Harga Sawit Palembang

Harga Sawit Palembang: Harga Sawit Hari Ini di Muratara Anjlok, Harga Bervariasi Tiap Kecamatan

Harga sawit Palembang, harga sawit hari ini di Muratara anjlok. Harga bervariasi tiap kecamatan antara Rp 1.400 hingga Rp 1.700-an per kg.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Harga sawit Palembang, harga sawit hari ini di Muratara anjlok. Harga bervariasi tiap kecamatan antara Rp 1.400 hingga Rp 1.700-an per kg. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Harga sawit Palembang, harga sawit hari ini di Muratara anjlok, Kamis (29/9/2022).

Harga sawit Palembang, harga sawit hari ini di Muratara bervariasi tiap kecamatan.

Harga sawit Palembang, harga sawit hari ini di Muratara berkisar antara Rp 1.400 hingga Rp 1.700-an per kg.

Di daerah ini, harga TBS sawit diketahui berbeda-beda di setiap kecamatan.

Di Kecamatan Karang Jaya misalnya, dibandingkan pekan lalu, harga TBS sawit hari ini turun drastis dari Rp 1.900-an per kilogram (kg) ke Rp 1.400-an per kg.

Baca juga: Harga Karet Dunia, Harga Karet Sicom Hari Ini, Di Bursa Perdagangan SGX 134,8 Sen AS per Kg

"Turun terus seminggu ini, dua hari lalu turun sampai 100 rupiah, kemarin turun 60 rupiah, jadi hari ini harganya 14 (Rp 1.400 kg)," ujar salah seorang pengepul, Santo.

Tak hanya di Karang Jaya, harga TBS sawit di Kecamatan Rawas Ilir juga turun walaupun tidak terlalu signifikan.

Bila pekan lalu harganya di angka Rp 1.780 per kg, hari ini menjadi Rp 1.760 per kg.

"Hari ini harganya 1.760, kalau minggu kemarin 1.780," ujar Erik, petani sawit di Rawas Ilir.

Begitu juga di Kecamatan Nibung, harga TBS sawit di sana pun mengalami penurunan tetapi tak begitu signifikan.

Jika pekan lalu masih di harga Rp 1.940 per kg, namun hari ini turun di angka Rp 1.790 per kg.

"Kalau dibandingkan minggu lalu turun dua ratusan. Minggu lalu masih 1.900-an, kini jadi 1.700-an," ungkap Yono, petani sawit di Nibung.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Meiri Siswani mengatakan penetapan harga TBS sawit bagi mereka mengacu pada ketetapan dari Pemprov Sumsel.

Sebagaimana merujuk pada kesepakatan hasil dari tim penetapan harga TBS sawit Provinsi Sumsel periode II September 2022 sebesar Rp 2.418,48 per kg.

"Harga itu untuk umur 10-20 tahun," katanya.

Ade mengatakan, harga periode II tersebut ditetapkan pada 20 September lalu, dan rapat berikutnya pada 10 Oktober 2022.

Menurut dia, instansinya terus memonitori perbedaan harga TBS sawit di masing-masing kecamatan.

Namun pihaknya hanya bisa sebatas mengimbau agar pengepul atau RAM membeli TBS sawit petani dengan harga yang tidak terlalu jauh dari ketetapan Pemprov Sumsel.

"Harapan kita ya mereka membeli jangan terlalu jauh perbedaan harganya dengan yang dari provinsi," katanya.

Harga Sawit September 2022 di Sumsel

Harga sawit September 2022 Periode 2 di Sumsel, harga TBS sawit dilansir dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan.

Tanaman usia 3 tahun Rp 2.063,78
Usia 4 tahun Rp 2.118,99
Usia 5 tahun Rp 2.169,39
Usia 6 tahun Rp 2.214,01
Usia 7 tahun Rp 2.254,01
Usia 8 tahun Rp 2.290,35
Usia 9 tahun Rp 2.321,12
Usia 10 - 20 tahun Rp 2.375,11
Usia 21 tahun Rp 2.342,99
Usia 22 tahun Rp Rp 2.315,88
Usia 23 tahun Rp 2.283,78
Usia 24 tahun Rp 2.247,25
Usia 25 tahun Rp 2.158,76

Harga CPO Rp 10.562,01
Harga inti Rp 6.383,70
Indeks K 90,84 persen.

Cara Mencegah Penyakit Akar Busuk Sawit

Petani kelapa sawit jangan pernah sesumbar bahwa tanamannya tidak mungkin diserang penyakit.

Pasalnya, tanaman sawit ternyata bisa terserang beberapa jenis penyakit yang tidak bisa dianggap remeh.

Pada umumnya, penyakit kelapa sawit bisa menyerang pada seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, hingga pucuk tanaman.

"Misalnya pada bagian akar, biasanya ada penyakit yang menyebabkan akar sawit menjadi busuk," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Ade Meiri Siswani, Jumat (2/9/2022).

Ia menjelaskan, penyakit akar busuk disebabkan oleh cendawan atau jamur.

Cendawan menyerang sistem perakaran tanaman sawit yang berada dalam tanah.

Akibatnya tanaman sawit mengalami pertumbuhan yang tidak normal dan lama-lama bisa mati.

"Kalau akar tanaman sawitnya terinfeksi, membusuk, rusak, tentu fungsi akar sebagai penyerap nutrisi dan air otomatis terhenti," katanya.

Ade mengungkapkan, gejala yang terlihat pada tanaman yang terinfeksi penyakit tersebut biasanya pertumbuhannya tidak normal.

Tanaman sawit menjadi kerdil, lemah, hingga daunnya berubah warna dari hijau menjadi kuning.

"Penyakit ini bisa menyerang mulai dari pembibitan, tanaman muda, sampai dewasa," katanya.

Ade menambahkan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh petani untuk mencegah penyakit akar busuk pada tanaman sawit.

Pertama, dengan melakukan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan prosedur budidaya yang dianjurkan.

Menurut Ade, langkah yang paling efektif untuk mencegah penyakit akar busuk sebaiknya dilakukan sejak pemilihan bibit dan persemaian.

"Pemilihan benih sebaiknya menggunakan dari varietas bersertifikat yang sudah teruji kualitasnya," katanya.

Kedua, lanjut Ade, dalam proses penyemaian dianjurkan menggunakan media semai yang baik dan tidak terinfeksi jamur.

Untuk mencegah perkembangbiakan jamur caranya dengan mengkondisikan media semai pada pH yang ideal.

"Lakukanlah penyemaian dengan baik dan benar, medianya, pH-nya juga perhatian, harus ideal, agar bibit sehat dan kuat," katanya.

Selain itu, kata Ade, selama pembibitan dianjurkan memasang naungan pada bibit terutama di musim kemarau.

Begitu pula dalam pemberian air mesti cukup dan tidak berlebihan.

"Jangan lupa juga mengaplikasikan fungisida sejak dini untuk pencegahan penyakit akar busuk," ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved