Berita Palembang
Sedihnya Calon Pengantin di Palembang Batal Menikah, Mempelai Pria Tidak Hadir
DH (16) Calon Pengantin di Palembang Batal Menikah, Mempelai Pria Tidak Hadir, begini ceritanya
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Tangis pilu tak bisa dibendung DH (16) lantaran harapannya membangun biduk rumah tangga bersama sang pujaan hati batal terwujud.
Sebab tepat dihari akad nikah bersambung resepsi yang sudah direncanakan, Minggu (22/5/2022), sang mempelai pria bersama keluarganya sama sekali tidak hadir ke tempat acara.
Saat ditemui Tribunsumsel.com di kediamannya yang juga direncanakan sebagai tempat acara, tak banyak kata yang terucap dari D.
Matanya masih terlihat sembab habis menangis.
Dia juga tidak sanggup berkata-kata dan kembali menangis terisak saat akan mengungkapkan perasaannya saat ini.
"Sedih," katanya menangis lirih seraya berusaha menghapus air matanya.
Diketahui, D sudah mempersiapkan diri untuk menikah dengan sang kekasih yang sejak bulan Desember 2021 lalu dipacarinya yakni AAH (17).
Dari pantauan Tribunsumsel.com, di depan kediaman D terpasang empat unit tenda khas acara pernikahan dengan memadukan warna putih dan biru.
Lengkap pula sebuah panggung yang semestinya digunakan sebagai tempat duduk kedua pengantin serta orang tua mereka selama acara berlangsung.
Layaknya acara pernikahan, berbagai persiapan juga terlihat jelas di rumah ini.
Termasuk kursi bagi tamu undangan terlihat di tempat acara.
Namun kursi-kursi itu sudah ditumpuk rapi dan siap dikembalikan ke pemilik jasa tenda.
Sedangkan acara pernikahan D yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan D (36) dan RS (35) batal terwujud.
"Kami sakit hati," kata RS yang mengungkapkan dirinya tak sanggup melihat kesedihan sang anak.
Selain kesedihan mendalam, rasa malu lantaran undangan sudah tersebar juga amat dirasa D dan keluarganya.
Bahkan D juga terpaksa tetap naik ke atas panggung tanpa didampingi mempelai pria.
Tindakan itu dilakukan untuk menghormati sekitar 200 tamu undangan yang sebelumnya sudah diundang jauh-jauh hari.
"Makanya kami tidak terima, kami akan bawa kasus ini ke jalur hukum," tegas RS.
Sempat Chat
RS (35) ibu D mengungkapkan rasa sakit hatinya atas perbuatan AAH.
"Bukan cuma sama dia (AAH), saya juga sakit hati sama orang tua dan keluarganya. Tidak ada satupun perwakilan keluarga dia yang datang," ujar RS saat ditemui Tribunsumsel.com
Sebenarnya, keluarga D sudah tahu bahwa AAH tak akan datang ke acara pernikahan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari tersebut.
Tepat disatu hari sebelum acara berlangsung atau tepatnya, Sabtu (21/5/2022) keluarga D mendapat kabar bahwa AAH sudah kabur ke kawasan Bandung.
Informasi ini didapat dari teman AAH.
"Dia minggat ke Bandung bawa tas besar. Tapi lucu, ibunya tidak tahu kalau anaknya pergi bawa tas besar. Itu tidak masuk akal bagi kami. Masak dia tidak melihat lemari anaknya kosong," ujarnya.
"Kabar yang kami dengar, dia sudah pergi hari jumat. Temannya baru cerita semalam," lanjutnya.
Setelah dilakukan musyawarah keluarga, akhirnya disepakati acara tetap akan digelar esok hari.
Sebab 200 undangan sudah terlanjur disebar sehingga keluarga menilai acara tidak mungkin dibatalkan.
"Anak saya terpaksa naik ke atas panggung karena undangan sudah disebar. Acara tadi untuk menghormati tamu undangan. Semestinya hari ini akad plus resepsi," ujarnya.
Keluarga D menduga tindakan nekat AAH lantaran dipicu kekesalan sebab tak terima sepeda motor kesayangannya digadai oleh orang tuanya untuk tambahan biaya pernikahan dengan D.
Kekesalan itu lalu disampaikan AAH kepada D melalui pesan Whatsapp.
"Sekitar seminggu lalu, dia ngechat D. Dia bilang gara-gara kamu , motorku digadai orang tuaku untuk biaya nikah. Kamu pulangkan uang itu, saya tidak mau nikahi kamu. Artinya dia kesal, motornya digadai orang tuanya gara-gara untuk biaya nikah," ucapnya.
Tak cukup sampai disitu, setelah menyampaikan kekesalannya, AAH juga memblokir kontak D.
Menurut RS, pernikahan D memang kurang mendapat restu dari orang tua AAH, calon besannya.
Hal itu juga yang diduga menjadi alasan bagi orang tua AAH menolak membiayainya secara penuh pernikahan anaknya tersebut.
Meski orang tua AAH diketahui sama-sama berstatus ASN.
Baca juga: Apriyadi Belum Dilantik Jadi Pj Bupati Muba, Ini Penjelasan Gubernur Herman Deru
Sementara RS dan suaminya sendiri mengaku, tidak bisa menolak anaknya yang minta untuk dinikahkan lantaran mereka sudah suka sama suka.
"Mereka itu (orang tua AAH) katanya memang mau mantu sarjana, sedangkan anak saya bukan sarjana," ucapnya.
Atas tindakan AAH yang dirasa sudah sangat membuat malu, keluarga D berencana membawa kasus ini ke jalur hukum.
"Tidak ada kata damai. Kami benar-benar sakit hati. Saya mau dia dan keluarganya dapat hukuman setimpal dengan rasa malu keluarga kami," tegasnya.