Kerusuhan Arema Vs Persebaya
Update Korban Kerusuhan Kanjuruhan Malang, Polri Sebut Total Korban Kini Menjadi 592 Orang
Polisi ungkap update korban kerusuhan di Kanjuruhan Malang pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya di Liga 1 Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Polisi ungkap update korban kerusuhan di Kanjuruhan Malang pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya di Liga 1 Indonesia.
Hingga kini, korban kerusuhan di Kanjuruhan Malang ini menjadi 592 orang.
Dari 592 orang korban kerusuhan di Kanjuruhan Malang, tersebar disejumlah rumah sakit yang ada di Malang.
Seperti diketahui, Polisi memperbaruhi jumlah data korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Total ada 592 korban dalam insiden itu.
"Untuk jumlah korban meninggal dunia masih tetap 125 orang sampai dengan hari ini ya. Kemudian untuk jumlah korban luka ada 467 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Malang, Jawa Timur, Selasa, (4/10/2022).
Dedi menuturkan data itu sudah dikoordinasikan dengan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) dan Biddokkes Polda Jawa Timur serta command center di Malang.
Selain 125 korban tewas, lanjut Dedi, terdapat korban luka ringan sebanyak 406 orang, 30 orang luka sedang dan 29 orang luka berat.
Korban luka sedang dan berat ini masih dilakukan perawatan di sejumlah rumah sakit yang di antaranya:
1. Rumah Sakit (RS) Saiful Anwar 30 orang. 7 di ruang intensive care unit (ICU), 12 di ruang high care unit (HCU), dan 11 orang di ruang rawat inap biasa.
2. RSUD Kanjuruhan ada 11 orang. Tiga di ICU kemudian delapan di ruang rawat inap biasa.
3. RS Bhayangkara Hasta Brata ada lima orang, dirawat di ruang perawatan biasa. Lalu, di RS Islam Aisyiyah 2 orang, satu di ICU, dan satu lagi di ruang perawatan biasa.
4. RS UMM satu orang dirawat biasa.
5. RS Hasta Husada satu orang
6. RS Wajak Husada satu orang,
7. RS Prima Husada dua orang,
8. RS Wava Husada lima orang,
9. RS Tentara Dokter Soepraoen satu orang.

Baca juga: Daftar Sanksi Komdis PSSI Akibat Kerusuhan Kanjuruhan Malang, Arema FC Didenda Rp 250 Juta Dll
Baca juga: Ketum PSSI, Mochamad Iriawan Angkat Bicara Usai Didesak Mundur Karena Kerusuhan Kanjuruhan Malang
Diketahui, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Insiden bermula saat beberapa suporter Arema memasuki lapangan usai pertandingan tersebut.
Tak beberapa lama, ratusan Aremania memenuhi lapangan Kanjuruhan.
Kemudian polisi tiba-tiba menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang masuk ke lapangan.
Gas air mata itu tak hanya ditembakkan ke lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengumumkan data terbaru jumlah meninggal akibat kerusuhan pasca pertandingan Arema vs Persebaya di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).
Menurut Kapolri, berdasarkan pengecekan Disaster Victim Identification (DVI) dan Dinkes kabupaten/kota Malang, kini ada 125 orang yang meninggal akibat tragedi tersebut.
Jumlah tersebut, berbeda dari laporan sebelumnya karena ada yang tercatat ganda.
"Tadi hasil verifikasi terakhir dengan data yang ada di Dinkes baik kabupaten/kota terkonfirmasi sampai saat ini terverifikasi yang meninggal jumlahnya dari awal diinformasikan 129 orang, saat ini data terakhir dari hasil pengecekan tim DVI dan Dinkes jumlahnya 125 orang."
"Karena ada yang tercatat ganda," kata Listyo Sigit dalam keterangan pers di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (2/10/2022) malam.
Kemudian, pihak kepolisian akan melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Tentunya kami melakukan langkah lanjutan, dengan tim DVI dan penyidik untuk melakukan pendalaman lebih lanjut, untuk menginvestigasi secara tuntas," ucapnya.
Kapolri mengatakan, nantinya hasil investigasi akan disampaikan ke seluruh masyarakat.
"Yang jelas kami akan serius dan mengusut tuntas dan tentunya terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan," terangnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com