Brigadir J Tak Pernah Todong Pistol

Brigadir J Tak Pernah Todong Pistol ke Istri Irjen Ferdy Sambo Sebelum Dibunuh Secara Sadis

Dalam penyelidikan Komnas HAM terungkap tak ada peristiwa aksi Brigadir J todongkan senjata ke Putri Candrawathi.

IST/kolase
Putri Candrawathi dan Brigadir J, keluarga minta istri ferdy sambo Jujur 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sempat disebut Brigadir J menodongkan senjata ke Istri Irjen Ferdy Sambo sebelum dibunuh secara sadis.

Dalam penyelidikan Komnas HAM terungkap tak ada peristiwa aksi Brigadir J todongkan senjata ke Putri Candrawathi.

Komnas HAM membeberkan hasil pemeriksaan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E terkait kasus kematian rekannya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dari hasil pemeriksaan Komnas HAM memperoleh keterangan bahwa dugaan Brigadir J menodongkan senjata kepada Putri Candrawathi, istri mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo, tidak terbukti.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menjelaskan bahwa Bharada E yang berada di lokasi kejadian mengaku hanya mendengar Putri Candrawathi berteriak meminta tolong.

Dalam keterangannya, lanjut Taufan, Bharada E tidak ada menyebutkan peristiwa penodongan senjata yang dilakukan Brigadir J ke arah istri Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Taufan, istri Ferdy Sambo meminta tolong kepada Bharada E dan ajudan lain bernama Ricky. Setelah itu, Bharada E turun dari lantai dua dan bertemu dengan Brigadir J.

“Jadi selama ini ada keterangan bahwa Yoshua sedang menodongkan senjata (ke istri Ferdy Sambo), dalam keterangan mereka ini enggak ada peristiwa itu,” kata Taufan dalam sebuah webinar yang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (6/8/2022).

Taufan menambahkan, tidak ada saksi yang melihat Brigadir J menodongkan senjata ke istri atasannya tersebut.

Selain itu, posisi Ricky yang juga disebut menjadi saksi dalam peristiwa itu, mengaku tidak melihat secara langsung adanya peristiwa baku tembak.

Ricky, disebut Taufan, hanya melihat Brigadir J sedang mengacungkan senjata. Namun, Ricky tidak mengetahui siapa yang menjadi lawan Brigadir J.

“Jadi, saksi yang menyaksikan penodongan itu tidak ada,” ujar Taufan.

Lebih lanjut, Taufan mengatakan, hasil penelusuran Komnas HAM menemukan banyak yang tidak cocok antara keterangan saksi dan barang bukti dengan informasi yang sudah tersiar sejak awal ke publik.

Artikel tayang di Kompas TV

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved