Berita Nasional

REKAM Jejak Krishna Murti Berpangkat Brigjen, Dulu Jadi Atasan Fredy Sambo, Lulusan Akpol Jateng

Brigadir Krishna Murti memulai kariernya sebagai Perwira Pertama Polda Jawa Tengah setelah lulus dari dari Akpol pada tahun 1991.

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok Brigjen Krishna Murti merupakan pria kelahiran 15 Januari 1970.

Brigadir Krishna Murti memulai kariernya sebagai Perwira Pertama Polda Jawa Tengah setelah lulus dari dari Akpol pada tahun 1991.

Akan tetapi tak berselang lama, Krishna memutuskan untuk pindah jalur ke reserse.

Hingga akhirnya, Krishna Murti didapuk sebagai Kepala Satuan Reserse Polres Pemalang

ia berhasil mengungkap kasus curanmor hingga akhirnya ia kembali bertugas di Akpol sebagai pengasuh taruna selama 3 tahun.

Berlanjut ke tahun 1996, Krishna yang kala itu berpangkat Letnan Satu dikirim ke Bosnia sebagai negara konflik antara negara pecahan Kroasia dan Serbia.

Dan menjadi lulusan terbaik PTIK sehingga ia pun mengemban tugas yang lebih besar lagi dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) yang ditempatkan sebagai Sekretaris Pribadi Kapolda Metro Jaya di tahun 2000.

Baca juga: Aksi Ridwan Kamil dan Bonge SCBD Catwalk di Peresmian Situ Rawa Kalong, Warganet Sindir Soal Rezeki

Tak lama setelah itu, ia pun naik jabatan sebagai Kapolsek Penjaringan Jakarta Utara selama 3.5 tahun hingga naik pangkat menjadi Komisaris Polisi (Kompol).

Serta menduduki posisi Wakil Kapolres Depok dan masuk ke Lembaga pendidikan untuk melanjutkan Sekolah Pimpinan (sespin) di Singapura dan Ausitralia hingga 2009 tepat di usia 30 tahun.

Sosok Krishna Murti sebelumnya diketahui sempat menjadi Kepala Dirreskrimum Polda Metro Jaya bersama dengan Ferdy Sambo yang kala itu sebagai Wakil Dirreskrimum Polda Metro Jaya.

Irjen Ferdy Sambo dan Brigjen Pol Krishna Murti
Irjen Ferdy Sambo dan Brigjen Pol Krishna Murti (kolase Instagram)

Saat ini nama Krisha Murti kembali terseret setelah Ferdy Sambo yang terlibat kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Dinasnya.

Hal tersebut sendiri lantaran perbedaan pangkat antara Krishna Murti dan Ferdy Sambo saat ditugaskan di Wakil Dirreskrimum Polda Metro Jaya, dan saat ini.

Pasalnya saat itu Krishna Murti berpangkat Komisaris Besar (Kombes), tingkat ketiga perwira menengah di Kepolisian Republik Indonesia.

Sedangkan Ferdy Sambo merupakan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) merupakan tingkat kedua perwira menengah di Kepolisian Republik Indonesia.

Kini hal tersebut menjadi sorotan lantaran pangkat Ferdy Sambo yaitu Inspektur Jenderal Polisi (Irjen) lebih tinggi satu tingkat dari Krishna Murti yang berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).

Namun diketahui jika sebelumnya sosok Krishna Murti pada awalnya menjadi sorotan masyarakat Indonesia selepas insiden bom Sarinah Thamrin yang terjadi pada Kamis, 14 Januari 2016.

Kala itu Krishna Murti yang merupakan Kombes Polisi yang bertugas menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya beraksi dengan melawan pada teroris di yang meledakkan gerai kopi Starbucks dan Pos Polisi Sarinah berhasil diabadikan jepretan kamera wartawan.

Profil Lengkap Beserta Rekam Jejak Karir Brigjen Krishna Murti
Profil Lengkap Beserta Rekam Jejak Karir Brigjen Krishna Murti (instagram/krishnamurti_bd91)

Tak hanya itu saja, Brigjen Krishna Murti juga sempat menyinggung Simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jon Riah Ukur Ginting atau yang akrab disapa Jonru terkait Bom Sarinah itu.

Bahkan nama Krisha Murti juga ikut dalam kasus kopi sianida Mirna Salihin.

Baca juga: Gus Samsudin Akui Bisa Keluarkan Paku Melalui Mata Pasien, Ningsih Tinampi Sesumbar: Aku Lebih Top

Selain itu sebelum menjabat sebagai Direskrimum Polda Metro Jaya, dirinya sempat menjabat sebagai Penerjemah Utama Divhubinter di 2012 dan Kapolres Pekalongan di 2011.

Krishna juga sempat menetap di New York sebagai Staf perencanaan PBB di tahun 2011 lalu.

Diketahui juga bahwa Perwira tinggi Polri ini terkenal dengan jargon Turn Back Crime dan gayanya yang unik.

Ia kerap tampil dengan sangat tegas namun sama sekali jauh dari gambaran polisi yang seram dari caranya bertindak.

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved