Panduan Mudik 2022
Jalinsum Palembang-Sekayu Rusak Banyak Lubang, Pengendara Diimbau Batasi Kecepatan
Jalinsum Palembang-Sekayu rusak banyak lubang.Kerusakan jalan mulai tampak sejak melintasi wilayah Kayuara Kuning (Banyuasin) hingga ke Betung.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Jalinsum Palembang-Sekayu rusak banyak lubang. Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di wilayah Banyuasin dan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan masih banyak terdapat titik kerusakan.
Kerusakan jalan berupa lubang yang bertebaran di sepanjang ruas Pangkalan Balai (Banyuasin) hingga ke Sekayu (Musi Banyuasin).
TribunSumsel.com dan Sripoku.com pun menelusuri ruas jalan sepanjang 79,8 kilometer ini dalam rangka liputan persiapan mudik 2022.
Kerusakan jalan mulai tampak sejak melintasi wilayah Kayuara Kuning (Banyuasin) hingga ke Betung.
Setelah melewati Betung dan memasuki Kabupaten Musi Banyuasin, kerusakan jalan masih banyak dijumpai.
Salah satu titik kerusakan jalan terparah di Musi Banyuasin ada di wilayah Desa Bailangu, Kecamatan Lais.
Saat melintasi wilayah ini, kendaraan tim liputan beberapa kali melaju zig-zag karena menghindari lubang.
Baca juga: KMA 2022 Pecahkan Rekor MURI Miniatur Jembatan Ampera dari Rangkaian Bolu Kojo Tebanyak
Sepanjang ruas Pangkalan Balai-Sekayu, tak hanya kendaraan minibus, namun juga bus AKAP dan truk tonase tinggi banyak yang melintas.
Menurut warga, kondisi jalan ini telah berlangsung sejak dua tahun terakhir.
"Memang banyak kendaraan besar yang lewat sini. Jalan juga makin lama makin hancur," kata Refli, seorang pedagang ikan salai di Bailangu, Selasa (19/4/2022).
Dilanjutkannya, ada upaya perbaikan jalan dengan tambal sulam namun kerusakan kembali terjadi.
"Pernah beberapa kali jalan dikeruk, ditambal, terus rusak lagi. Kalau sekarang belum kelihatan (tanda-tanda jalan) mau diperbaiki lagi," kata Refli.
Sementara driver tim liputan TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Slamet Ramelan menyarankan agar pengendara yang melewati ruas Pangkalan Balai-Sekayu, agar membatasi kecepatan.
"Kecepatan kendaraan lebih baik dibatasi di kisaran 40 sampai 50 kilometer per jam. Biar lambat asal selamat," ucap Slamet.
Baca berita lainnya langsung dari google news.