Berita KKB Papua
Panglima TNI Bicara Soal Penyerbuan KKB Usai Sebut Identitas Pelaku Pembunuhan 11 Orang di Papua
Panglima TNI Bicara Soal Penyerbuan KKB Usai Sebut Identitas Pelaku Pembunuhan 11 Orang di Papua
TRIBUNSUMSEL.COM - Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa bicara soal penyerbuan ke markas KKB Papua.
Hal tersebut tak lepas usai Andika Perkasa menyebut sudah mengetahui identitas pelaku pembunuhan di Papua.
Jenderal Andika Perkasa tegas menyebut jika sudah mengetahui kelompok yang diduga bertanggung jawab atas pembunuhan warga di Kenyam dan Pegunungan Bintang Papua, sepekan terakhir.
Andika memerintahkan seluruh jajaran TNI di Kenyam dan Nduga Papua untuk segera mengumpulkan data intelijen, sejak kejadian di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (16/7/2022) lalu.
Andika mengatakan, pihaknya juga telah menggunakan semua cara untuk mengumpulkan data intelijen terkait peristiwa tersebut, baik yang bersifat teknologi maupun yang non-teknologi.
TNI juga telah bekerja sama dengan Satgas Damai Cartenz Polri di lapangan.
Hal tersebut ia sampaikan usai memberikan pembekalan kepada 102 Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut angkatan ke-69 tingkat III di KRI Bima Suci yang sandar di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: Mahfud MD Pastikan KKB Papua Musuh Rakyat, Sosok Pecatan TNI Jadi Buruan Nomor Satu
Baca juga: Sosok Pecatan TNI Jadi Otak Pembunuhan 11 Warga di Nduga Papua, Yotam Sang Jagal Teroris KKB Papua
"Sejauh ini kita hanya bisa mengumpulkan tentang kelompok yang bertanggung jawab."
"Kalau yang di Kenyam adalah kelompoknya AT inisialnya."
"Kalau yang di Pegunungan Bintang yang terakhir, kemarin Hari Selasa itu kelompoknya MK," ungkap Andika.
Terkait operasi TNI di Papua, kata dia, pihaknya mengatakan tidak bisa asal menangkap atau menyerbu kelompok tersebut.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan tugas sesuai prosedur, dan bisa dipertanggung jawabkan.
"Jadi terus terang bukan hanya kita mau atau tidak, kemudian menyerbu."
"Tetapi yang lebih penting kita tidak boleh salah, tidak boleh salah tangkap, apalagi salah dalam melumpuhkan. Kita harus akurat. Akuntabel," tegasnya.
Sebanyak 11 korban tewas dan dua korban luka-luka, akibat aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022) pekan lalu.
Seorang pendulang emas juga dibunuh oleh KKB di Yahukimo, Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (19/7/2022). (Gita Irawan)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com