama depan Gempita menandakan bahwa sang bayi lahir dalam suasana gempa.

Kemudian Shalihah mengandung doa supaya kelak sang bayi tumbuh menjadi anak yang shalihah.

Ditengah pengungsian korban bencana gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat lahir seorang bayi perempuan ditenda pengungsian jadi sorotan.
Ditengah pengungsian korban bencana gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat lahir seorang bayi perempuan ditenda pengungsian jadi sorotan. (Instagram/@ridwankamil)

Sementara Kamil, artinya sang bayi diharapkan menjadi manusia yang paripurna.

Lebih lanjut, Kang Emil mengatakan, Gempita Shalihah Kamil adalah bayi ketiga yang lahir di tenda pengungsian korban gempa.

Baca juga: Perjuangan Adik Dinar Candy Selamatkan Diri saat Gempa Cianjur, Kesusahan Keluar dari Reruntuhan

Meski lahir dalam situasi bencana, Kang Emil bersyukur baik ibu dan bayi semuanya dalam kondisi sehat.

"Dibalik ujian bencana ini, dan banyak yang berpulang, Allah juga memberikan rahmatnya dengan lahirnya bayi-bayi yang akan meneruskan perjalanan peradaban manusia ini." tulisnya unggahan.

"Semoga semua dari kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap takdir peristiwa yang hadir dalam hidup kita ini." tutupnya.

Update Korban Gempa Meninggal Dunia 268 Orang dan 1.083. Luka-luka

Korban jiwa akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur dan wilayah sekitarnya pada Senin (21/11/2022) terus bertambah.

Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB, korban jiwa akibat gempa Cianjur mencapai 268.

"Korban meninggal dunia 268 jiwa, yang sudah terindentifikasi 122 jenazah, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang. Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan," ucap Kepala BNPB Suharyanto, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/11/2022) malam.

Selain korban jiwa, jumlah korban luka menurut data BNPB mencapai 1.083. Sementara itu, jumlah pengungsi mencapai 58.362 orang. Terkait dengan infrastruktur, total 22.198 unit rumah rusak akibat gempa Cianjur. "Dapur umum telah beroperasi, kalau masih ada yang kurang dan belum terlayani lambat laun akan kami perbaiki," katanya lagi. Dikutip Kompas.com.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved