Peremajaan Sawit Rakyat di Banyuasin, Disbunak Ajukan Replanting Sawit 500 Hektare Tahun 2023

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Peremajaan sawit rakyat, Disbunak Kabupaten Banyuasin, di tahun 2023 berencana akan mengajukan replanting sawit seluas 500 hektare.

Peremajaan sawit rakyat ini akan diajukan kepada kementerian, sehingga bisa meningkat di tahun 2023.

Kadisbunak Banyuasin Edil Fitriadi menuturkan, pihaknya di tahun 2023 susah mengajukan program peremajaan sawit rakyat untuk lahan kelapa sawit di wilayah Banyuasin.

"Untuk tahun 2022, sudah selesai dan disetujui kementerian seluas 250 hektare. Makanya, untuk tahun 2023 kami mengajukan peningkatan replanting seluas 500 hektare," katanya, Selasa (11/10/2022).

Reflanting yang dilakukan ini, diberikan kepada petani sawit plasma dan juga swadaya. Akan tetapi, lebih banyak kepada petani plasma yang ada di wilayah seluruh wilayah Banyuasin.

Karena, menurut Edil, replanting sebagai upaya untuk mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas dari lahan kelapa sawit yang telah ada.

Baca juga: Harga Karet Dunia Turun, Harga Emas Antam Turun, Update Hari Ini Selasa 11 Oktober 2022

Sejumlah wilayah yang ada di Banyuasin masih didominasi lahan kelapa sawit yang dikelola petani plasma maupun swadaya.

"Mudah-mudahan, untuk 2023 pengajuan kami seluas 500 hektare bisa terpenuhi. Sehingga, ada peningkatan untuk produktivitas dari lahan milik petani. Karena, ini diperuntukkan bagi petani," katanya.

Sebagai informasi, ada beberapa kriteria kebun sawit yang bisa mengikuti program replanting dan berkesempatan mendapat bantuan dukungan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 30 juta per hektare dengan luas lahan maksimal 4 hektare.

Kriterianya adalah sawit berumur 20 tahun ke atas yang sudah tidak produktif lagi, sawit berumur 10 tahun ke atas tetapi produksinya kurang dari 10 ton per tahun.

Kemudian, sawit berumur dibawah 5 tahun namun terindikasi bibit yang ditanam kurang terjamin bakal tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang maksimal.

Baca berita lainnya langsung dari google news