Sinetron Tajwid Cinta SCTV
Sinopsis Sinetron Tajwid Cinta 17 November 2022 Episode 11: Alina Utang Nyawa Pada Syifa
sinopsis sinetron terbaru Tajwid Cinta tayang di SCTV pada Kamis, 17 November 2022 pukul 17.00 WIB Sinetron Tajwid CInta merupakan sinetron yang meny
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM - Bocoran sinopsis sinetron terbaru Tajwid Cinta tayang di SCTV pada Kamis, 17 November 2022 pukul 17.00 WIB.
Sinopsis sinetron Tajwid Cinta episode 11 tayang di SCTV hari ini menceritakan Alina meminta Syifa untuk ditemani ke studio tempat Alina dan Dafri menjalani foto prewedding untuk pertunangannya.
Baca juga: Sinopsis Serial India Yehh Jadu Hai Jinn Ka 17 November 2022 Episode 32: Rumah Keluarga Aman Hancur

Syifa tampak hanya bisa duduk termenung menyaksikan suaminya berfoto mesra dengan wanita lain yang merupakan sahabatnya sendiri.
Syifa tidak ingin kesedihannya itu juga dirasakan oleh Dafri, karna baginya ia hanya ingin melihat suaminya bahagia.
Syifa sendiri jadi bingung dengan perasaannya mengatur sikap dengan Dafri.
Kejadian tak terduga dialami Alina, Ia tertimpa lampu hingga berdarah.
Dafri dan Syifa kini mengantarkan Alina ke rumah sakit dan pihak keluarga yang mengetahui nampak datang untuk memastikan.
Baca juga: Rangkuman Sinetron Bintang Samudera 16 November 2022 Episode 56: Andrian Tertembak, Agnes Terancam
Alina akhirnya tertimpa lampu dan berdarah. Dafi dan Syifa kini mengantarkan Alina ke rumah sakit dan pihak keluarga yang mengetahui nampak datang untuk memastikan.
Selain itu, dokter juga menyarankan untuk mencari darah yang sama untuk transfusi darah kepada Alina. Yang memiliki golongan darah O negatif.
Pihak keluarga sudah melakukan tes yaitu orang tua Alina.
Syifa terlihat memasuki salah satu ruangan untuk mendonorkan darahnya kepada Alina.
Ia teringat bagaimana paniknya Dafri saat menyelamatkan Alina setelah mengalami kecelakaan.
Disisi lain, Nadia ibunda Alina merasa tak rela jika Syifa mendonorkan darahnya untuk Alina.
Dafri yang mendengar itu langusng kesal dan mengepalkan tangannya.