Berita Nasional

Pakar Sebut Kenaikan Suku Bunga BI Justru Untungkan Nasabah yang Deposito Uang di Bank

Malah dengan adanya kenaikan suku bunga BI ini membuat masyarakat yang menyimpan uang di deposito  senang.

Kompas.com/Robertus Belarminus
Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/BI 7DRRR) menjadi sebesar 3,75 persen pada Agustus 2022 

TRIBUNSUMSEL.COM - Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/BI 7DRRR) menjadi sebesar 3,75 persen pada Agustus 2022

Kenaikan suku bunga acuan acuan Bank Indonesia (BI) ternyata tidak melulu berdampak buruk.

Malah dengan adanya kenaikan suku bunga BI ini membuat masyarakat yang menyimpan uang di deposito  senang.

Hal itu dikemukakan oleh Ekonom Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira.

Bhima menyebut kenaikan suku bunga BI maka perbankan akan menaikkan suku bunga produk depositonya.

Hal ini merupakan penyesuaian yang lumrah terjadi begitu bank sentral menaikkan suku bunga acuan.

Sebab, perbankan tidak ingin simpanan nasabah di deposito ditarik lantaran nasabah sudah tidak tertarik dengan bunga deposito yang ditawarkan.

"Jadi kenaikan suku bunga acuan itu kan imbasnya nanti kepada bunga deposito pasti disesuaikan, memang begitu dari sisi moneternya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Dia menjelaskan, jika bank tidak menaikkan bunga deposito di kala kenaikan suku bunga BI, maka imbal hasil dari deposito akan tergerus inflasi.

Hal ini akan membuat nasabah menarik simpanan depositonya dari bank dan mengalihkan dananya ke instrumen investasi lain yang dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.

"Jadi alurnya, subung acuan naik, bunga deposito naik untuk jaga likuiditas perbankan. Deposannya happy, uangnya tetap di perbankan disimpan tidak jadi dialihkan ke aset lainnya," jelas Bhima.

Namun, kenaikan bunga deposito ini rupanya menambah beban perbankan lantaran harus membayarkan imbal hasil deposito ke nasabah lebih tinggi.

Oleh karenanya, perbankan berupaya untuk menaikkan suku bunga kredit supaya tidak menanggung beban cost of fund yang terlalu tinggi.

"Bank itu kan juga cari dana lewat deposito, nah itu bunganya akan lebih mahal jadi akan membuat cost of fund dari perbankan akan naik. Itulah yang membuat semakin cepat bank menyesuaikan suku bunga pinjamannya," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved