Gempa Cianjur
Kondisi Rumah Lesti Kejora Di Cianjur Pasca Gempa Magnitudo 5,6, Istri Rizky Billar Panjatkan Doa
Beginilah kondisi rumah pedangdut Lesti Kejora di kawasan Cianjur yang diisukan ambruk imbas gempa pada Senin, (21/11/2022). Dikabarkan, akibat gempa
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM - Beginilah kondisi rumah pedangdut Lesti Kejora di kawasan Cianjur yang diisukan ambruk imbas gempa pada Senin, (21/11/2022).
Dikabarkan, akibat gempa tersebut sejumlah bangunan hingga rumah warga mengalami kerusakan cukup banyak.
Tak pelak, publik pun menanyakan terkait kondisi rumah Lesti Kejora pasca mengalami guncangan gempa Cianjur.
Atas kejadian ini, ramai di TikTok seorang warga Cianjur menggunggah kondisi rumah istri Rizky Billar itu mengalami retak-retak.
Sontak unggahan tersebut pun ramai menuai komentar dari para pengguna TikTok warganet mendoakan agar rumah dan semua penghuninya baik-baik saja.
Baca juga: VIRAL Ayah Pangku Anak yang Meninggal Korban Gempa Cianjur, Dipeluk Warga, Rumah Rata dengan Tanah

Namun ada seorang warganet mengungkap jika wilayah rumah Lesti baik-baik saja.
Warganet menilai rumah Lesti di Cianjur Selatan tak terdampak gempa.
"Aamaan...Cianjur selatan katanya...rumah Lesti kejora selamat..n kluarga ayah kejora masih di JKT," kata Warganet dilansir dari akuN Tiktok @lenymarlina_1 pada Senin, (21/11/2022).
"Lesti itu rumhnya di ci anjur selatan bukan ci anjur barat.ini kan cinajur barat gempanya," seru Warganet.
"Cianjur selatan alhamdulilah gak kena dampak nya kk," ujar netter.
Disisi lain, Lesti tak membagikan kabar mengenai rumahnya. Melainkan ia memanjatkan doa untuk para korban yang kena dampak gempa Cianjur.

Istri Rizky Billar itu bersimpati pada masyarakat di wilayah Cianjur yang menjadi korban gempa. Ia memohon pertolongan dari Allah terkait gempa tersebut.
"Semoga saudara-saudara kita di Cianjur diberikan kekuatan, ketabahan Mohon pertolonganMU ya Allah," ujarnya dilansir dari insta storynya pada Selasa, (22/11/2022).
Diberitakan, Gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Dari pantauan di Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, terlihat warga berlarian keluar rumah saat gempa terjadi.
Baca juga: Perjuangan Adik Dinar Candy Selamatkan Diri saat Gempa Cianjur, Kesusahan Keluar dari Reruntuhan
Puluhan warga berteriak histeris sambil menuju ke lapangan terbuka.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 5,6 skala ritcher mengguncang kawasan Cianjur, Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap jumlah korban meninggal dan luka-luka akibat gempa tersebut.
"Mohon izin menyampaikan berita buruk, 162 yang meninggal dunia, 326 luka-luka, mayoritas patah tulang dan berhubungan luka karena tertimpa atau kena benda tajam," kata Ridwan Kamil di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin, 21 November.
"Kemudian ada dua hingga tiga lokasi jalan terisolir, jalan nasional tapi dilaporkan sudah kembali normal, sekitar lima mobil yang terperangkap, tapi laporannya belum masuk apakah sudah terevakuasi atau belum." lanjutnya.
Penyebab Gempa Bumi Cianjur Berkekuatan 5,6 SR Terjadi, Begini Analisa dari Pihak BMKG
Dugaan penyebab terjadinya gempa bumi Cianjur dengan kekuatan 5,6 Skala Richter dipicu gerakan sesar Cimandiri.
Melansir dari Tribunnews.com, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal, dan tidak berpotensi tsunami, melansir Kompas.com.
Hal tersebut berdasarkan analisis dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," papar dia, dalam keterangan tertulis, Senin (21/11/2022).
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut gempa Cianjur juga mengakibatkan adanya tanah longsor yang menutup jalan nasional di tiga titik.
"Di jalan nasional itu ada lima mobil yang terperangkap. Dan laporan hingga kini belum masuk, apakah sudah dievakuasi atau belum. Selain itu ada beberapa jalan Kabupaten pun terisolir," katanya.
Sementara dari 162 korban yang meninggal dunia, Ridwan Kamil menyebut rata-rata adalah anak-anak.
Karena persitiwa terjadi ketika ketika para korban tengah berada di dalam ruangan kelas dan madrasah.
"Prihatin juga banyak anak-anak yang meninggal karena ketika kejadian mereka tengah mengikuti pembelajaran, dan madrasah," katanya, dikutip TribunJabar.id.
Selan itu, Emil mengungkapkan, ada tiga gardu induk PLN dua di antaranya masih terkendala, dan satu sudah tertangani.
"Baru 20 persen listrik yang sudah menyala di Cianjur dan dibutuhkan sekitar tiga hari, tetapi mudah-mudahan saja bisa lebih cepat," katanya.
Baca berita lainnya di google news