Berita Palembang
Rumah Makan Apung Palembang di Sungai Musi, Mang Ujuk Raup Hingga Rp 1 Juta
Warung Makan mang Ujuk, Merupakan Warung Apung yang beroprasi di Sungai Musi yang menyajikan makan khas Palembang.
Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG---Warung makan mang Ujuk, menjadi salah satu warung unik yang bisa ditemui di sungai Musi Palembang.
Keunikan warung ini yakni terapung memakai perahu yang ditambatkan di pinggiran sungai Musi untuk menjajakan makanannya.
"Kami memakai perahu ini supaya masyarakat bisa melihat jembatan Ampera bukan hanya dari darat saja tapi bisa di lihat dari perahu ini sambil menikmati kudapan yang kami sediakan" ujar pemilik warung, Mang Ujuk, Jumat (21/10/2022)
Warung makan yang berada tepat di sebelah kanan patung Ikan Belida, menjadi salah satu warung apung yang sudah lama berdiri di aliran sungai Musi.
"Kami membuka warung apung ini sejak tahun 2004, hingga sekarang. Meskipun ada warung apung yang lain tapi warung makan inilah menjadi salah satu warung makan yang sudah lama berdiri."tutur Ujuk
Menjadi warung makan apung yang sudah lama berdiri, warung ini menyediakan beberapa kudapan yang bisa di nikmati seperti, pempek,model,tekwan, dan otak-otak.
Selain itu di warung ini juga tersedia beberapa minuman yang mana harganya ramah di kantong.
"Harga yang kami berikan untuk model dan tekwan itu Rp 8.000, untuk pempek kami pasang harga mulai dari Rp 1500 dan untuk pempek kapal selam harganya Rp 10.000." ujar Ujuk.
Dalam operasionalnya warung Mang Ujuk ini buka dari pukul 15.00 WIB - 22.00 WIB.
"Kami tinggal di Seberang Ulu, jadi hanya butuh waktu lima menit saja kami sudah sampai di sini. Namun saat kondisi airnya sedang surut, letak perahunya kami sedikit lebih jauh nambatnya" tutur Ujuk.
Baca juga: 11 Tokoh di Palembang Deklarasikan Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Palembang Ulu
Buka warung setiap hari, warung mang Ujuk dalam sehari bisa meraup keuntungan yang lumayan besar.
"Tiap harinya jika konsumen ramai, keuntungan bisa sampai Rp 1.000.000, namun pas kondisi sedang sepi keuntungan hanya bisa mencapai Rp 400.000 - Rp 600.000 saja" ujar Ujuk
Kendati sudah berdiri sejak tahun 2004, Pak Ujuk juga masih mempunyai impian agar bisa menambah tempat untuk makan di perahunya.
"Nanti kalau ada rezekinya, pengen juga tambah satu tempat diatas." Pungkas Ujuk.