Berita BPJS Kesehatan

Robiatul Bersyukur Pengobatan Sang Ayah Dijamin Program JKN

Sejak tahun 2021, ia dan keempat anggota keluarganya telah terdaftar menjadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).

Editor: Sri Hidayatun
Dokumentasi BPJS Kesehatan
Robiatul Apriani (46) terlihat sedang menunggu di kursi antrean Poli Saraf Klinik Utama Adellia Graha Medika. 

TRIBUNSUMSEL.COM,LAHAT- Ditemani anak pertamanya, Robiatul Apriani (46) terlihat sedang menunggu di kursi antrean Poli Saraf Klinik Utama Adellia Graha Medika.

Ia mengeluh sudah dua minggu ini mengalami radang sendi di kaki kirinya sehingga membuatnya sulit untuk melangkahkan kaki untuk berjalan.

Robiatul mengaku bahwa ini merupakan kali pertama ia berobat menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kamis (28/07/2022).

Sejak tahun 2021, ia dan keempat anggota keluarganya telah terdaftar menjadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas tiga.

Tiap bulan, iurannya rutin ia bayarkan melalui autodebit bank.

Baca juga: BPJS Kesehatan Kolaborasi dengan Kejari, Disnaker, DPMPTSP Lubuklinggau

“Sebelum menggunakan kartu JKN, saya berobat sebagai pasien umum di dokter keluarga dekat rumah di Dusun Negeri Agung, padahal waktu itu saya sudah terdaftar menjadi peserta JKN. Saya ragu menggunakan kartu JKN karena khawatir akan pengurusan administrasi yang berbelit-belit dan fasilitas kesehatan yang menomorduakan pasien JKN. Namun, setelah mengikuti prosedur layanan JKN kekhawatiran saya sama sekali tidak terbukti,” ungkap Robiatul lega.

Ia menceritakan bahwa dokter keluarga tempat ia berobat sebagai pasien umum menyarankannya menggunakan kartu JKN.

Dokter tersebut awalnya mengira bahwa Robiatul tidak terdaftar dalam Program JKN.

Dokter tersebutlah yang kemudian mengedukasi Robiatul bahwa tidak ada pembedaan antara pasien umum maupun peserta JKN dalam mengakses layanan kesehatan.

Saat ini pula ayahnya sedang menjalani rawat inap menggunakan kartu JKN di RSUD Lahat dikarenakan asma kronis.

Setelah berobat dari klinik ia mengaku harus kembali menjaga ayahnya di rumah sakit.

Jarak antara rumah sakit dengan tempat tinggalnya cukup jauh terpaut sekitar 14 kilometer, namun tidak menyurutkan semangat Robiatul untuk sembuh dan merawat ayahnya tercinta.

“Saya sangat menyesal karena telah ragu dengan kualitas layanan yang akan saya dapatkan sebagai peserta JKN. Pelayanan yang saya rasakan sendiri di Klinik Utama Adellia Graha Medika maupun di RSUD Lahat tempat ayah saya dirawat sudah sangat baik dan tidak ada pembedaan dengan pasien umum. Tidak terbayang jika saya dan ayah terus berobat sebagai pasien umum entah berapa biaya yang harus kami keluarkan. Saya merasa terbantu sekali dengan adanya Program JKN ini,” ucap syukur Robiatul diakhir ceritanya. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved