Arti Kata Bahasa Arab
Arti Istiqomah, Kosa Kata Populer Bahasa Arab Berikut Dalil tentang Pentingnya Sikap Istiqomah
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, istiqomah adalah sikap teguh pendirian dan selalu konsisten.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Istiqomah, Kosa Kata Populer Bahasa Arab Berikut Dalil tentang Pentingnya Sikap Istiqomah
Istiqomah, adalah salah satu kosa kata bahasa Arab yang sangat sering kita dengar. Apa artinya?
Ditinjau secara bahasa, Istiqomah berasal dari kata Kowama- Yakumu yang artinya secara umum adalah meluruskan, membetulkan, mengoreksi, mengubah, melakukan penyesuaian, memperbaiki, mengevaluasi, menaksir, menilai memperkirakan, menghargai.
Dalam kamus Arab- Indonesia, kata ini kemudian menjadi "Istaqoma-Yastaqimu" yang memiliki arti secara umum adalah bersikap/berlaku tegak, lurus, seimbang.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, istiqomah adalah sikap teguh pendirian dan selalu konsisten.
Istiqomah merupakan suatu usaha untuk menjaga perbuatan baiknya, seperti ibadah dan amalan lainnya yang dilakukan secara konsisten dan tidak berubah-ubah.
Ditinjau dari sudut pandang agama, istiqomah merupakan perintah yang paling mendasar dalam Islam, sebagai wujud dari manifestasi keimanan seseorang dibuktikan pada sejauh mana orang bisa menerapkan pendirian teguh dalam melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.
Maka itu banyak perintah beriman dalam al-Qur'an dan Hadis berkaitan dengan perintah untuk istiqamah.
Dalil Tentang Istiqomah
Rasulullah SAW bicara tentang istiqomah, sedikitnya ada dua hadistnya berikut ini:
"Dari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata: Aku berkata, “Wahai Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!”
Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku beriman’, lalu istiqomahlah”. (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Dari ’Aisyah Radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu (terus-menerus) walaupun itu sedikit.”
(HR. Muslim no. 783). Wallahualam bishawabi.