Berita Banyuasin
Cerita Waydi, Petani Cabai di Banyuasin Tak Pernah Rasakan Harga Melambung Tinggi
Petani Cabai di Desa Tanjung Sari Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin tak merasakan tingginya harga melambung tinggi di pasaran
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Saat harga cabai sedang melambung tinggi di pasaran, petani cabai yang ada di Desa Tanjung Sari Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin tak merasakan dampaknya.
Hal ini, karena petani sudah melakukan pemanenan sejak seminggu yang lalu.
Namun tiba-tiba harga melabung tinggi.
Petani cabai juga terkejut dengan kenaikan harga cabai yang begitu drastis.
"Itulah yang jadi keluhan kami, ketika panen harga cabai jatuh. Ketika sudah panen, harga malah naik drastis. Jadi, kami tidak terasa harga cabai," ujar Waydi ketika ditemui di kebunnya, Jumat (3/6/2022).
Waydi mengaku, harga cabai yang melambung tinggi, membuatnya kecewa.
Karena, tingginya harga cabai yang tiba-tiba tanpa bisa dirasakan sama sekali.
Untuk menghilangkan rasa kekecewaan, membuat Waydi memutuskan untuk menanam timun.
Baca juga: Pedagang Pasar Pangkalan Balai Banyuasin Akan Direlokasi ke Pasar Cangkring
Disela-sela pohon cabai, ditanamnya batang timun.
"Sebagai obat pelipur lara. Karena, harga timun lumayan cukup mahal perkilonya bisa Rp 5.000. Buahnya sedikit tetapi berat, selain itu juga bisa tahan lama," pungkasnya.
Berita Banyuasin Terbaru
Berita Banyuasin Hari Ini
Berita Banyuasin Terkini
Keluhan Petani Cabai di Banyuasin
Pria Paruh Baya Warga Sukomoro Banyuasin Tewas tak Wajar, Korban Ditemukan Ibu Kandung |
![]() |
---|
Gaji PPS Pemilu 2024 Perbulan di Banyuasin, Ketua dan Anggota PPS Selisih Rp 200 Ribu |
![]() |
---|
Tahan Cuaca Tidak Menentu, Petani di Banyuasin Pilih Dua Tanaman Ini |
![]() |
---|
5 Jam Tempuh Perjalanan Air, Sahabat Pedalaman Bantu Sembako Warga Perairan Banyuasin |
![]() |
---|
Cerita Serang Jukung di Perairan Banyuasin Sumsel, Tempuh Angin Badai Demi Nafkah Keluarga |
![]() |
---|