Berita OKI
Ribuan Ikan Petambak di OKI Mati Mendadak, Dinas Perikanan Jelaskan Peralihan Cuaca
Ribuan ikan milik petambak di sepanjang aliran sungai Komering, Kabupaten Ogan Komering Ilir mati mendadak
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Puluhan petambak ikan nila dan patin yang berada di sepanjang aliran sungai Komering, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengeluhkan kondisi matinya ikan di areal tambak yang mereka miliki.
Jumlah ikan Mati mendadak yang mencapai ribuan menyebabkan petambak telah mengalami kerugian.
Beberapa kuintal ikan mati mendadak bahkan mengambang di tepi tambak, sebagian sudah membusuk dan menimbulkan bau tak sedap.
Petambak di Lingkungan 5, Kelurahan Jua-jua, Kecamatan Kayuagung. Andreas Laputra mengaku kondisi ikan yang mati mendadak sudah terjadi selama beberapa pekan belakangan.
Meski ikan yang mati tidak berlangsung bersamaan. Namun rata rata perhari bisa mati sebanyak ratusan ekor yang tersebar di beberapa petak tambak miliknya.
Andreas yang memiliki tambak sebanyak 8 petak menyebutkan masing-masing kolam disebar 2.000 ekor ikan.
"Kalau untuk ikan patin dalam waktu 4 bulan terakhir ada sekitar 6.000 ekor yang ditemukan mati mendadak. Sedangkan untuk ikan nila sekitar 2 minggu terakhir sudah ada 3.000 ekor yang tiba-tiba mati," ujarnya saat ditemui Tribunsumsel.com, Rabu (21/9/2022) sore.
Disampaikan Andreas, kejadian ikan mati mendadak seperti ini selalu terjadi setiap tahun terutama saat musim penghujan tiba dan air sungai menjadi naik.
"Seluruh petambak ikan yang tersebar mulai dari Kecamatan Kayuagung sampai Sp Padang yang merugi akibat kematian ikan secara mendadak atau istilahnya ikan mabuk," tuturnya.
"Dugaan kami kondisi air kadar pH nya tinggi sehingga mengeluarkan zat asam. Akibat dari tingginya debit air hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir," imbuhnya
Atas banyaknya bibit ikan yang mati. Andreas harus menderita kerugian kurang lebih Rp 8.000.000 rupiah.
"Tidak adalagi untung yang ada rugi terus. Karena setiap hari bisa ratusan ikan yang ditemukan sudah mengambang dan membusuk," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten OKI, Ir Irawan MM telah mendapatkan informasi mengenai adanya keluhan petambak yang ikan peliharaan mati mendadak.
"Sekitar 4 hari terakhir saya sudah menerima laporannya. Nanti kita akan menerjunkan petugas untuk mengambil sampel air dan mengecek kadar pH nya," tuturnya.
Menurutnya memang jika peralihan cuaca dari musim kemaru masuk musim penghujan.
Biasanya pH asam di kandungan air sungai akan meningkat.
"Apalagi untuk jenis ikan patin dan nila rentan mati karena kandungan oksigen air sungai yang cenderung lebih sedikit,"
"Kekuatan dan kemampuan bertahan ikan nila ini memang tidak kuat. Kecuali ikan betok, gabus dan lele yang lebih tahan terhadap perubahan iklim," jelas Irawan.
Baca juga: Warga Desa Pagar Dewa OKI Demo Perusahaan Kelapa Sawit, Minta Buka Akses Produksi
Pihaknya juga akan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk menguji sample air dari hulu hingga hilir.
"Sampel air selanjutnya akan dilakukan uji hasil laboratorium untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan racun atau limbah di sungai Komering tersebut," tuturnya yang nantinya memberi informasi adalah pihak DLHK OKI.