Harga Karet Palembang

Harga Karet Dunia Terus Turun, Update Info Harga Karet Sumsel Hari Ini Senin 31 Oktober 2022

Harga karet dunia terus turun, update info harga karet Sumsel hari ini Senin 31 Oktober 2022, awal pekan turun untuk semua kadar karet kering (KKK).

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Harga karet dunia terus turun, update info harga karet Sumsel hari ini Senin 31 Oktober 2022, awal pekan turun untuk semua kadar karet kering (KKK). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga karet dunia terus turun setiap harinya dan ini berpengaruh terhadap harga karet Sumsel.

Update infoharga karet Sumsel hari ini Senin 31 Oktober 2022, di awal pekan pekan harga karet kembali turun untuk semua kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen.

Meski nilai namun nilai tukar rupiah menguat atau kadang melemah tetap tidak bisa mendongkrak harga Karet secara keseluruhan.

Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen pada 31 Oktober dibandrol Rp 18.092 per kg atau turun Rp 811 dibanding harga akhir pekan lalu 28 Oktober yang dibandrol Rp 18.903.

Turunnya harga KKK 100 persen juga diikuti turunnya juga harga karet kualitas lainnya mulai dari 40-90 persen.

Baca juga: Gunakan Kartu LRT Edisi Sumpah Pemuda Pelanggan Bisa Naik LRT Palembang Sepuasnya, Berlaku 1 Bulan

Harga KKK 90 persen dibandrol Rp 16.282 per kg, KKK 80 persen dibandrol harga Rp 14.473 per kg.

Sedangkan untuk KKK 70 persen dibandrol Rp 12.664 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 10.855 per kg, KKK 50 persen diharga Rp 9.046 per kg, dan KKK 40 persen diharga Rp 7.236 per kg.

Menurut Mirza secara keseluruhan, ada enam faktor yang mempengaruhi harga karet di pasar internasional. Yaitu, nilai tukar mata uang regional terhadap dolar AS. Apabila penguatan kurs dolar AS menjatuhkan nilai tukar mata uang lain, maka akan berpengaruh terhadap harga karet.

Lalu, penggunaan karet sintetis sebagai competitor karet alam, suplay dan demand karet di pasar karet internasional, perkembangan industri otomotif dan ban. Kemudian faktor cuaca dan hama penyakit.

Produksi Getah Karet Berkurang

Sementara itu Kepala Kelompok Peneliti Pemuliaan Pusat Penelitian Karet Fetrina Oktavia mengatakan harga karet yang terus turun saat ini dikhawatirkan akan membuat semakin banyak petani karet beralih profesi dan beralih mengganti tanaman karet dengan tanaman lainnya.

Seperti halnya saat ini sudah banyak di sejumlah daerah karet diganti menjadi sawit, diganti bawang merah, cabai dan tanaman lainnya.

Padahal diprediksi karet harganya anak kembali membaik pada 2025 mendatang. Oleh sebab itu dia meminta agar petani tetap fokus pada tanaman karet karena jangan sampai nanti saat harga mahal justru negara lain yang menikmati hasilnya.

"Sekarang Thailand produksi karetnya semakin besar jangan sampai nanti saat harga karet bagus justru negera luar yang menikmatinya karena petani sudah mengganti pohon karet dengan tanaman lainnya sehingga devisit karet alam," katanya.

Ketua Umum GAPKINDO, Alex K Edy mengatakan petani semakin lesu mengurus karet sehingga berdampak semakin rendahnya produksi karet alam.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved