Berita Sumsel
AIESEC In UNSRI Ajak Pemuda Tingkatkan Kesadaran Perkembangan Digital Melalui Impact Circle
Menurut penelitian, 33% generasi Z menghabiskan lebih dari 6 jam sehari dalam menggunakan ponsel dan jauh lebih sering menggunakan media sosial
TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG- Menurut penelitian, 33 % generasi Z menghabiskan lebih dari 6 jam sehari dalam menggunakan ponsel dan jauh lebih sering menggunakan media sosial dibandingkan dengan generasi pendahulunya.
Bahkan, survei tersebut memaparkan bahwa generasi Z di Indonesia, khususnya, 3 menduduki peringkat tertinggi dalam penggunaan ponsel, yakni 8,5 jam setiap harinya.
Tujuh karakter utama generasi Z meliputi: digital, fear of missing out (FOMO), hiperkustomisasi, terpacu, realistis, WEconomist, dan do-it-yourself (DIY). Berawal dari keresahan orang-orang terutama anak muda yang cenderung suka FOMO atau takut ketinggalan zaman terutama terhadap hal-hal yang sedang tren atauhype.
Anak-anak muda terkadang membuang energi mereka untuk mengikuti tren-tren tersebut tanpa mengetahui sebenarnya apa fungsi dan esensi hal-hal yang mereka kerjakan tersebut.
Mereka cenderung memprioritaskan faktor menjadi trendi ketimbang faktor fungsionalitasnya.
Impact Circle 3.0 kini hadir kembali dengan mengangkat judul #BeginsWithYOUth: How to Keep Up with Digital Growth.
Berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari PBB atauSDGsnomor 8. Tema ini dibagi menjadi 3 topik pembahasan yaitu, Voicing the Technology: Truth and Dare, I Am Ready to Act the Tech Trend,dan jugaRelevance with the Next World-Life Journey.
Sesi pertama dibawakan oleh Dimas Prasetya, Founder dan Creative Director di GOODVIBES Creative.
Dimas merupakan Sutradara yang membuat video indah dengan visual yang memukau dan sangat memperhatikan detail.
Dimas mengisi sesi pertama dengan sub-tema “Voicing the Technology: Truth and Dare”.
la menjelaskanperkembangan digital secara luas dan apa saja nilai-nilai inti yang dibutuhkan generasi Z untuk menghadapi perkembangan digital, seperti data driven, banyak akal/kreatif, selalu mengawasi tren, komunikatif, dan kolaboratif.
Selain itu, la juga menegaskan bahwa ada pilar-pilar lain yang perlugenerasi Z terapkan seperti menjadi objektif, passionate dan inofatif.
Hal tersebut bukanlah hal yang mudah, namun akan memberikan output yang melebihi ekspektasidan bahkan memberikan dampak yang positif.
Sesi kedua dibawakan oleh Pindy Leliany,Product Manager di ULA Company. Pindy membawakan sub-tema “I’m Ready to Act the Tech Trend”’ yang selaras dengan latar belakang yang ia miliki.
Pindy menjalani karir yang mengharuskannya untuk selalu mengikuti tren. Ia menuturkan bahwa generasi Z harus sudah siap menghadapi masa depan, selalu mau belajar, selalu mencoba hal-hal yang baru, serta selalu ingin tahu.
Sebelumnya ia mengenyam pendidikan Sarjana Hubungan Internasional namun banting setir kedunia marketing. Pindy juga menegaskan bahwa generasi Z harus berani maju, mencoba, dan menjelajah.
Sesi terakhir dibawakan oleh Rhezandra Priatama, Chief Technology Officer (CTO) Kariermu.
Selaras dengan apa yang ia lakukan, pada sesi ini Rheza memaparkan sub-tema “Relevance with the Next World-Life Journey” dimana ia menjelaskan bagaimana teknologi memberi dampak di kehidupan secara personal maupun profesional.
la juga menegaskan problematika hingga kesempatan di dunia industri teknologi.
Pada akhir acaradelegetes atau peserta acara mengisi sesi “What Have YOUth Learn” dimana mereka menyampaikan hal-hal apa saja yang mereka dapat selama acara serta dilanjutkan dengan pemberian hadiah-hadiah menarik kepada peserta-peserta yang aktif selama acara berlangsung.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dengan semua pengisi acara.
Mengenai AIESEC in UNSRI
AIESEC merupakan organisasi pemuda internasional yang hadir di lebih dari 126 negara, salah satunya di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, AIESEC telah berdiri selama lebih dari 30 tahun dan telah tersebar di 26 Universitas.
AIESEC in UNSRI sendiri merupakan Local Committe yang anggotanya mencangkup mahasiswa Universitas Sriwijaya dan Politeknik Negeri Sriwijaya.
Setiap semester, AIESEC in UNSRI mengadakan proyek sosial yang dilaksanakan berdasarkan poin-poin SDGs yang telah ditetapkan oleh PBB.
Proyek sosial ini diikuti oleh puluhan mahasiswa asing dari berbagai negara dan juga mahasiswa lokal Palembang dari berbagai Universitas.
Setiap proyek sosial berlangsung selama 6 minggu.
Tujuan diadakannya proyek sosial ini sendiri adalah untuk mengembangkan leadership anggota dan juga turut berpartisipasi dalam pembangunan Kota Palembang.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai AIESEC in UNSRI silahkan hubungi bagian ExternalRelations AIESEC in UNSRI.
Baca berita lainnya langsung dari google news