Sejarah Hari Anak Nasional yang Diperingati Setiap 23 Juli, Berawal dari Gagasan Presiden Ke 2 RI

Berikut sejarah peringatan Hari Anak Nasional yang dirayakan setiap tanggal 23 Juli di tanah air.

Tribun Sumsel
Ilustrasi Hari Anak Nasional. Sejarah Hari Anak Nasional Diperingati Setiap 23 Juli 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Inilah sejarah Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli.

Hari Anak Nasional (HAN) diperingati pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya.

Tahun ini, peringatan hari Anak Nasional memasuki usia yang ke-37 tahun sejak diresmikan di era orde baru.

Lantas bagaimana sejarah Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli?

Sejarah Hari Anak Nasional

Peringatan hari anak nasional berawal dari gagasan Presiden RI kedua, Soeharto.

Dikutip dari tribunnewswiki.com, Hari Anak Nasional dicetuskan oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1984.

Soeharto melihat bahwa anak-anak merupakan aset kemajuan bangsa, sehingga sejak tahun 1984 ditetapkan setiap tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional (HAN).

Adapun kegiatan Hari Anak Nasional dilaksanakan mulai dari tingkat pusat, hingga daerah.

Sementara itu, untuk untuk menunjang kesejahteraan anak serta melindungi hak-hak anak-anak sebenarnya secara hukum dan perundangan, telah banyak hal dilakukan oleh negara.

Diantaranya pemerintah Republik Indonesia seperti telah diundangkannya UU No 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak yang memuat berbagai ketentuan tentang masalah anak di Indonesia.

Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 1989 telah ditetapkan tentang Pembinaan Kesejahteraan Anak sebagai landasan hukum terciptanya Dasawarsa Anak Indonesia 1 pada tahun 1986 sampai 1996 dan Dasawarsa Anak II pada tahun 1996 sampai 2006.

Selanjutnya telah dibentuk juga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

KPAI merupakan insitusi independen guna melakukan pengawasan pelaksanaan upaya perlindungan anak yang dilakukan oleh institusi negara serta melakukan investigasi terhadap pelanggaran hak anak yang dilakukan negara.

Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, Hari Anak Nasional awalnya diperingati pada 6 Juni yang disebut dengan Hari Kanak-kanak.

Kemudian, Dewan Pimpinan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) memutuskan untuk mencabut Hari Kanak-kanak Indonesia, dan menggantinya dengan Pekan Kanak-kanak Nasional Indonesia.

Tanggal Hari Anak Nasional pun kembali berubah menjadi 17 Juni dan diselenggarakan sejak 1951.

Namun, beberapa pihak mempertanyakan alasan ditetapkannya 17 Juni sebagai Hari Anak.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K), Daoed Joesoef, merekomendasikan digantinya Hari Anak-anak Nasional dari 17 Juni menjadi 3 Juli, hari berdirinya Taman Indria sekaligus Hari Taman Siswa.

Di sisi lain, DPP GOPTKI (Gabungan Organisasi Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak Indonesia) mengusulkan untuk mengganti peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli.

Tanggal tersebut disepakati setahun kemudian, 23 Juli 1985, Hari Anak Nasional resmi dirayakan dan tidak berubah lagi hingga saat ini.

Baca juga: Tujuh Cara Untuk Melunasi Jebakan Hutang Pinjol dengan Efektif dan Efisien, Jangan Dibuat Pusing

Baca juga: Cara Memilih Aplikasi Kasir Terbaik Untuk UMKM

Baca juga: 4 Tips Efektif Mengatasi Gugup Berlebihan di Segala Situasi, Agar Sukses Hadapi Tantangan

Demikian sejarah singkat peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli.

Baca artikel dan berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved