Berita Kriminal
Oknum Pejabat di Muratara Diduga Terlibat Jual Beli Mobil Innova Bodong Pelat B 333 LOK
Beredar kabar ada seorang oknum pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diduga terlibat jual beli mobil bodong.
Penulis: Rahmat Aizullah |
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Beredar kabar ada seorang oknum pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diduga terlibat jual beli mobil bodong.
Sebagaimana diketahui, Polres Lubuklinggau baru saja mengungkap kasus praktek jual beli mobil bodong di kota itu.
Dari pengungkapan tersebut, Polres Lubuklinggau mengamankan 5 tersangka dan 8 unit mobil bodong, serta satu unit motor bodong jenis NMAX.
Satu dari 8 mobil bodong yang diamankan polisi tersebut dikabarkan ada milik seorang oknum pejabat di lingkup Pemkab Muratara.
Meskipun isu ini belum dapat dipastikan kebenarannya, namun santer ramai disebut-sebut di kalangan para jurnalis.
Mobil bodong yang diamanahkan polisi dan diduga milik seorang oknum pejabat di Muratara itu jenis Toyota Innova Reborn berplat B 333 LOK.
Mobil itu diamankan karena jenis mobil berbeda dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang dipegang pemiliknya.
"STNK-nya tidak sesuai, Kijang Innova type G plat B 333 LOK itu aslinya STNK untuk type venture," ungkap informan TribunSumsel.com, Sabtu (30/7/2022).
Ia mengungkapkan, mobil Innova tersebut diketahui adalah milik seorang oknum pejabat di lingkup Pemkab Muratara.
Mobil itu kabarnya sering wara-wiri dibawa oleh pejabat tersebut ke kantor tempatnya bekerja di Muratara.
Sebelumnya Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi mengatakan masih akan mengembangkan soal dugaan ada mobil bodong milik seorang oknum pejabat di Muratara.
"Dugaan itu saat ini sedang dikembangkan," kata Harissandi pada wartawan saat konferensi pers di Mapolres Lubuklinggau, Jumat (29/7/2022).
Sementara itu, oknum pejabat Pemkab Muratara yang diduga pemilik salah satu mobil bodong yang diamankan Polres Lubuklinggau tidak membantah dan juga tidak membenarkan isu tersebut.
Ia malah mempertanyakan siapa yang mengkait-kaitkan namanya dalam pusaran kasus tersebut.
"Siapa yang menyebutkan (nama saya)," ujar pejabat tersebut dihubungi via WhatsApp seraya tak menjawab lagi pertanyaan TribunSumsel.com.