Berita Nasional

Anggota DPR RI Kritik Keras Paspampres Usai Ada Wanita Terobos Temui Presiden Jokowi, Istana Santai

Meski begitu, nyatanya Sekretaris Kabinet Pramono Anung tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan menceritkan kronologinya.

Editor: Slamet Teguh
Twitter/@MurtadhaOne1
Anggota DPR RI Kritik Keras Paspampres Usai Ada Wanita Terobos Temui Presiden Jokowi, Istana Santai 

TRIBUNSUMSEL.COM - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin memberikan kritikan keras ke Paspampres usai ada wanita yang menerobos iringan Presiden Jokowi.

Karena hal tersebut, TB Hasanuddin meminta Paspampres melakukan evaluasi dalam pengamanan.

Meski begitu, nyatanya Sekretaris Kabinet Pramono Anung tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan menceritkan kronologinya.

Diketahui, insiden wanita menerobos iring-iringan Presiden Jokowi terjadi di Pasar Badung, Bali pada Kamis (17/8/2022) lalu.

Kejadian ini pun menuai pro kontra di masyarakat.

TB Hasanuddin mengatakan kejadian adanya orang  yang bisa menerobos masuk hingga mendekati Presiden tidak boleh terulang kembali. Paspampres diminta untuk menegakkan aturan secara benar.

"Kasus dimana ada orang yang berlari dan menempel ke Presiden itu tidak boleh terjadi lagi. Tegakkan aturan," kata Hasanuddin saat dikonfirmasi, Sabtu (19/11/2022).

Ia menyatakan bahwa pengamanan yang dilakukan oleh Paspampres haruslah zero risk. Karena itu, dia mengingatkan pengamanan yang dilakukan kepada Presiden tidak boleh main-main.

"Karena apa? karena kita tidak tau semua orang punya niat baik. Karena teori teori dalam pengamanan presiden itu harus zero risk. Harus nol. Tidak bisa main-main," jelasnya.

Hasanuddin menuturkan, seharusnya Paspampres bisa melakukan langkah antisipasi agar tidak adanya orang yang bisa mendekat iring-iringan Jokowi. Hal itu dinilai bisa membahayakan keamanan Presiden.

"Tidak boleh sampai subyek itu dalam hal ini wanita itu menyentuh obyek dalam hal ini Presiden. Sebab apa? iya kalau dia hanya sekadar penganggum presiden atau ingin mendapatkan kaos misalnya. Tapi kalau berniat hal yang bukan-bukan itu kan repot," ungkapnya.

Namun begitu, Hasanuddin menyatakan langkah Paspampres tidak melakukan kekerasan terhadap wanita tersebut sudah tepat.

Namun, seharusnya hal tersebut bisa dicegah oleh Paspampres.

"Jadi prosedur dan aturan teknik pengamanan sudah bagus kemudian tidak melakukan tindakan kekerasan sudah sesuai dengan prosedur. Masalahnya jangan sampai subyek itu menyentuh obyek. Harusnya tindakan itu dilakukan jauh sebelum merapat ke Presiden," tukasnya.

Sebagai informasi, media sosial diramaikan sebuah video wanita penerobos iring-iringan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Bali. Peristiwa itu saat rombongan Jokowi sedang melintas di jalanan menuju Pasar Badung, Bali, Kamis (17/8/2022).

Tiba-tiba, ada seorang wanita yang menerobos iring-iringan Presiden Jokowi yang belakangan diketahui bernama Wahyuni. Dia pun tampak langsung memberikan salam kepada Jokowi.

Hal itu pun sontak sempat membuat sejumlah Paspampres terkejut. Mereka langsung memaksa dan menarik agar Wahyuni untuk menjauh.

Setelah kejadian tersebut, Wahyuni menyampaikan permintaan maafnya kepada Presiden Jokowi dan Ibu Negara, Iriana.

"Sebelumnya aku mau minta maaf buat Pak Jokowi, mau minta maaf tadi sudah menghambat perjalanannya. Salam buat Pak Jokowi, sehat selalu. Buat Ibu Iriana juga, salam sehat selalu untuk keluarga," ujarnya.

Ia mengaku jika mengidolakan Jokowi, sehingga membuatnya nekat menerobos Pasmpampres. Namun, tak berselang lama, aksinya tersebut langsung dihentikan Paspampres.

Wahyuni tidak sempat memikirkan risiko yang akan ditanggungnya tersebut.

"Sebenarnya sudah nggak terpikir lagi (soal bahayanya). Pokoknya aku bisa salaman dan foto sama Pak Jokowi, sudah tidak kepikiran motor kanan kiri," ungkapnya.

Baca juga: Pengakuan Wahyuni Usai Terobos Paspampres Demi Temui Jokowi, Istana Kepresidenan Beri Penjelasan

Baca juga: Pernyataan Tegas Istana Usai Siti Elina Todongkan Pistol ke Paspampres : Soroti Identitas yang Beda

Sosok Wahyuni kini tengah menjadi perbincangan di Indonesia. Hal itu terjadi saat videonya viral.

Video yang viral tersebut ialah ketikan ia merobos Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) demi bisa bersalaman dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wahyuni mengaku apa yang ia lakukan dengan nekat menerobos Paspamres lantaran spontanitas.

Ia mengaku ingin bertemu dan bersalaman dengan Presiden Jokowi.

Aksi terobos Paspampres ini terjadi saat Jokowi melintas di Jalan Thamrin, Denpasar, Bali, pada Kamis (17/11/2022) kemarin.

Selain ingin bertemu dan bersalaman, alasan Wahyuni melakukan aksi nekatnya karena mengidolakan Jokowi dan ingin meminta kaus.

Bagaimana kelengkapan informasinya? Berikut fakta-fakta wanita terobos Paspampres dirangkum Tribunnews.com, Jumat (18/11/2022):

1. Detik-detik kejadian

Berdasarkan video yang diterima Tribunnews.com, kejadian bermula saat rombongan Jokowi melintas di Jalan Thamrin.

Beberapa saat kemudian tiba-tiba Wahyuni menghampiri mobil kepresidenan yang ditumpangi oleh Jokowi.

Wahyuni langsung menjulurkan tangannya bermaksud untuk bersalaman dengan Jokowi.

Kaca mobil memang dalam keadaan terbuka lantaran sebelumnya Jokowi melemparkan kaus untuk diberikan kepada masyarakat di lokasi kejadian.

Melihat ada penerobos, Paspampres langsung bergerak cepat dengan menjauhkan Wahyuni dari mobil kepresidenan.

Namun saat ditarik, Wahyuni berusaha mempertahankan dirinya.

Keadaan semakin tegang hingga harus membuat beberapa Paspampres turun tangan.

Ada juga warga lain yang mengikuti aksi Wahyuni dengan menghampiri Jokowi.

Bahkan ada seorang pria yang tengah menggendong anak kecil.

2. Sikap Jokowi

Dalam rekaman juga terdengar Jokowi meminta Paspampres untuk tidak bersikap kasar dengan W.

"Jangan kasar, jangan kasar," ucap Jokowi.

Situasi berangsur kondusif saat Wahyuni mengakhiri akhirnya setelah mendapatkan kaus dari Jokowi.

Wahyuni dan warga lainnya digiring untuk menepi ke pinggir jalan.

Sedangkan rombongan Jokowi melanjutkan perjalanan.

Pada akhir video terlihat, mobil kepresidenan dijaga lebih ketat daripada sebelum kejadian penerobosan.

Untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan, sejumlah Paspampres mengawal mobil dari dekat.

3. Penjelasan Polda Bali

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setiant membenarkan kejadian ini.

Ia mengatakan, pihaknya mengamankan Wahyuni untuk dimintai keterangan setelah aksi penerobosan yang dilakukannya.

Wahyuni kepada petugas berasalan ingin melihat Jokowi dari dekat.

"Jadi dia ingin dekat dengan Presiden Joko Widodo, karena saya lihat Presiden Joko Widodo buka kaca waktu itu."

"Makannya dia mendekat ke Presiden Joko Widodo, apalagi juga ada pembagian kaos," ujar Stefanus, dikutip dari Tribun-Bali.com.

4. Kata Istana

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, saat terjadi penerobosan, dirinya sedang satu mobil dengan Presiden Jokowi.

Pramono menyebut, Jokowi merespons aksi penerobosan dengan santai.

Meskipun tangannya sempat ditarik oleh Wahyuni.

"Presiden tangannya ditarik-tarik. Tapi Presiden menanggapi peristiwa tersebut dengan santai dan meminta Paspampres jangan berlebihan," terang Pramono, dikutip dari Kompas.com.

Pramono melanjutkan, alasan W menerobos karena mengidolakan Jokowi.

"Pada saat peristiwa itu wanita tersebut saking nge-fans-nya dengan Presiden, minta salaman dan minta kaos," timpalnya.

5. Pengakuan Wahyuni

Wahyuni mengaku apa yang ia lakukan dengan nekat menerobos Paspamres lantaran spontanitas.

Ia mengaku ingin bertemu dan bersalaman dengan Presiden Jokowi.

"Itu spontan saja, aku pengen salaman sama Pak Jokowi, ingin berfoto dengan Pak Jokowi," ucap Wahyuni, dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV.

Dalam kesempatannya, Wahyuni menyampaikan permintaan maafknya karena telah nekat lakukan penerobosan.

"Buat Pak Jokowi, aku mau minta maaf, sudah menghambat perjalanannya. Salam buat Pak Jokowi, sehat selalu. Buat Ibu Iriana juga, salam, semoga sehat selalu," kata Wahyuni.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Bali.com/Putu Honey Dharma Putri W)(Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

 

 

 

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan di Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved