Berita Selebriti
Merinding! Sang Pengelola Rowo Bayu Bongkar Cerita Asl KKN Desa Penari, Berawal Beri Bingkisan
Tengah Heboh Film layar lebar yang berjudul KKN di Desa penari. Film tersebut yang menceritakan film bergenre horor.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM- Tengah Heboh Film layar lebar yang berjudul KKN di Desa penari.
Film tersebut yang menceritakan film bergenre horor.
Hal itu wajar karena film KKN di Desa Penari itu diangkat dari kisah nyata yang dialami mahasiswa KKN pada tahun 2008 lalu.
Namun tentu banyak publik yang belum mengetahui letak Desa dan siapa mahasiswa yang terlibat dalam cerita tersebut.
Belum lama ini, seorang penjaga sekaligus pengelola Rowo Bayu, Sudirman meyakinkan bahwa tempat yang dikelolanya itu adalah lokasi asli KKN di Desa Penari.
Sudirman mengatakan bahwa berdasarkan dengan catatan tahun dan tanggal KKN di Rowo Bayu dan beberapa kejadian yang serupa dengan kisah KKN di Desa Penari. Dikutip dari akun @viral62com, Kamis (19/5/2022).

Ia melanjutkan bahwa kisah Desa Penari diangkat dari kisah KKN tahun 2008 yang terdiri dari enam mahasisiwa dari Surabaya.
"Cerita Desa Penari diangkat dari kisah KKK tahun 2008, itu ada enam mahasiswa dari Surabaya," ungkapnya
Sudirman mengatakan dalam studi kasus terdapat dua mahasiswa yang ada ikatan asmara sehingga dalam menjelajah tersebut keluar situs.
"Nah dalam studi kasusnya dua remaja ini ada ikatan asmara, sehingga dalam menjelajah itu tidak di situs, (tapi) keluar situs. Agak di utaranya," katanya.
Namun saat diperjalanan bertemu sama seseorang yang kemudian menyuruhnya untuk mampir ke rumahnya diberi suguhan jamu dan makanan.
"Disitu ketemu sama sesorang, diajak mampir ke rumahnya. sampai di rumahnya siberi suguhan jamu, makanan." terangnya
Lantas mahasiswa ini bertanya nama desa ini.
"Dan ceritalah 'ini desa apa? si mahasiswanya tanya. Dan dijawablah 'ini Desa Penari'," sambungnya
Ketika kedua mahasiswa ini hendak pulang, ia lantas diberi bungkusan yang dibungkus dengan kertas.

"Karena sudah sore dia pamit pulang, diberi bingkisan bagus, kemasannya pakai kertas koran, dimasukkan didalam tas, kemudian dibawalah pulang." terangnya
Kedua mahasiswa ini bercerita ke teman-temannya jika ada Desa ada yang bernama Desa Penari.
"Langsung ke wisata Rowobayu dibawah tiang bendera itu ada bundaran bangunan temannya sudah kesitu, ceritalah mahasiswa ini bahwa dari atas dan ada desa, namanya desa Penari," jelasnya
Namun, teman-temannya tak percaya dengan adanya Desa tersebut.
Lantas mahasiswa ini menujukkan bingkisan yang diberi oleh seseorang tersebut.
"Temannya protes, gak mungkin gak ada desa, ini saya diberi oleh-oleh ayo dibuka," ungkapnya
Saat dibuka tak disangka bungkus bingkisan tersebut berubah menjadi bungkus daun talas.
Yang mengejutkan lagi isinya kepala kera yang baru di potong.
"Begitu dibuka ini ternyata bukan lagi bungkus koran kertas tapi daun talas, pas dibuka isinya kepala kera baru di potong," jelasnya
Melihat itu, mahasiswa laki-laki ini sontak pingsan dan beberapa hari meninggal dunia.
"Si mahasiswa ini langsung pingsan dalam beberapa hari kemudia meninggal," ungkapnya
Tak lama kemudian, wanita ini juga meninggal dunia.
"Kemudian ceweknya disusul satu bulan kemudian," sambungnya
"Itu cerita yang sesungguhnya drai versi kepala Desa Rowobayu." tutupnya.