Berita Viral

Bikin Geger, Setelah Kedubes Kini Universitas di Inggris Unggah Poster 2 Wanita Berkerudung Ciuman

Bikin Geger, Setelah Kedubes Kini Universitas di Inggris Unggah Poster 2 Wanita Berkerudung Ciuman

ist
2 Wanita Berkerudung Ciuman 

TRIBUNSUMSEL.COM - Setelah Kedubes Inggris bikin geger geden Indonesia karena mengibarkan bendera LGBT.

Kali ini universitas di London mendapat kecaman dari komunitas muslim setempat pasca mengunggah poster kontroversial ke media sosial.

Poster ini berisi ilustrasi 2 wanita berhijab yang sedang dalam posisi ciuman.

Pihak universitas mengatakan bahwa postingan tersebut merupakan bentuk dukungan kepada anggota LGBTQ+ dunia.

DIlansir dari lfpress.com, Rabu (18/5/2022), Western University mengunggah poster yang bersangkutan tepat pada Hari Internasional Melawan Homophobia, Transphobia, dan Biphobia (IDAHOTB).

IDAHOTB diperingati oleh sejumlah negara barat setiap tahunnya pada tanggal 17 Mei.

Akan tetapi, metode yang digunakan oleh Western University menuai kritik dari komunitas muslim London.

"Kami menghargai hak-hak siapa saja yang dilindungi undang-undang HAM... Kami menghargai tujuan (poster) untuk mempromosikan inklusi," kata Iman Abd Alfatah Tawakkal, salah satu pemuka agama lokal.

"Akan tetapi, poster ini melakukan hal yang sebaliknya," lanjut Iman.

Poster yang dimaksud mengandung tulisan: Rayakan Kekuatan Cinta.

Di bawah tulisan itu tampak beberapa ilustrasi pasangan kekasih dari berbagai ras dan kebudayaan.

Salah satunya, di bagian pojok bawah, dua orang wanita mengenakan hijab sedang dalam posisi ciuman.

Iman mengaku bahwa hal yang dipermasalahkan oleh komunitas muslim London bukanlah esensi dari poster itu sendiri.

Tapi justru keputusan universitas untuk memasukkan ilustrasi perempuan muslim dalam situasi yang 'tidak pantas'.

Kontroversi ini memicu munculnya petisi yang menuntut Western University untuk menghapus penggambaran perempuan muslim pada poster yang bersangkutan.

Pada hari Rabu (18/5/2022) pekan lalu, petisi ini telah ditandatangani lebih dari 2000 orang.

"Sekali lagi dijelaskan bahwa ini bukanlah serangan terhadap komunitas LGBTQ+, kami mengakui keberadaan mereka," tulis pengaggas petisi.

"(Hanya saja) apa yang digambarkan sangat tidak sopan, tidak sensitif, dan sama sekali tidak peka terhadap komunitas Muslim pada umumnya."

Terakhir dikabarkan, pihak Western University akhirnya memutuskan untuk menghapus gambar itu dari media sosial mereka.

"Kami percaya bahwa hal ini menghadirkan kesempatan untuk diskusi yang tulus dan bijaksana tentang bagaimana kami dapat mendukung anggota komunitas Muslim Queer," kata Opiyo oloya, pengawas keragaman di Western University.

"Untuk mempromosikan diskusi itu, kami telah menghapus gambar dari postingan agar tidak mengalihkan perhatian dari percakapan penting ini." jelasnya.

 

Artikel ini telah tayang di Serambi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved