Berita Nasional
Suryo Prabowo Sindir Effendi Simbolon Tuduh Disharmoni Kasad dan Panglima: Tak Perlu Diintervensi
Suryo Prabowo Sindir Effendi Simbolon Tuduh Disharmoni Kasad dan Panglima: Tak Perlu Diintervensi
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEl.COM - Nama Effendi Simbolon sekarang menjadi perbincangan publik.
Gegara Effendi Simbolon dianggap menyinggung TNI sebut sebagai gerombolan.
Disamping itu Effendi Simbolon membahas disharmoni antara Dudung Abdurahman dan Andhika Perkasa.
Sehingga banyak anggota TNI geram dengan ucapan dari Effendi Simbolon tersebut.
Mantan Kasum TNI Letjen Suryo Prabowo bicara soal disharmoni antara senior dan junior.
Baca juga: Suryo Prabowo Sindir Effendi Simbolon Ngaku Korban Setelah Sebut TNI Gereombolan: Berlagak Korban
"Dalam organisasi dan kehidupan militer terjadinya disharmoni bahkan konflik antara atasan dan bawahan, antara senior dan junior adalah hal yang lazim terjadi," tulis Suryo Prabowo dilansir instagram suryoprabowo2011, Sabtu (17/9/20222).
Walaupun lazim Suryo Prabowo menyebut masalah tersebut dapat diselesaikan dengan kekeluargaan.
"Dan konflik seperti itu pasti diselesaikan secara kekeluargaan," tulisnya.

Sehingga para Politisi tidak perlu intervensi masalah tersebut.
"Managerial bahkan secara hukum pidana militer. Oleh sebab itu tidak perlu diintervensi dan dipolitisasi oleh politisi yang terlalu bangga dengan kekuasaannya," tulisnya.
Diharapkan kedepannya semua orang bisa menikmati akhir pekan.
"Semoga kita bisa menikmati akhir pekan ini dengan nyaman tanpa mendengar HP berdering selama 24 jam," tulisnya.
"NB.Yang kepingin tau kisah lanjutan granat yang ditimang-timang tsb, tanya saja pada mereka yang sudah memiliki buku "Si Bengal jadi Jenderal," tulisnya.
Effendi Simbolon Ungkap Makna Gerombolan, Sebut Ketidakharmonisan Panglima TNI & Kepala Staf TNI AD
Gegara ucapan gerombolan pada TNI, nama Effendi Simbolon kini jadi pembicaraan.
Gegara hal tersebut banyak anggota TNI yang marah pada Effendi Simbolon
Hal ini membuat Effendi Simbolon meminta maaf atas kesalahan ucapannya.
"Karena kehormatan yang TNI saya tahu adalah kepatuhan, disitulah kemudian saya menyadari kemudian bahwa itu mungkin menjadi tidak nyaman," ujar Effendi Simbolon, dilansir Youtube Kompas.TV, Rabu (14/9/2022).
Diakuinya kalau beberapa pihak tidak nyaman dengan perkataannya.
"Beberapa pihak tidak nyaman mungkin merasa tersinggung atau tersakiti kata kata yang keluar dari saya," jawabnya.
"Menyangkut seputar gerombolan ormas yang sejatinya, saya tidak pernah menstigmakan TNI sebagai gerombolan," ujarnya.
Dilansir Kompas.tv, Effendi menjelaskan pilihan kata atau diksi yang digunakan, bukan untuk menghina.
Namun, memberi konteks adanya informasi, bahwa ada ketidakharmonisan antara Panglima TNI dan Kepala Staf Tni Angkatan Darat.
Informasi disharmoni ini ditanyakan Effendi dalam Rapat Panglima Tni, Jenderal Andika Perkasa dengan Komisi I DPR.
Dalam rapat, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman absen.
"Kalau tidak ada kepatuhan kemudian harmoni seperti gerombolan," ujarnya.
Dari hati paling dalam Effendi Simbolon meminta maaf pada TNI.
"Di lubuk hati paling dalam saya mohon maaf, apapun perkataan saya menyinggung, yang menyakiti yang tidak nyaman," jelasnya.
"Di hati para prajurti siapapun dia,dari tamtama, bintara,perwira bahkan sampai sesepuh pihak yang tidak nyaman dengan perkataan diartikan lain," jelasnya.