Berita Nasional
Suryo Prabowo Soroti Jejak Digital Forensik Brigadir J Sebentar Diperlihatkan Oleh Komnas HAM: Kok
Kini Mantan Kasum TNI Suryo Prabowo menyoroti Komisioner Komnas HAM Choiril Anam Cara menjelaskan jejak digital Brigadir J.
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus Brigadir J yang ditembak Bharada E saat ini terus disorot oleh banyak publik.
Apalagi kasus Penembakan Brigadir J oleh Bharada E disebut memiliki banyak kejanggalan.
Kini Mantan Kasum TNI Suryo Prabowo menyoroti Komisioner Komnas HAM Choiril Anam Cara menjelaskan jejak digital Brigadir J yang ditembak Bharada E, dilansir instagram suryoprabowo, Sabtu (30/7/2022).
"Komunikasi yang terdapat di area Magelang," ujarnya.
Menurutnya kalau ada empat titik dilakukan Cell Dump.
"Jadi ada empat titik dilakukan salah satu tindakan Cell Dump,menarik jaringan-jaringan apa komunikasi itu," ujarnya.
"Jaring-jaringnya saya akan menunjukan," ujarnya.

Lalu Choiril Anam memperlihatkan digital forensik di depan wartawan.
Wartawan mempertanyakan kenapa digital forensik tersebut cepat diperlihatkan.
"Pak belum pak," ujarnya.
Belum diketahui alasan Komnas Ham hanya memperlihatkan sebentar digital forensik tersebut.
Suryo Prabowo pun heran dengan digital forensik yang hanya diperlihatkan sebentar.
"Kog," tanya Suryo Prabowo.
Kini publik menunggu bagaimana titik terang kasus Brigadir J.
Komnas HAM Kini Sudah Akui Mendapat Info Adanya Dugaan Ancaman Pembunuhan Terhadap Brigadir J
Kasus baku tembak yang terjadi di kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo beberapa waktu lalu masih terus menjadi perhatian publik.
Akibat kejadian tersebut, Brigadir J diketahui harus meregang nyawa.
Sejumlah isupun tercipta terkait hal ini, salah satunya ialah mengenai isu tentang adanya dugaan pembunuhan berencana.
Kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang dilaporkan tim kuasa hukum almarhum ke Bareskrim Polri terus berjalan.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengakui soal informasi mengenai adanya ancaman pembunuhan kepada ajudan Irjen Ferdy Sambo tersebut.
Ancaman pembunuhan kepada Brigadir J sebelum insiden penembakan terjadi pada 8 Juli 2022.
“Kami sejak awal mengetahui itu ada informasi bla..bla..bla gitu ya, termasuk juga soal ancaman itu ya,” ujar Choirul Anam dikutip dari wawancara Kompas TV, Jumat (29/7/2022).
Menurutnya, informasi itu didapat dari pihak yang telah mereka periksa di Jambi.
“Saya mendapatkannya dari (pihak saksi) Jambi. Waktu kami datang ke Jambi,” kata Choirul Anam.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News