Kerusuhan Arema Vs Persebaya
VIRAL Video Belasan Ambulans Iring-iringan Bawa Jenazah Korban Tewas Kerusuhan Arema FC Vs Persebaya
127 orang tewas dalam kerusuhan Arema FC Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Penulis: Weni Wahyuny | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Beredar video iring-iringan ambulans disebut bawa jenazah korban kerusuhan dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022).
Dalam video yang diunggah di Instagram @andreli_48, Minggu (2/10/2022) pagi, dituliskan tim ambulance membantu pengantaran korban meninggal dari RS Wava Husada ke rumah duka.
Sebanyak 11 mobil ambulance iring-iringan mengantarkan jenazah korban kerusuhan tersebut.
"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun
Turut berduka cita secara mendalam. Atas tragedi Stadion Kanjuruhan. 1 Oktober 2022
Semoga para korban, diampuni kesalahannya. Dan diterima amal kebaikannya.. Aamiin.
Pagi ini tim ambulance membantu pengantaran korban meninggal. Dari RS Wava Husada, ke rumah duka,"
Baca juga: 127 Orang Tewas, Inilah Kronologi Lengkap Kerusuhan Arema FC Vs Persebaya, Jenazah Berjejer di IGD
127 Orang Tewas
Dikutip dari Tribun Jatim, 127 orang tewas dalam kerusuhan Arema FC Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengecam kerusuhan usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya yang berakhir dengan skor 2-3.
Sanksi berat pun akan diberikan ke Arema FC sebagai tuan rumah dalam laga derby Jatim itu.
Baca juga: Arema FC Terancam Sanksi Berat dari PSSI Setelah Kerusuhan Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan

Melansir Kompas.TV (grup TribunJatim.com), Sekjen PSSI, Yunus Nusi memastikan PSSI akan melakukan investigasi terkait kericuhan tersebut.
Dan menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan kepolisian.
Menurut Yunus Nusi akan ada sanksi bagi tuan rumah Arema FC dalam peristiwa tersebut.
Mulai dari tidak bisa menjadi tuan rumah hingga sanksi denda.
"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," ujar Yunus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/10/2022).
Baca juga: Penyebab Kerusuhan Arema Vs Persebaya Hingga Tewaskan 127 Orang Usai Pertandingan Liga 1
Kronologi Kerusuhan
Diketahui sebelumnya, Aremania, pendukung Arema FC masuk ke lapangan usai tim favoritnya kalah 2-3 di kandang sendiri di Stadion Kanjuruhan.
Aremania meluapkan kekecewaannya dengan masuk ke lapangan dan mengejar para pemain Persebaya dan Arema FC.
Sontak hal ini membuat petugas keamanan gabungan TNI dan Polri mencoba menghalau para suporter.
Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda.
Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.
Beberapa titik api tampak di tribun penonton.
Dua unit mobil polisi, salah satunya dari divisi K9 dibakar oleh massa. Nampak juga mobil lain rusak para dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.
Laporan jurnalis KOMPAS TV (grup TribunJatim.com) Muhammad Tiawan, untuk mencegah massa suporter masuk ke lapangan petugas menembakkan gas air mata dan membuat banyak aremania yang pingsan.
Dalam pertandingan yang sangat sengit, Arema FC kebobolan 0-2 lewat gol Silvio Junior menit 8 dan gol Leo Lelis menit 33.
Singo Edan baru bisa membalas ketertinggalan lewat gol yang dicetak Abel Camara menit 42 dan tendangan penalti Abel Camara menit 47.
Di babak kedua, Bajul Ijo kembali mencetak gol dan itu menjadi gol kemenangan Bajul Ijo setelah 23 tahun tak pernah menang di kandang Singo Edan.
Gol kemenangan 2-3 Persebaya dicetak Menit 51 oleh Sho Yamamoto.
Update korban tragedi Arema vs Persebaya
Pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang setelah laga Bigmatch Arema FC vs Persebaya Surabaya, situasi terkini RS Wava Husada Malang ramai dengan mobil jenazah yang silih berganti memasuki instalasi gawat darurat (IGD), Minggu (2/10/2022) dini hari.
Suporter Aremania memadati halaman untuk mencari kabar rekannya yang meninggal dunia usai laga berakhir ricuh.
Tampak banyak jenazah berjejer di salah satu ruang di IGD.
Suasana duka begitu kental menyelimuti halaman rumah sakit.
"Kita saat ini menangani (suporter) yang masih hidup. Sementara yang sudah meninggal diserahkan ke keluarga untuk dikuburkan. Yang meninggal kabarnya akan dibawa ke RSSA semuanya. Soalnya kita tidak punya fasilitas untuk jenazah. Karena jumlahnya banyak, kita cuma punya satu," ujar Direktur RS Wava Husada Malang, dr Bambang Dwi ketika dikonfirmasi.
Bambang menjelaskan, pihaknya belum bisa memberikan kepastian secara gamblang terkait jumlah pasti jenazah suporter Arema FC yang berada di RS Wava Husada Malang.
"Fasilitas oksigen kita ada, kita sudah siapkan. Kita ada oksigen central juga. Untuk jumlah pasien yang dirawat atau meninggal saya belum tahu pasti. Karena banyak yang datang lalu pergi. Nanti satu pintu keterangan semuanya dari polisi," sebut Bambang. (Weni Wahyuny/Tribun Sumsel/Tribun Jatim)
Baca berita lainnya di Google News