Berita Nasional

Emak-emak, Mahasiswa dan Buruh Hari Ini Demo di DPR, Ini Tuntutan Mereka

Pihak kepolisian menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait akan adanya aksi demontrasi yang rencananya akan digelar oleh mahasiswa, buruh hingga aktivis

Tribunsumsel.com/Khoiril
Ilustrasi Demo 

TRIBUNSUMSEL.COM - Demo besar-besaran akan terjadi di DPR hari ini.

Pihak kepolisian menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait akan adanya aksi demontrasi yang rencananya akan digelar oleh mahasiswa, buruh hingga aktivis di depan Gedung MPR/DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2022).

"Sudah disiapkan sesuai SOP," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta saat dikonfirmasi, Kamis (19/5/2022).

Meski begitu, Purwanta tidak membeberkan lebih rinci terkait rekayasa lalu lintas seperti apa yang akan dilakukan oleh aparat kepolisian.

Dia hanya menyebut rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan sifatnya situasional tergantung kondisi di lokasi.

Di samping itu, bakal ada 500 orang yang akan datang ke gedung parlemen itu untuk melakukan aksi unjuk rasa sesuai dengan surat pemberitahuan.

"500 orang, mungkin bisa tambah bisa juga kurang," ucap Purwanta.

Untuk informasi, Komite Rakyat Lawan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KRL-KKN) menggelar aksi demonstrasi sebagai tindak lanjut dari acara Konsolidasi Nasional Rakyat Indonesia (KNRI) yang berlangsung pada 10-12 Mei di Taman Wiladatika, Cibubur.

KNRI dihadiri elemen mahasiswa, pelajar, akademisi, aktivis 98, buruh, petani, guru honorer, warga korban tambang, pegawai honorer, nelayan, kaum profesional, emak-emak, para aktivis, para advokat, dan lain-lain.

Dalam hal ini, mereka akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat pada Kamis (19/5/2022).

Setidaknya ada 17 tuntutan yang disuarakan KRL-KKN dalam aksi demo hari ini. Beberapa di antaranya menyoroti sejumlah permasalahan negara seperti banyaknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di jajaran pemerintahan dan persoalan mahalnya harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, gas, bahan bakar minyak (BBM), dan listrik.

Kemudian, mereka menuntut pemerintah agar mengangkat guru dan pegawai honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), serta menuntut dibatalkannya semua produk undang-undang yang dibuat secara ugal-ugalan.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved