Berita Viral

Viral Video Seorang Ibu Nangis Ketahuan Mencuri di Minimarket Kepergok Karyawan, Totalan 3 Juta

Baru-baru ini tengah heboh jadi sorotan publik sebuah video ibu-ibu yang ketahuan mencuri di salah satu minimarket Kramat Dukupuntang Cirebon.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Instagram/@pakde.brengos
Seorang Ibu-ibu Nangis Ketahuan Mencuri 

TRIBUNSUMSEL.COM- Viral video ibu-ibu ketahuan mencuri di salah satu minimarket Kramat Dukupuntang Cirebon dipergoki pegawai, Minggu (20/3/2022).

Saat karyawan minimarket mengetahui aksi ibu-ibu yang mencuri tersebut, karyawan tersebut sontak memarahinya.

Lalu ibu-ibu tersebut menangis-nangis meminta maaf atas aksi pencuriannya tersebut.

Video aksi mencuri disalah satu minimarket ini dibagikan akun @pakde.brengos, Senin (21/3/2022), dalam unggahan video tersebut terlihat seorang ibu-ibu yang mengenakan pakaian berwarna kuning yang senada dengan hijab, sedang duduk di atas motor dan mengenakan helm hitam.

Ibu-ibu tersebut meminta maaf sembari menangis hingga memeluk karyawan yang mengetahui aksinya tersebut.

Terlihat juga dalam video ini terdapat puluhan barang yang dicurinya dengan menggunakan kantor plastik hitam.

Diketahui pencurian yang dilakukan ibu-ibu tersebut diperkirakan mencapai kisaran harga Rp 3 jutaan.

"Totalan 3 juta loh ini, bukan 100 atau 200 ribu" ungkap karyawan

"Gaji saya di potong bu buat bayar kayak gini" lanjutnya

Dalam unggahan tersebut juga sontak dibanjiri berbagai komentar warganet.

"Motorny bagus tp nguntil, bu gadai aj motorny" tulis akun @amel

"Di tindak aj,masalh nnti d bui atau enggk yg pnting kasih efek jera aj biar gk nglakuin lagi." tulis akun @m.yulandar

"Dan kalo ada barang yg ilang biasanya para pegawai lo yg patungan buat ganti rugi kata temwnku yg jd kasir Alf.... Dasar emang pengutil kyak gini" tulis akun @d.i.a

"Tukang ngutil itu penyakit bkan krn kepepet, klw kepepet knp gk d jual aj tu motor. Hrs d beri pelajaran biar jera" tulis akun @susantieka

"Laporin aja sih … maling kok melas melas …. Pas nyolong ga mikir apa dia ngerugiin orang lain" tulis akun @angkringan99

Kisah Nenek 60 Tahun yang Mencuri 3 Buah Tahu di Pasar

 Kasus pencurian masih sering terjadi di Indonesia.

Hal itu bahkan kini kembali terjadi lagi.

Diketahui, hal tersebut dilakukan oleh nenek berinsial S (60).

Tapi ternyata, polisi tidak memenjarakan nenek S (60) yang ditangkap dan dilaporkan karena mencuri tiga buah tahu di Pasar Kleco Solo, Sabtu (5/3/2022).

Barang yang dicuri nenek itu milik pedagang di pasar yang berada di Jalan Ahmad Yani, Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Kapolsek Laweyan Kompol Bobby A. Rahman mengatakan, nenek tersebut tertangkap tangan saat mengambil 3 biji tahu di sebuah toko di dalam pasar.

Pemilik toko yang mengetahui hal tersebut, kemudian melaporkan kepada satpam pasar.

"Kami mendapatkan laporan dari Satpam pasar, dan anggota kami mendatangi Pasar Kleco," terang dia kepada TribunSolo.com.

Bobby menuturkan, dari hasil interogasi, nenek tersebut nekat mencuri tahu untuk makan.

S diketahui hanya bekerja serabutan di kawasan pasar dengan pendapatan yang pas-pasan.

Melihat kenyataan di lapangan itu, Bobby menekankan, jika polisi mengupayakan untuk memberikan restorative justice atau penyelesaian pidana dengan mediasi.

 "Karena kerugian dan barang buktinya tidak seberapa nilainya, saya upayakan penyelesaian melalui mediasi antara korban dan pelaku disaksikan dua orang saksi," ucapnya.

Dia menjelaskan, dengan restorative justice ini, maka penyelesaian kasus dilakukan di luar proses peradilan.

Terlebih korban sudah menerima keputusan itu, lantaran kerugian tidak banyak.

Bahkan rencananya Senin (7/3/2022) besok, pihak Polsek akan kembali mendatangi sang nenek.

"Kita ingin mengetahui apakah nenek tersebut benar-benar tidak mampu. Kalau iya, nanti kami ingin memberikan bantuan," harap dia.

Baca juga: Mata Berkaca-kaca, Kagetnya Ibu Ini saat Mendengar Anaknya Dibebaskan Meski Terbukti Curi HP

Baca juga: Curi Alat Permainan Mangkuk Putar di TK PAUD, Pria Pengangguran Diringkus

Sudah Nenek Tetap Membuat Tempe

Pembuatan Tempe Kedelai Tradisional masih dipertahankan Mbah Rejo.

Pasangan Kakek Nenek dari Dukuh/Desa Denggungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali ini tetap menggunakan daun pisang untuk membungkus Tempe Kedelai ini.

Mbah Rejo mengaku produksi tempe tradisional ini sudah dia lakoni sejak 52 tahun.

"Saya bikin tempe ini sudah sejak tahun 1970 lalu," ujarnya, kepada TribunSolo.com, Kamis (17/2/2022).

Sejak saat itu dia tak pernah mengganti bungkus daun pisang pada tempenya untuk menjaga kualitas rasa.

Sebab, banyak pelanggan yang tetap ingin merasakan tempe yang terbungkus dari daun pisang ini.

"Kan rasanya beda sama yang dibungkus plastik. Dan kalau dibungkus plastik pelanggan pasti akan lari," ujarnya.

Tempe ini dibuat oleh Mbah Rejo Kakung dan Putri.

Keduanya terus kompak dalam membuat tempe ini.

Dalam sehari sedikitnya 2 ribu tempe dihasilkan.

"Bikinnya hari ini, besok lusa baru dijual ke pasar. Saya jual ke solo," ujarnya.

Dua ribu tempe ini bisa terjual dalam waktu singkat.

Hanya butuh 2-3 jam untuk menghabiskan tempe ini.

"Jam 9 pagi sudah habis. Karena yang minat tempe tradisional ini masih sangat tinggi," ujarnya.

Mbah Rejo tak bisa berbuat banyak dengan kenaikan harga kedelai saat ini.

Pasalnya jika menaikan harga jual, pelanggan tidak mau.

"Ya dikurangi dikit takarannya. Harganya tetap Rp 500 per biji," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved