Berita Internasional
Elon Musk Tutup Sementara Semua Kantor Twitter Usai Terjadi PHK Massal Karyawan, Kondisinya Kini
Seperti diketahui, Twitter Inc menghentikan akses pekerja ke sistem internal, serta menutup semua operasi kantornya yang berada di dunia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNSUMSEL.COM, CALIFORNIA – Elon musk kini menutup sementara kantor twitter di seluurh dunia.
Elon musk menutup semua kantor twitter buntut terjadinya PHK massal karyawan.
Seperti diketahui, Twitter Inc menghentikan akses pekerja ke sistem internal, serta menutup semua operasi kantornya yang berada di belahan penjuru dunia.
Hal itu dilakukan usai mereka melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal pada 3.700 karyawan Twitter.
Dalam surat elektronik yang dirilis perusahaan pada Jumat (4/11/2022) dijelaskan bahwa CEO baru dari platform sosial media bergambar burung biru, yakni Elon Musk memutuskan untuk menutup kantornya sementara waktu, menyusul adanya kekhawatiran akan aksi demo yang dapat mengancam keselamatan pegawai dan keamanan data pelanggan.
“Saya telah selesai bekerja tetapi laptop saya masih terbuka dan kami semua menerima email dari perusahaan tentang pengurangan jumlah karyawan. Satu jam setelah itu laptop saya berkedip dan akses dihapus, saya tidak lagi memiliki akses ke aplikasi saya.” jelas Simon Balmain, mantan manajer komunitas senior di Twitter.
Usai pengumuman ini diterbitkan kantor Twitter yang berada di London terlihat tutup sejak Jumat pagi, bahkan tidak ada sedikitpun aktivitas yang terlihat di dalam kantor.
Kondisi serupa juga terlihat pada kantor yang ada di cabang San Francisco.
Anggota staf keamanan di kantor pusat Twitter Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) di Dublin mengatakan bahwa tidak ada satupun karyawan Twitter yang datang ke kantor pada hari Jumat, menyusul adanya pengumuman terkait kebijakan work from home atau kerja dari rumah yang diberlakukan Elon Musk.
"Jika Anda berada di kantor atau dalam perjalanan ke kantor, silakan kembali ke rumah," kata Twitter dalam email yang dikutip dari Economic Times.
Baca juga: Yandex RU, Link Video Viral Tiktok dan Twitter Yandex Rusia Tanpa VPN Terbaru 2022
Baca juga: Profil dan Biodata Inshira Vieta, Link Video 12 Detik Viral Banyak Diburu di Twitter dan Tiktok
Sebelum Musk menutup seluruh operasi di di kantor Twitter, miliarder kondang ini sempat mendapat gugatan publik atau class action dari pengadilan federal San Francisco, karena dianggap melanggar undang-undang federal California.
Gugatan tersebut dilayangkan para karyawan Twitter yang terdampak PHK massal Elon Musk, pada Jumat tepatnya setelah para karyawan Twitter menerima email pemecatan.
Mereka geram lantaran kebijakan Elon Musk bertentangan dengan undang-undang Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Federal (WARN) Amerika Serikat. Dimana dalam UU tersebut disebutkan bahwa perusahaan besar yang melakukan PHK massal wajib memberikan pemberitahuan 60 hari sebelumnya.
Meski kebijakan yang diberlakukan Musk mendapatkan respon negatif dari berbagai pihak, namun hal tersebut tak menyurutkan ambisi Elon Musk untuk memangkas pengeluaran Twitter selama krisis ekonomi berlangsung.
Selain melakukan PHK massal, Musk bahkan membocorkan rencananya untuk mengurangi biaya infrastruktur server dan layanan cloud mencapai 1,5 juta dolar AS tiap harinya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com