Arti Kata Bahasa Arab
Arti Takbiratul Ihram Adalah dan Tata Cara yang Benar Melaksakannya ketika Shalat
Arti Takbiratul Ihram adalah bacaan takbir pertama yang diucapkan dan menandakan dimulainya sholat.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Takbiratul Ihram Adalah dan Tata Cara Melakukannya yang Benar ketika Shalat
Arti Takbiratul Ihram adalah bacaan takbir pertama yang diucapkan dan menandakan dimulainya sholat. Takbiratul ditandai dengan ucapan Allahu akbar sambil mengangkat kedua tangan ke dekat telinga saat sholat.
Tidak ada sholat kecuali dimulai dengan takbir.
Takbiratul Ihram merupakan rukun shalat. Harus dilakukan baik menjadi imam, makmum, maupun shalat sendirian.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ
“Kunci shalat adalah bersuci, memulainya dengan takbir, dan mengakhirinya dengan salam.” (HR. Abu Daud 61, Turmudzi 3, & disahihkan al-Albani).
Setelah mengucapkan takbiratul ihram Allahu akbar, rukun shalat selanjutnya adalah membaca doa iftitah kemudian dilanjutkan dengan membaca surat alfatihah.
Lalu bagaimana tata cara takbiratul ihram yang benar? Berikut penjelasannya dikutip dari tribuntimur.com
1. Yang dimaksud takbiratul ihram adalah ucapan: Allaahu akbar…
mengangkat tangan ketika takbiratul ihram hukumnya dianjurkan dan tidak wajib.
Imam Ibnu Utsaimin mengatakan,
رفع اليدين عند تكبيرة الإحرام، وعند الركوع، وعند الرفع منه، وعند القيام من التشهد الأول سنة
“Mengangkat tangan ketika talbiratul ihram, ketika rukuk, ketika i’tidal, dan ketika bangkit ke rakaat ketiga dari tasyahud awal, hukumnya sunnah.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin volume 13).
2. Keadaan telapak tangan ketika takbir:
a. Telapak tangan dibentangkan secara sempurna dan tidak menggenggam
b. Jari-jari telapak tangan tidak terlalu lebar dan tidak terlalu rapat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ مَدًّا
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya dengan dibentangkan.” (HR. Abu Daud 753, Turmudzi 240, dan dishahihkan al-Albani)
c. Telapak tangan dihadapkan ke kiblat dan diangkat setinggi pundak atau telinga
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلاَةَ
“Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya setinggi pundak, ketika memulai shalat.” (HR. Bukhari 735 & Muslim 390).
Dari Malik bin al-Huwairits radhiyallahu ‘anhu,
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ إِذَا كَبَّرَ، وَإِذَا رَكَعَ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ حَتَّى بَلَغَتَا فُرُوعَ أُذُنَيْهِ
“Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya ketika takbiratul ihram, ketika rukuk, ketika i’tidal, hingga setinggi daun telinga.” (HR. Nasai 1024, dan yang lainnya).
3. Cara mengangkat tangan ketika takbir ada 3:
a. Mengangkat tangan sampai pundak lalu membaca takbir
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhumma,
كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا قام إلى الصلاة؛ رفع يديه حتى تكونا حذو منكبيه، ثم كبَّر
Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya hingga setinggi pundak, kemudian beliau bertakbir. (HR. Muslim 390).
b. Mengangkat tangan lalu sedekap bersamaan dengan takbir
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,
رأيت النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افتتح التكبير في الصلاة، فرفع يديه حين يكبر
”Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai takbiratul ihram ketika shalat, beliau mengangkat kedua tangannya ketika takbir. (HR. Bukhari 738)
c. Membaca takbir, lalu mengangkat tangan
Dari Malik bin al-Huwairits,
كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبر؛ رفع يديه
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika usai takbir, beliau mengangkat tangan” (HR. Muslim 391).
4. Posisi tubuh
Takbiratul harus dilakukan dalam keadaan posisi tubuh tegak sempurna dan tidak boleh sambil condong mau rukuk.
Karena syarat sah-nya takbiratul ihram adalah dilakukan sambil berdiri bagi yang mampu.
5. Takbiratul ihram hanya dilakukan sekali dan tidak perlu diulang-ulang
Yang ini umumnya terjadi karena was-was.
Orang yang shalat sendirian atau makmum, takbirnya dibaca pelan. Hanya terdengar dirinya sendiri. Wallahu a’lam bishawab.
Itulah arti Takbiratul Ihram Adalah dan Tata Cara Melakukannya dalam Shalat.
Baca juga: Tata Cara Sholat Jumat Lengkap dengan Bacaan Niat Imam & Makmum dari Takbiratul Ikhram hingga Salam
Baca juga: Arti Allahu Akbar Kabira, Kata Pertama Doa Iftitah, Hadist Nabi: Pintu Langit Dibuka Karenanya