Penyiraman Air Keras di Kertapati

Polisi Kejar Pelaku Penyiraman Air Keras di Kertapati, Korbannya Satu Keluarga

Polisi langsung bertindak mencari pelaku yang melakukan penyerangan dan penyiraman air keras kepada satu keluarga dan dua orang warga.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib mengemukakan polisi masih mengejar pelaku penyiraman air keras di Kertapati, Jumat (3/6/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polisi langsung bertindak mencari pelaku yang melakukan penyerangan dan penyiraman air keras kepada satu keluarga dan dua orang warga.

Diketahui korban telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kertapati hari ini, Jumat (3/6/2022).

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib mengatakan pihaknya sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Pelaku masih kami kejar kami targetkan anggota secepatnya harus dapat. Korban sudah membuat laporan di Polsek, " kata Ngajib saat dijumpai.

Ia menerangkan kejadian tersebut diduga berawal dari adanya kesalahpahaman antara korban dengan pelaku.

"Terjadi miss komunikasi antara pelaku dan korban sehingga terjadi perkelahian lalu korban dikejar. Namun warga sekitar juga terkena siraman air keras, " ujarnya.

Karena mengancam keselamatan masyarakat, pelaku akan diberi tindakan keras jika melawan aparat saat diamankan.

"Pelaku sudah mengganggu keselamatan masyarakat. Saya akan beri tindakan tegas jika kedapatan melawan, " tegasnya.

Baca juga: Simpan 500 Gram Sabu, Tanto Ngaku Baru Pertamakali Jadi Kurir, Ditangkap di Palembang

Satu keluarga disiram air keras di Kertapati. Tujuh orang dan lima di antaranya satu keluarga warga  di Lorong Banten RT 21, Kelurahan Kemas Rindo, Kertapati Palembang terkena serangan menggunakan air keras oleh orang tak dikenal (OTD) yang berjumlah sekitar 20 orang pada Kamis malam, (2/6/2022) sekitar pukul 20:30 WIB.

Rata-rata korban mengalami luka bakar akibat disiram air keras oleh sekelompok orang yang diperkirakan masih usia remaja.

Korban yakni Astari (45), Meni (54), Maleha (58), Astari (63), Syahriani (13), Deni (17), dan Zamzami. Selain ketujuh korban tersebut, ada juga seorang bayi yang terkena percikan air keras di tangannya.

"Kami diserang orang tidak dikenal jumlahnya sekitar 20 orang ada yang masih remaja dan juga dewasa, " kata Astari saat dijumpai di lokasi, Jumat (3/6/2022).

Kejadian tersebut terjadi setelah waktu salat Isya, dimana awalnya memang ada sekelompok orang yang sedang berkelahi seusai Maghrib.

Lalu orang tersebut datang kembali saat mengejar salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi. Selain membawa air keras para pelaku juga terlihat membawa senjata tajam berupa parang dan pedang.

"Yang dikejar oleh sekelompok orang itu si Deni, tak tahu masalahnya. Dia kena duluan disiram air keras. Lalu masuk ke lorong kami disiram-siramnya air keras secara acak ke arah kami, " jelasnya.

Astari sendiri mengalami luka di bagian wajah dan leher nya akibat siraman air keras.

Usai kejadian para korban dirawat di rumah sakit. Dan kini sudah membuat laporan di Polsek Kertapati.

"Ada yang ke RS BAri, RS Muhammad Hoesin dan RS muhammadiyah. Ini sekarang masih membuat laporan di Polsek Kertapati, " katanya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved