Berita Nasional
Jenderal Andika Perkasa Kini Marah Besar Usai Dibohongi Danpos Gome, Akibatkan 3 Prajurit TNI Gugur
Serangan kelompok separatis di Pos Koramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua beberapa waktu lalu menjadi perhatian serius Panglima TNI Jenderal Andika.
TRIBUNSUMSEL.COM - Pemerintah telah menetapkan KKB sebagai organisasi teroris.
Hal tersebut tak lepas atas sejumlah ulah yang dilakukan kelompok ini.
Dan kali ini, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasapun marah besar.
Serangan kelompok separatis di Pos Koramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua beberapa waktu lalu menjadi perhatian serius Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Pasalnya, Komandan Pos Gome diduga melakukan kebohongan yang menyebabkan peristiwa fatal berujung 3 prajurit TNI gugur.
Jenderal Andika Perkasa pun meminta kasus tersebut segera dituntaskan.
Jenderal Andika Perkasa memerintahkan kepada jajarannya supaya memeriksa Danpos Gome sebagai pembelajaran ke depannya.
Kebohongan apa yang diungkap Jenderal Andika Perkasa?
Andika Perkasa mengakui penyerangan yang menewaskan tiga prajurit TNI adalah kelompok bersenjata di Papua.
Namun, dalam kejadian itu ada peran penggelaran di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan oleh Komandan Kompi (Danki) yang saat itu bertindak sebagai Komandan Pos (Danpos).
Sementara kebohongan yang dimaksud Andika Perkasa adalah yang terjadi sebenarnya bukanlah yang dilaporkan Danpos tersebut kepada Komandan Batalyon (Danyon).
Padahal, Mabes TNI telah memikirkan terkait dukungan dan perlindungan anggota di lapangan.
Namun, Danpos Gome justru mengambil pertimbangan yang sangat pendek.
"Maksudnya pertimbangan pendek sekali, hanya soal, oh kita dapat uang tambahan untuk pengamanan di situ. Dikorbankan semuanya. Jadi saya ingin ada proses hukum terhadap Danpos ini atau Komandan Kompi. Dituntaskan supaya jadi pembelajaran juga," kata Andika.
Baca juga: Mengenal Sosok Abelom Kogoya, Kepala Suku Besar yang Beri Peringatan Keras ke KKB Papua
Baca juga: KKB Papua Kini Semakin Menjadi, Dua Kelompok di Wilayah Lain Berulah Usai Penyerangan 8 Pekerja PTT
Sebelumnya, kontak tembak antara prajurit TNI kontra KKB pecah di Distrik Gome Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis (27/1/2022).