Gempa Cianjur
BMKG Catat ada 130 Gempa Susulan di Cianjur, Berikut Dampak & Kekuatannya, Tercatat 103 Orang Tewas
BMKG Catat ada 130 Gempa Susulan di Cianjur, Berikut Dampak & Kekuatannya, Tercatat 103 Orang Tewas
TRIBUNSUMSEL.COM - Gempa Cianjur memakan ratusan korban jiwa. Hingga tercatat ada 103 orang yang meninggal dunia akibat gempa Cianjur.
Tak hanya itu. BMKGpun mencatat ada 130 kali gempa susulan yang terjadi Cianjur.
Namun, BMKG sedikit tenang karena frekuensi gempa bumi tersebut terus mengalami penurunan.
Seperti diketahui, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa hingga pukul 12.00 WIB hari ini, terjadi sebanyak 130 gempa susulan di Cianjur.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, kekuatan gempa susulan tersebut yang terbesar yakni 4,2 magnitudo dan terkecil 1,2 magnitudo.
"Jadi, 1,2 (magnitudo) mampu kita analisis adalah prestasi gemilang BMKG di dalam memonitor gempa, karena saking banyaknya alat yang kita pasang. Kita bisa memberi informasi sedetail-detailnya terkait dengan aktivitas gempa yang terjadi," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Lebih lanjut, melihat tren kekuatan gempa susulan yang terjadi, Daryono mengaku cukup tenang karena trennya semakin mengecil.
"Jadi, ini adalah besaran magnitudo yang kami plot menjadi sebuah diagram. Tampaknya ada trend aktivitas magnitudo-nya semakin melemah," katanya.
Selain itu, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa hingga pukul 07.30 WIB hari ini, tren frekuensi aktivitas gempa susulan juga semakin jarang.
"Nah ini lebih menarik lagi, frekuensinya kami kumpulkan tiap 6 jam, tiap 6 jam kita jumlah dan ternyata 6 jam pertama itu gempanya banyak sekali yakni 56 gempa. Lalu, 6 jam kedua 39 gempa, 6 jam ketiga 17 gempa, dan 6 jam terakhir 4 gempa," pungkas Daryono.
Adapun, BMKG menilai tren penurunan frekuensi gempa itu sudah nyata dan ini menjadi pertanda bahwa tidak lama lagi kondisi akan aman kembali.
Baca juga: Update Gempa Cianjur Terbaru : 103 Orang Meninggal Dunia, 377 Luka-luka, dan 25 Orang Masih Hilang
Baca juga: Profil Roberth Rouw, Anggota DPR RI yang Tertawa Dengar Instruksi Sembunyi di Bawah Meja Saat Gempa
Update gempa Cianjur terbaru. Tercatat ada 103 orang yang dikabarkan meninggal dunia.
Tak hanya itu, 377 orang mengalami luka-luka dan 25 orang hingga kini masih hilang.
Angka ini diprediksi masih bakal bertambah, melihat para petugas yang masih melakukan evakuasi.
Berikut data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Gempa di Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022) memakan banyak korban meninggal dunia dan luka-luka.
Dilansir bnpb.go.id, data dari BNPB terbaru per Selasa (22/11/2022) pukul 09.55 WIB tercatat sebanyak 103 orang meninggal dunia.
Warga yang meninggal dunia mayoritas disebabkan karena tertimbun reruntuhan saat gempa terjadi.
Tercatat juga sebanyak 25 orang masih dilaporkan hilang.
Pencarian masih terus dilakukan.
Selain itu, 377 korban gempa Cianjur mengalami luka-luka.
Satu orang dikabarkan mengalami luka ringan di Kabupaten Bandung.
Kemudian satu orang yang berasal dari Kabupaten Sukabumi mengalami luka berat dan sembilan orang luka ringan.
Dua orang mengalami luka ringan di Kabupaten Bogor.
Sedangkan untuk data korban yang mengungsi tercatat sebanyak 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa titik.
"8 KK mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor," ungkap Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Selasa (22/11/2022).
Sementara itu, untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 3.075 rumah yang rusak ringan, 33 rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih terus melakukan upayanya dalam hal pendataan jumlah korban jiwa, kerusakan infrastruktur, lokasi pengungsian, dan kebutuhan mendesak lainnya.
Keluarkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi
Pemerintah Kabupaten Cianjur mengeluarkan Surat Keputusan Status Tanggap Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur selama 30 hari ke depan hingga 20 Desember 2022.
"Ditanda tangani langsung oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman," ungkap Abdul.

BNPB Kirimkan Bantuan Dana Siap Pakai (DSP)
Dalam upayanya membantu korban gempa di Cianjur, BNPB mengirimkan DSP sebanyak Rp 1,5 miliar untuk korban gempa terdampak.
Selain dana, BNPB juga mengirimkan kebutuhan logistik darurat sebesar Rp 500 juta.
Bantuan tersebut langsung diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur ketika tinjauan lapangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Wakil Komisi VIII DPR RI, Kepala BNPB, dan Kepala BMKG.
BNPB mengimbau warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi jika merasa rumahnya belum aman dari bahaya gempa bumi.
"Warga diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi gempa susulan," ucap Abdul.
Tambahan informasi, hingga Selasa (22/11/2022) tercatat gempa susulan datang sebanyak 118 dengan magnitudo terkecil M1,5 hingga terbesar M4,2.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan di Tribunnews.com