Berita Nasional
Jubir HTI Komentari Kasus yang Menimpa Brigadir J: Tidak Pernah Ada Kejahatan Sempurna
Kini Tokoh Hizbut Tahrir Indonesia yang mengusung ideologi khilafah yaitu Ustad H.M Ismail Yusanto buka suara mengenai kasus yang dialami Brigadir J.
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEl.COM - Kasus penembakan Brigadir J oleh Bharada E terus mendapatkan banyak opini.
Berbagai pakar mulai menilai bagaimana kasus yang dialami oleh Brigadir J terjadi ada kejanggalan.
Disamping itu banyak kalangan minta Polri agar kasus tersebut dibuka terang benderang.
Kini Tokoh Hizbut Tahrir Indonesia yang mengusung ideologi khilafah yaitu Ustad H.M Ismail Yusanto buka suara mengenai kasus yang dialami Brigadir J.
Baca juga: Irjen Edward Aritonang Sebut Penyidik Ada Beban Periksa Kasus Brigadir J: Tapi Harus Atasi Beban
"Artinya ini ada usaha serius, dilihat dari timnya ini," ujar Ustad H.m Ismail Yusanto, dilansir Youtube Refly HarunRabu (19/7/2022).
'Cuma keseriusan ini baru bisa dibenarkan baru bisa diiyakan, jika hasilnya logic," jawabnya.
Menurutnya kalau logika bukan barang mewah.
"Karena apa logika itu bukan barang yang mewah, barang yang mudah," ujarnya.
Yusanto menilai kalau logika dipahami, didengar dan dilihat.

"Semudah kalau terbakar berarti main api," ujarnya.
Ada ungkapan yang diucapkan oleh Yusanto mengenai kejahatan.
"Tidak ada kejahatan yang sempurna,' ujarnya.
Ia yakin kalau polisi bisa menyelesaikan kasus yang terjadi.
Kini publik menunggu bagaimana kelanjutan kasus Brigadir J dan Bharada E.
Kejanggalan Bertambah, Brigadir J Disebut Tak Meninggal di Rumah Ferdy Sambo, Pelaku Lebih dari Satu
Kejanggalan penembakan Brigadir J oleh Bharada E di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo kembali bertambah.
Kali ini soal lokasi penembakan juga para pelaku kejadian kasus Brigadir J dan Bharada E.
Pihak keluarga tak percaya Brigadir J tewas ditembak Bharada E di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo.
Kuasa hukum keluarga, Kamaruddin Simanjuntak, menduga ada aktor lain yang turut serta melakukan penganiayaan hingga menyebabkan Brigadir J meninggal dunia pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, dugaan mereka berdasarkan luka-luka pada tubuh jenazah Brigadir J.
"Hampir tidak mungkin yang bersangkutan (Bharada E) melakukan ini. Atau setidak-tidaknya menurut perkiraan kami ada terdiri dari beberapa orang, bukan hanya satu orang. Bisa lebih dua atau tiga orang," kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2022).
Menurutnya, setidaknya beberapa pelaku tersebut ada yang berperan menganiaya, melukai dengan senjata tajam dan melakukan penembakan sehingga diduga masuk dalam pembunuhan berencana.
"Jadi dengan banyaknya luka, maka kami sangat yakin ini pembunuhan berencana," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kamaruddin juga menduga jika Brigadir J terlebih dahulu dianiaya sebelum ditembak.
Sebab, menurut logikanya tak mungkin seseorang dihilangkan terlebih dahulu nyawanya sebelum akhirnya dianiaya.
Baca juga berita lainnya di Google News