Berita Viral

Denny Siregar Nasehati Ustadz Abdul Somad Agar Ubah Perilaku, Usai Ditolak Masuk Singapura

Denny Siregar meminta kepada Ustaz Abdul Somad agar tidak serta-merta menyalahkan pemerintah Singapura terkait insiden pengusiran yang viral di media

IG Denny Sirregar
Kini dalam akun instagram Denny Siregar ia memposting poster Novel Bamukmin bersama dirinya bakal bertinju, Selasa(19/4/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Publik Indonesia geger geden setelah tahu Singapura menolak Ustadz Abdul Somad masuk ke Singapura.

Alasan Singapura melarang Somad masuk karena UAS kerap kali berceramah tentang jin kafir.

Mengetahui UAS ditolak masuk, influencer papan atas Indonesia Denny Siregar meminta kepada Ustaz Abdul Somad agar tidak serta-merta menyalahkan pemerintah Singapura terkait insiden pengusiran yang viral di media sosial.

Denny menyebut, sebagai negara, Singapura memiliki kebijakan sendiri, termasuk melarang UAS masuk ke negara itu.

Ia justru meminta UAS untuk melihat ke dalam diri sendiri mengenai perbuatannya yang selama ini dia lakukan hingga berujung pencekalan itu.

"Mad, kalo lu dilarang masuk negara orang, jangan salahkan negara itu. Mereka punya otoritas. Mereka yang punya rumah, ya terserah mereka lah mau masukin siapa atau larang siapa.. Mending perbaiki diri lu aja, mad. Bener gak perilaku lu selama ini. Kenapa kok orang males liat elu," tulis Denny Siregar dikutip dari akun twitter pribadinya, Rabu (18/5/2022)

"Singapura itu emang keras banget sama yang radikal-radikal agama. Bahkan di sana kabarnya, cukup dgn UU terorisme mereka, bicara tentang agama dalam bentuk kekerasan sudah ditangkap. Jadi, kalo si Somad itu ditolak masuk Singapura, itu berarti mereka merekam jejak radikalisme di orang itu," imbuh Denny.

Sementara itu, Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah menyayangkan sikap pemerintah Singapura yang melarang ustaz Abdul Somad masuk ke negaranya dengan berbagai tudingan, di antaranya tuduhan ekstrimis kepada dai kondang itu.

Keputusan pemerintah Singapura itu, dikatakan Fahri, bisa mengganggu hubungan antar-negara di ASEAN.

"Menolak perjalanan pribadi seorang biksu Myanmar atau pendeta Singapura atau Ustadz Indonesia bukanlah sebuah tindak keimigrasian yg beradab. Apalagi jika perjalanan itu murni perjalanan wisata dengan perempuan dan anak bayi di bawah 1 tahun. Ini melanggar nilai2 dasar ASEAN," tulis Fahri Hamzah dalam sebuah utas di Twitter, dikutip pada Rabu (18/5/2022).

Fahri Hamzah menilai, dalam prinsip keimigrasian modern, pelayanan imigrasi sejatinya mempermudah silaturahim antar-sesama manusia yang berada di satu negara dengan yang berada di negara lainnya.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKota

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved