Guru Tampar Murid di Prabumulih
Viral Video Diduga Kekerasan Oknum Guru ke Murid di Prabumulih, Ini Langkah DPRD Sumsel
Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Saiful Padli menanggapi Viral videp Diduga Kekerasan Oknum Guru ke Murid di Prabumulih
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,-Komisi V DPRD Sumsel menyayangkan, adanya aksi tenaga pendidik atau guru, yang diduga melakukan kekerasan fisik kepada siswanya, yang terjadi di salah satu SMA di Kota Prabumulih baru- baru ini.
"Terkait penamparan murid di salah satu SMA di Prabumulih oleh oknum guru, tentunya ini mencoreng dunia pendidikan di Sumsel, dan kita menyayangkannya terjadi," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Saiful Padli, Rabu (16/3/2022).
Meski begitu politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini masih mencari informasi kejelasan soal itu, dan harus dikonfirmasi dari sisi siswa dan oknum guru yang bersangkutan.
"Saya kira harus jelas dulu permasalahannya, bagaimana dan harus dilihat dari sisi siswa dan gurunya. Kalaupun pada akhirnya siswa itu mempunyai kesalahan, tidak seharusnya juga guru selaku pendidik melakukan perbuatan seperti itu. Artinya ini tidak mengedukasi siswa, tapi saya kira banyak cara lain yang bisa diberikan pelajaran tanpa harus dengan main fisik, bisa dengan teguran ataupun peringatan keras, tanpa harus melakukan tindakan fisik," paparnya.
Selaku pimpinan Komisi V dan mitra kerja dinas pendidikan provinsi Sumsel, pihaknya meminta kadis pendidikan Sumsel untuk senantiasa melakukan pembinaan guru, yang jadi kewenangan disdik di Sumsel.
"Ini dilakukan, agar kejadia serupa tidak terulang lagi, dan ini jadi catatan penting dalam dunia pemdidikan, agar kedepan bisa mengunakan cara- cara yang elegan dan bermartabat mengedukasi siswa, terlepas siswa tersebut anak bandel dan nakal, tapi mereka anak bangsa yang tetap harus diayomi," tukasnya.
Sebelumnya, beredar video seorang pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dipukul berkali-kali oleh seorang guru perempuan.
Dalam video yang diposting akun Instagram Prabumulih.bedalu terlihat seorang ibu guru mengenakan jilbab hitam dengan posisi berada di depan kelas bersama tiga pelajar yang berjejer.
Tangan kiri guru itu memegang kepala seorang pelajar lalu tangan kanannya menampar pipi pelajar itu berkali-kali sambil berhitung.
Dalam postingan dengan durasi 4 detik itu, tampak sang guru yang melepas masker terlihat geram sambil menampar sang murid.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswi PTN di Palembang Ditemukan Tewas Tak Wajar, Mayat Korban Dipenuhi Belatung
Video itu mendadak viral dan menyebar dengan cepat serta dikomentari banyak netizen. Netizen mempertanyakan kejadian di sekolah mana dan memberikan masukan jika seorang guru itu jangan melakukan tindakan kekerasan.
"Semestinya guru jangan melakukan kekerasan, itu tidak layak dilakukan terhadap anak didik," tulis salah satu netizen memberikan komentar
Tanggapan Kepala Sekolah
Kepala SMK YPS Prabumulih, Subali mengungkapkan video yang beredar sudah diedit diduga oleh pelajar.
"Besok kami akan klarifikasi karena ini kan diedit, videonya diedit. Makanya tadi siang sudah kami klarifikasi dan yang buat video sudah ngaku, besok juga akan kami panggil orang tuanya," ungkap Subali kepada Tribun saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (15/3/2022) malam.
Subali mengatakan, dalam video itu sudah dirubah tidak sesuai dengan aslinya dan oknum guru tidak melakukan pemukulan.
"Pelajarnya sudah kita panggil, itu bukan mukul. Jam 1 siang tadi baru ketauan yang buat video dan yang menyebarkannya," bebernya.
Lebih lanjut Subali mengatakan, kejadian terjadi pada Senin (14/3/2022) dan guru merupakan guru agama.
"Pelajar sudah dipanggil oleh guru bagian kesiswaan, guru yang ada di video telah kami panggil juga. Nanti besok akan kami kumpulkan," lanjutnya.
Subali menjelaskan memang pada bulan ini pihaknya sedang memanggil siswa-siswa yang bermasalah melalui wali kelas agar jangan ada masalah kedepannya.
"Kita tidak mau ada masalah kedepan makanya kita tanya siapa yang mau lanjut, siapa yang mau mengundurkan diri dan siapa mau perjanjian kita kumpulkan," katanya.
Subali mengaku untuk handphone pelajar yang merekam telah diamankan dan diketahui dalam video diambil tidak jelas.
"Memang guru kita di video, guru agama. Itu saat ngajar infonya, mungkin anak tidak parah malah begitu, besok kita kumpulkan," bebernya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Prabumulih, Salijon mengaku dirinya begitu mendapat info langsung melakukan konfirmasi ke kepala sekolah yang viral tersebut.
"Kita sudah konfirmasi ke kepala sekolah, katanya itu video diedit, untuk lebih jelas silahkan ke kepala sekolah saja," katanya.
Sementara itu, Kapolres Prabumulih, AKBP Siswandi SIK SH MH melalui Kasat Reskrim, AKP Jailili SH MSi ketika dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan terkait kasus kekerasan terhadap pelajar yang dilakukan oleh oknum guru tersebut.
"Laporannya sejauh ini belum ada, kita juga masih mendalami kebenaran video tersebut apakah lokasinya di Prabumulih atau bukan," tegasnya.