Siasati Harga Sayur Naik, Soleha Warga Banyuasin Pilih Langsung Beli Bayam di Kebun

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Sayuran yang mahal di pasar saat ini, membuat warga lebih memilih untuk langsung membeli di kebunnya.

Selain lebih fresh, juga harga jauh dari pasaran.

Menurut Soleha, pembeli sayur di kebun petani di Desa Talang Buluh Kecamatan Kelapa Banyuasin, lebih memilih untuk membeli langsung sayuran di kebun ketimbang di warung ataupun pasar.

Selain harganya lebih murah, juga sayur yang dibeli lebih fresh dan tahan lama saat disimpan.

"Sekarang harga sayur mahal di pasar atau di warung. Lebih baik beli langsung, harganya juga dan bisa dapat banyak dan bisa milih," katanya, Senin (20/6/2022).

Soleha mengaku, sejak sayur mahal di pasar atau di warung ia lebih memilih untuk membeli langsung dengan petani.

Sayur yang di beli biasanya bayam, kangkung bahkan kemangi.

Sedangkan petani sayur Sri Ati mengaku, kondisi sayur yang mahal di pasar belum dirasakan petani.

Karena, harga yang diambil tengkulak ke mereka masih sama seperti harga normal.

"Kalau satu ikat besar isi 20 ikat kecil, harganya Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu. Jadi harganya sama saja, walaupun harga di pasar untuk bayam misalnya Rp 5000 per ikat kecil. Kami belum merasakan kenaikan harga itu," ungkapnya.

Meski harga sayuran naik, namun petani tidak merasakan kenaikan itu, ternyata harga bibit juga mengalami kenaikan yang terbilang drastis.

Petani merasa tak sanggup untuk membeli bibit di toko bibit.

Sehingga, mereka menyiasati membeli bibit dari Surabaya. Harga bibit dari Surabaya masih cenderung terjangkau ketimbang di toko.

Untuk satu kali beli, para petani ini bisa membeli hingga delapan ton bibit.