Berita Selebriti
Nikita Mirzani Alami Bengkok Tulang Belakang, Berikut Gejala dan Dampaknya Bagi Penderita, Waspada
Mengenal apa itu penyakit bengkok tulang belakang yang diderita Artis Nikita Mirzani. Nikita Mirzani diketahui tengah menjalani penahanan sejak 25 Ok
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM - Nikita Mirzani kini harus mendapatkan perawatan di rumah sakit karena sakit punggung yang dialaminya.
Nikita Mirzani diketahui tengah menjalani penahanan sejak 25 Oktober 2022 lalu terkait kasus pencemaran nama baik seorang pengusaha, Dito Mahendra.
Dikabarkan jika, Nikita Mirzani dilarikan ke rumah sakit lantaran mengeluhkan sakit tulang punggungnya yang kembali kambuh.
Sahabat setia Nikita Mirzani, Fitri Salhuteru mengatakan berdasarkan hasil rontgen, aktris berdarah Minang-Betawi tersebut mengalami sakit tulang punggung.
"Memang mengeluhkan sakit dan penyakit yang dideritanya tersebut sedang kambuh karena ada masalah dengan tulang punggungnya," kata Fitri Salhuteru saat ditemu di RS Bhayangkara, Sabtu (5/11/2022).
“Kalau permasalahan tulang punggung itu kalau dia lagi kambuh, sakitnya itu sakit banget gitu,” kata Fitri Salhuteru.
Baca juga: Fitri Salhuteru Ungkap Kondisi Terkini Nikita Mirzani yang Dirawat di RS, Bantah Soal Kurang Makan

“Mungkin kalian bisa tanya orang-orang dimana sih urat kejepit, sangat sakit sekali kalau lagi kambuh,” jelas Fitri Salhuteru.
Lebih lanjut, Nikita Mirzani rupanya mengalami pembengkokan tulang punggung belakang.
“Ini dia hasil rontgennya, memang bermasalah dengan tulang punggungnya Nikita Mirzani, karena ada tulang yang bengkok,” ujar Fitri Salhuteru.
Setelah menjalani perawatan, saat ini kondisi kesehatan sudah mulai membaik.
Saat ini kondisi Nikita Mirzani sudah membaik dan meminta untuk segara dikembalikan ke lembaga permasyarakatan (LP).
Lantas bagaimana penyakit bengkok tulang belakang itu sendiri dan bagaimana dampak bagi si penderitanya ?
Melansir dari Healh.kompas.com, Problem tulang belakang ada banyak jenisnya, bisa meliputi nyeri, trauma tulang belakang, gangguan saraf akibat kelainan tulang belakang, dan yang terakhir adalah kelainan bentuk tulang belakang seperti skoliosis.
Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang, tulang belakang bengkok dan menyebabkan tubuh ikut menjadi miring.
Pengidap skoliosis dewasa jika tulang belakang melengkung semakin parah akan merasakan sulitnya bernapas, timbulnya rasa nyeri, serta kelainan bentuk pada tulang belakang.
Gangguan ini dapat terjadi saat mengalami kondisi, seperti cerebral palsy dan distrofi otot, meski secara umum tidak diketahui.
Penyebab Skoliosis
Pada sebagian besar kasus, skoliosis terjadi tanpa diketahui penyebabnya (idiopatik). Namun, terdapat beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya skoliosis, yaitu:
- Bantalan dan sendi tulang belakang yang mulai aus akibat usia (skoliosis degeneratif)
- Bawaan lahir (skoliosis kongenital)
- Gangguan saraf dan otot (skoliosis neuromuskular), misalnya penyakit distrofi otot atau cerebral palsy
- Cedera atau infeksi tulang belakang
- Cacat tulang belakang
Tulang belakang juga bisa berputar sehingga lengkungan bertambah parah dan salah satu tulang rusuk atau otot di satu sisi tubuh tampak menonjol daripada sisi lainnya.
Maka dari itu dokter melakukan pemeriksaan rontgen dan CT scan untuk mengetahui adanya skoliosis dan tingkat keparahan lengkungan tulang belakang yang dialami.
Pengobatan Bengkok Tulang belakang
Bagi pengidap skoliosis ringan, mungkin tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, dokter tetap melakukan pengawasan rutin dan mengambil sinar-X setiap 6 bulan untuk memastikan jika gangguan yang terjadi tidak semakin parah.
Namun, perawatan lain yang umum dilakukan, antara lain:
Penyangga Tulang Belakang
Alat ini juga biasanya terbuat dari plastik dan kebanyakan digunakan selama 24 jam sehari. Meski begitu, alat ini tidak terlihat saat menggunakan pakaian dan mampu beraktivitas seperti biasa.
Operasi Fusi Tulang Belakang
Operasi ini dilakukan dengan meletakkan potongan tulang atau bahan serupa di antara bagian pada tulang belakang. Dokter menggunakan perangkat keras agar dapat menahan tulang tetap di tempatnya hingga kembali normal. Operasi ini dapat mencegah skoliosis menjadi lebih buruk.
Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat untuk seseorang dengan gangguan skoliosis saat dewasa agar rasa nyeri yang dirasakan dapat mereda.
Baca berita lainnya di google news
Sebagian artikel ini telah tayang di health.kompas.com