Kerusuhan Kanjuruhan Malang
Kerusuhan Kanjuruhan Ratusan Orang Tewas, Pelatih di OKU Timur Khawatir Efek ke Piala Dunia U-20
Kerusuhan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/2/2022) dikhwatirkan berefek pada gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Penulis: Edo Pramadi | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA -Kerusuhan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/2/2022) menewaskan ratusan orang.
Kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang mendapat perhatian dari banyak pihak termasuk pelatih sepak bola di derah lainnya.
Termasuk, pelatih sepak bola di Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan, Joko Nugroho menyayangkan peristiwa kerusuhan Kanjuruhan yang menelan banyak korban jiwa.
"Tentunya jiwa setiap pelatih masuk dalam kejadian sepakbola di Indonesia walaupun kita dari kampung dan saya sangat prihatin," ucapnya saat diwawancarai Tribun Sumsel.com via telepon, Minggu (2/10/2022).
Selain pemain dalam tim sepakbola, kata dia, ada istilahnya pemain ke 12 yakni suporter (pendukung).
Sebenarnya ia salut dan respect kepada suporter yang fanatik dan tidak apatis.
"Tapi dengan kejadian-kejadian ini ia tidak sepakat, namanya rivalitas tim pasti atmosfernya panas," ujarnya.
Terkait insiden Kanjuruhan, lanjut dia, dikhawatirkan berdampak dalam perhelatan Piala Dunia U-20 karena Indonesia menjadi tuan rumah.
"Takutnya ada efek dari kejadian ini," bebernya.
Baca juga: Profil AKBP Ferli Hidayat, Kapolres Malang, Disebut Bertanggung Jawab Atas Insiden di Kanjuruhan
Sebelumnya ia turut merasakan duka cita yang mendalam terhadap para korban yang meninggal dunia.
"Turut berbelasungkawa, kebetulan hari ini kita ada pertandingan persahabatan 6 klub sekitar OKU Timur di lapangan Bangun Rejo. Sebagai bentuk belasungkawa kami, tadi kami sempatkan untuk mengheningkan cipta," tutupnya.