Contoh Kajian Literatur Eksplorasi Penyebab Masalah Dalam Lembar Kerja PPG Daljab 2022
Dalam menyelesaikan PPG Daljab 2022 terdapat beberapa tahapan yang harus diikuti di antaranya Pendalaman Materi, kemudian Identifikasi Masalah, dan Ek
Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut adalah contoh kajian literatur eksplorasi penyebab masalah dalam Lembar Kerja PPG Daljab 2022
Dalam menyelesaikan PPG Daljab 2022 terdapat beberapa tahapan yang harus diikuti di antaranya Pendalaman Materi, kemudian Identifikasi Masalah, dan Eksporasi Penyebab Masalah.
Sebagai contoh Kajian Literatul Eksplorasi Penyebab Masalah dikutip dari berbagai sumber.
Baca juga: LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah PPG Dalam Jabatan 2022, Link PDF/Docs Download di Sini
Hasil kajian literatur :
Menurut Jesica (2017) dikarenakan
(1) kebiasaan membaca belum dimulai dari rumah,
(2) perkembangan teknologi yang canggih,
(3) sarana membaca yang minim, dll.
Kompas (2020) menyebutkan bahwa ini dikarenakan
(1) pengaruh sosial media,
(2) Banyaknya hiburan (TV dan Youtube),
(3) Guru dan orangtua kurang mendorong peserta didik untuk rajin membaca,
(4) Sarana/media membaca yang kurang,
(5) Konsep membaca yang diajarkan tidak bervariasi,
(6) Pengaruh game, dll.

Baca juga: PANAS, Razman Nasution Meradang Dituding Gunakan Ijazah Palsu : Muak Saya, Saya akan Korek Kalian
Hasil Wawancara :
1. Ketersediaan buku non akademik yang masih kurang di sekolah.
2. Fasilitas perpustakaan dan pojok báca belum mendukung.
3. Sekolah kurang memiliki program literasi membaca.
4. Pengaruh media sosial dan informasi yang instan.
5. Dll
Baca juga: AKBP Andi Baso Rahman Resmi Jabat Kapolres Ogan Ilir, Disambut Tari Mapak Raje
Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel:
1. Yuli, dkk. (2018) mengatakan kemampuan dasar matematika siswa rendah karena pembelajaran yang diberikan masih berbasis teacher center.
2. Artikel detik.com (2019) mengatakan pelajaran matematika masih menjadi mata pelajaran yang sulit yang dihadapi oleh setiap siswa.
Sumber Wawancara kepada siswa/guru:
1. Peserta didik terhadap pelajaran Matematika dianggap terlalu sulit, rumit, menguras pikiran, dan juga membosankan.
Hal tersebut di atas dapat dipahami terlebih jika pada saat pembelajaran Matematika materi disampaikan dengan cara yang super serius