Hari Santri Nasional 2022
Kumpulan Puisi dan Pantun Hari Santri Nasional 2022 Tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan
Kumpulan Puisi dan Pantun Hari Santri Nasional 2022 Tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan
TRIBUNSUMSEL.COM - Kumpulan Puisi Hari Santri Nasional Tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan
(Santri dan Bela Negara)
Melalui sejarah bangsa Indonesia
kita melihat begitu banyak yang berperan
dalam merebut kemerdekaan
Sebuah peristiwa heroik
telah terjadi di negeri ini
Pada tanggal 22 Oktober 1945
Resolusi Jihad
digelorakan oleh K.H. Hasyim Asyari
bersama dengan alim ulama, santri dan masyarakat Surabaya
pekik takbir berkumandang
memenuhi angkasa
penjajahan harus dienyahkan
dan dimusnahkan dari bumi nusantara
dan puluhan tahun setelah itu
bangsa ini mengenang peristiwa penting tersebut
dengan menandai tanggal tersebut
sebagai Hari Santri Nasional
Rayakan
namun ingatlah sejarah
peperangan antara hidup dan mati
pernah terjadi pada hari itu
(Selamat Hari Santri 22 Oktober 2020)
Hari masih begitu gelap
hanya sunyi dan dingin
yang terasa
Namun
aku harus segera bergegas bangun
kutanggalkan
rasa kantuk dan rasa malas
lalu segera kuangkat kakiku
melangkah menuju masjid
Hari ini tugasku
tuk mengumandangkan azan
melaksanakan perintah Allah
mengajak mereka bangun pagi
dan menunaikan salat Subuh
Hari yang gelap
sunyi dan dingin
seketika retak
kala azan kukumandangkan
lantunan itu menggema
membangunkan setiap muslim
tuk memulai hari dengan Salat
dan zikir setelahnya
Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2020
Kumpulan Puisi Hari Santri dikutip dari Kemenag.co.id
JIKA DAN MENGAPA
Jika berkata mengapa berdusta,
Jika bertutur mengapa tak jujur,
Jika di percaya mengapa memperdaya,
Jika berjanji mengapa tak ditepati.
Jika memberi mengapa berharap materi kembali,
Jika beramal materi mengapa berharap puji,
Jika menerima puji mengapa jadi lupa diri,
Jika suka lupa diri mengapa tak fokus saja urus diri sendiri,
Jika tak diberi amanah mengapa menjadi marah,
Jika dikritik mengapa menghardik,
Jika tak punya kuasa mengapa malah jumawa,
Jika mendapat mandat mengapa merasa paling berdaulat,
Jika nyatanya kosong, mengapa kata-katanya sombong,
Jika tak bersisi mengapa banyak aksi,
Jika merasa tak bermutu mengapa tak hendak berguru,
Jika tak berilmu mengapa sok tau,
Ohoy, jika mau mengukir sejarah, mengapa hanya mahir berkeluh kesah,
Ohoy, Jika mau ubah kondisi negeri, mengapa cuma aksi berpuisi.
BANYAK DAN SEDIKIT
Begitu banyak orang hanya sedikit yang bernama manusia
Begitu banyak manusia hanya sedikit yang baik tutur katanya
Begitu banyak yang baik tutur katanya hanya sedikit yang sesuai dengan perilakunya
Begitu banyak yang tutur katanya sesuai dengan perilakuknya, hanya sedikit yang meneladaninya
Dan begitu banyak meneladaninya hanya sedikit yang ikhlas melakukannya
Wahai Zat yang tak berbilang, Begitu banyak tapi hanya sedikit
AGAMA, KONSTITUSI dan KITA
Bagaimana posisi agama dalam konsttitusi kita,
Mari kita simak bersama
Kemerdekaan kita diraih berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa,
Penyelenggara negara kita bersumpah sesuai agamanya saat memulia kerja
Sistim perdadilan kita, melingkupi 4 yang salah satunya peradilan agama,
Pengaturan pelaksanaan hak azasi manusia bisa dibatasi undang-undang atas pertimbangan agama
Tujuan pendidikan nasional kita meningkatkan iman takwa dan ahlak mulai dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,
Ilmu pengetahuan kita dimajukan dengan menjunjung tinggi nilai agama
Dan Negara kita, negara kita berdasar ketuhanan yang maha esa
Tapi mengapa?
Mengapa prahara masih saja bersama kita,
Mungkin karena agama masih di kata-kata,
Mungkin karena agama belum menjelma nyata menjadi tindak kita
Kumpulan PANTUN Hari Santri Nasional
1. Berangkat ke jakarta melalui terminal
Tidak lupa mampir ke surabaya
Selamat hari santri nasional
Semoga seluruh santri merayakannya
2. Tiap hari belajar keras
Melangkahkan kaki menuju surau
Menjadi santri tak boleh malas
Agar tercapai cita citamu
3. Pergi ke jombang naik sepeda
Kakiku pegal sudah tidak kuat
Di sini aku belajar agama
Demi bahagia dunia akhirat
4. Tiada guna bersedih hati
Jika berdoa haruslah khidmad
Menjadi santri pilihan kami
Tuk teladani nabi muhammad
5. Mentari terbit pada pagi hari
Sinarnya sungguh menghangatkan hati
Meski hanya sebagai santri
Komitmen kami NKRI harga mati
6. Tiap sore pergi mengaji
Di rumah kiai di pinggir jalan
Pada hari santri nasional ini
Mari rayakan dengan penuh kegembiraan
7. Di sudut surau ada gergaji
Tolong ambilkan antar ke sini
Meski hanya lauk sambel terasi
Aku bangga nyantri di sini
8. Kota blitar di dekat Kediri
Kota Malang dekat dengan kota Batu
Kutempuh jalan menjadi santri
Demi bahagiakan ayah dan ibu
9. Di seberang lautan tampaklah pulau bali
Kalau mau menyeberang lewatlah ketapang
Jangan bersedih setiap hari
Ayah ibu kan datang mengantar uang
10. Pergi ke pasar membeli roti
Belilah juga kue lumpia
Kamilah santri pecinta NKRI
Kamilah penjaga garuda pancasila