Arti Ilaa Ruhi Ilaa Arwahi dan Ilaa Hadroti Kirim Doa Al Fatihah, Ini Penjelasan dan Perbedaannya

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini penjelasan arti Ilaa Ruhi, Ilaa Arwahi, dan Ilaa Hadroti,  mengirim surat Al Fatiha agar doa yang kita kirim sampai ke orang yang sudah meninggal

Dalam tradisi atau kebiasaan umat muslim menggelar Yasinan dan Tahlilan ditemui pembacaan Al Fatihah untuk seseorang.

Istilah umumnya mengirimkan Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal dunia

Nah, dalam mengirim Al Fatihah tersebut ada bacaan Ilaa Ruhi, Ilaa Arwahi, dan Ilaa Hadroti.

Lantas apa perbedaaan ketiga bacaan tersebut.

Berikur penjelasannya

Baca juga: Susno Duadji Soroti Gaya Mewah Ferdy Sambo: Tak Masuk Akal Gaji Polisi, Resmi Halal Atau Tak Halal

Baca juga: Rekonstruksi Duel Maut di PT Elap Empat Lawang, Istri Pelaku Dihadirkan Jadi Saksi

Baca juga: Akhirnya Terungkap Kado Natasha Wilona untuk Verrell Bramasta Ultah ke-26, Ukurannya Pas

 Arti Ilaa Ruhi

Kalimat Ilaa ruhi mempunyai arti sebutan kepada sebuah ruh (seseorang).

Kalimat ini bermakna tunggal atau ditujukan kepada satu orang.

Pada kalimat ini, penggunaannya bisa ditambahi kata khusushon.

Misalnya khusushon Ilaa ruhi abi wa ilaa ruhi ummi lahumal fatihah.

Arti Ilaa Arwahi

Kata Ilaa arwahi adalah bentuk jamak dari kata ruh.

Penggunaannya dalam praktik bertawassul ialah sebagai pengantar jika yang kita kirim Al-Fatihah adalah beberapa orang atau lebih dari satu orang.

Misalnya tsumma ilaa arwahi jami'i ahlil kubur minal muslimiina wal muslimaat wal mu'miniina wal mu'minaati lahumul fatihah.

Jadi di sini perbedaannya dari kedua kata yakni ilaa ruhi dan ilaa arwahi ialah pada penggunaannya antara satu dan banyak orang kita sebutkan.

Kemudian kita juga mendengar kata tsumma.

Kata tsumma sendiri berarti "kemudian".

Kata ini sebagai penghubung antara orang yang disebut pertama dengan orang berikutnya.

Arti Ilaa Hadroti

Ilaa hadroti ialah sebutan yang digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang dinilai tinggi derajatnya di hadapan Allah Subhanahuwata'ala atau orang yang dicintainya.

Penggunaannya sebagai bentuk penghormatan atau memuliakan kepada orang yang disebutkan, yang di sini diketahui orang tersebut sudah tidak terbantahkan iman dan keilmuannya.

Misalnya para Nabi, keluarga dan sahabatnya, tab;in, auliya, serta para ulama.

Yang intinya kalimat Ilaa hadroti ini digunakan untuk orang yang kita muliakan.

Demikianlah cara mengirim Al-Fatihah yang tepat agar tidak keliru dalam penggunaannya.